My Flower Life

The Daffodil

Ketidaktahuan atas bunga ini ada pada namanya. Nama bunga ini begitu asing bagiku diawal. Namun, seperti yang kita tahu. Tidak familiar bukan berarti tidak tahu. Walau tidak terlalu sering, bukan berarti aku tidak pernah melihar daffodil. Sebagai orang yang mencintai bunga seperti keindahan hidup, bunga daffodil jelas salah satu bunga yang tercatat dalam otak ini.

Ini bulan Maret, bunga ini memang biasa tumbuh di bulan ini. Bisa kita sebut sebagai golongan bunga awal tahun. Bunga cantik ini memiliki arti semangat baru, terlahir kembali, penghargaan juga kehormatan. Begitu cantik bukan maknanya?.

Semangat baru bagiku adalah sebuat motivasi yang sangat dalam. Ketika aku tahu bahwa musibah itu tidak menimpaku aku begitu bersyukur. Jujur saja, aku sempat begitu gemetar memikirkan apa yang akan terjadi jika musibah itu benar benar datang ke hidupku dan itu sangat membuatku takut. Walaupun akhirnya aku bisa lega. Hasil dari cobaan ini membukakan aku semangat baru untuk melangkah kedepan. Semua yang terjadi mungkin sempat membuatku terpuruk, tapi jika ditanggapi dengan positif seperti daffodil kurasa aku bisa melewatinya.

Aku tahu semua hanya ujian untukku sebagai calon penolong. Kurasa aku harus tahu bagaimana rasanya ada di posisi itu sebelum aku bisa ber empati pada mereka. Ya dan ini cukup efektif untukku bisa lebih mengenal profesi ini. Sempat ragu dengan pekerjaan ini membuat aku tidak yakin bisa menjadi penolong orang lain. Beberapa kali kucoba mencari jalan lain selain turun langsung ke medan perang. Namun setelah hidupku penuh dengan daffodil aku berani mencoba untuk melangkah sesuai jalanku.

Daffodil bagiku bagai awal yang baru. Aku tahu ini mungkin tak akan sebaik yang aku kira, bahkan mungkin bisa menjadi bumerang lagi untuk hidupku. Tapi jujur, aku begitu penasaran dengan awal baru ini. Dengan memantapkan diri aku coba mencari strategi untuk keluar dari zona nyaman ini dan mengambil jalan yang seharusnya kuambil. Butuh strategi lebih mungkin, tapi aku percaya dapat melakukannya.

Berbagai penyebab aku semakin yakin mulai datang, pekerjaanku sekarang bukanlah peluang bagus untukku. Tidak dapat kupungkiri bahwa ekonomi juga menjadi salah satu alasan. Setidaknya jika memakai keilmuanku mungkin aku bisa mendapat yang lebih dari sekarang. Posisiku sangat membutuhkannya. Bukan untukku sendiri, tapi untuk keluarga kecilku yang sekarang ada di bawah pundakku.

Penghargaan dan kehormatan sudah kudapatkan dari ibuku. Beliau memang wanita terhebat yang ada di jagad raya ini. Selalu membiarkanku mengambil keputusanku sendiri dan tidak pernah memaksakan kehendaknya sejak kecil membuatku menjadi pribadi yang lebih dewasa. Aku dituntut untuk selalu bisa memutuskan jalan hidupku sendiri. Mungkin karena aku telah kehilangan dia yang seharusnya bisa menuntunku, jadi Ibuku juga mendidik aku untuk tidak bergantung pada siapapun termasuk padanya. Seperti biasa, tentu saja aku sangat menghargai itu. Tidak dapat kupungkiri bahwa sebetulnya aku belum siap, aku masih ingin bermanja pada orang orang yang kucintai. Namun, seperti layaknya daffodil. Semuanya akan membaik jika aku membangun semangat baru untuk menjalani awal yang baru dengan bantuan penghargaan dan kehormatan dari orang orang yang kucintai.

Teruntuk aku..
Jalanmu memang tidak semudah orang lain
Namun kamu memiliki pendukung untuk menjalaninya

Teruntuk aku..
Mencoba awal baru memang tak semudah itu
Namun semua bisa terlewati dengan semangat baru