(𝟏) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐁𝐄𝐎𝐌𝐆𝐘𝐔]✓

☬-Come

+35 vote, 10 komen aku up lagi ntar malem sekitar jam 9an🙂

"Shin Yera?"

Seorang gadis berlari menghampiriku sambil membawa sebuah buku di pelukannya.

"Iya. Siapa ya?" Tanyaku.

"Aku Ahn Yemi. Dari kelas 12–2," jawabnya.

Akupun hanya mengangguk-anggukkan kepala mengerti.

"Ada apa memanggilku?" Tanyaku lagi.

"Ah, aku hanya ingin mengajakmu makan siang bersama. Apa kau mau?"

Aku terdiam untuk beberapa detik. Haruskah? Tapi aku baru saja ingin mengajak Beomgyu makan siang bersama.

Ya sudahlah. Nanti kalau aku mengajak Beomgyu makan siang bersama, siswa dan siswi mengira aku dan dia pacaran lagi. Tidak-tidak! Tidak boleh.

"Oke. Ayo!"

-The Doll-

Glek

"Kau dekat dengan Beomgyu, ya?" Tanya Yemi sambil melahap makanannya.

Aku hanya mengangguk pelan, "iya."

"Kalian pacaran? Atau hanya sekedar dekat?"

"Yah... Iya, kami pernah pacaran. Tapi sudah putus."

Uhuk!

Yemi tiba-tiba tersedak makanannya. Membuatku refleks memberikannya minum, "pelan-pelan saja,"

"Kalian pernah pacaran? Jinjja?"

"Yha... Pelankan suaramu. Nanti yang lain bisa dengar."

Seketika semua orang menoleh ke arah kami berdua saat Yemi bertanya padaku dengan suara yang cukup keras karena kaget.

"Aku tidak bisa percaya. Kau-bagaimana rasanya pacaran dengan dia? Apa tidak aneh?" Tanya Yemi dengan tatapan seriusnya.

Aneh?

Kenapa?

"Apa maksudmu dengan aneh?"

"Yah, kau tidak tau ceritanya, sih."

"Cerita apa? Apa?"

"Ehm, soal masa lalu Beomgyu,"

Masa lalu?

Baiklah, aku akan mendapatkan sedikit informasi mulai sekarang.

"Memangnya kenapa dengan masa lalunya?"

"Jadi, dulu aku sempat dekat dengannya dan juga Kai, sahabatnya yang sudah meninggal saat kami SMP. Tapi sudah tidak karena menurutku dia berubah."

"Kau tau, semenjak sahabatnya itu meninggal, Beomgyu sering berbicara dan bergumam sendirian. Dia selalu mengatakan hal aneh, seperti, tolong aku. Dia tidak mau pergi. Seperti itu,"

"Dan juga, aku salah. Aku sudah salah. Dan saat aku tanya dia kenapa, Beomgyu tidak mau menjawab. Justru menatapku dengan tatapan tajamnya. Sejak saat itu, dia mulai menjauh dari teman-temannya. Dia lebih sering sendirian dan memisahkan diri dari kehidupan masyarakat. Padahal dulunya dia adalah anak laki-laki yang ceria."