4. Where It Started

958 145 20
                                        

Vote & komennya jangan seret yuk! 🥺
———
Happy Reading!

✨✨✨

Seoul, South Korea, 2016.

Junmyeon menikmati martini-nya dengan tenang

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Junmyeon menikmati martini-nya dengan tenang. Ia sedang berada di bar milik sahabatnya, Lay. Junmyeon benar-benar ingin melepas penat dari segala urusan pekerjaan yang selama satu bulan ini membuatnya stress. Seorang Direktur Keuangan menggelapkan uang perusahaan dengan jumlah yang cukup besar, tentu saja itu sangat mempengaruhi nama baik perusahaan miliknya yang kini masih menjadi sorotan publik. Tidak hanya penggeledahan secara paksa dari kejaksaan, akibat lain yang ditimbulkan adalah beberapa pemegang saham berniat menarik uang mereka kembali.

"Hei, hyung!" sapa Lay sambil melambaikan tangannya pada Junmyeon. Pria itu terlihat muncul dari ruangannya yang berada di lantai dua.

"Bulan madu mu menyenangkan, tuan?" tanya Junmyeon begitu melihat Lay sudah duduk disebelahnya.

"Sangat menyenangkan dan memuaskan, permainan Stella luar biasa." jawab Lay tanpa rasa malu.

"Berhenti menceritakan hal yang menjijikkan, bung."

"Hei, kau yang bertanya padaku, aku hanya menjawab dengan jujur. Dan tolong berhenti berlagak seperti orang suci, hyung. Kau bahkan lebih sering melakukannya dibanding aku." ucap Lay.

Junmyeon tidak menjawab, ia hanya tersenyum kecut, lalu meneguk martini kesekiannya.

"Hei, kau masih perawan, hyung?!"

Tuk!

Junmyeon memukul kepala Lay dengan gelas kosongnya.

"Bodoh." cicit Junmyeon.

"Seharusnya aku tidak merestui pernikahan adik sepupuku dengan pria mesum sepertimu." lanjutnya.

"Terserah saja, yang terpenting dia sudah menjadi milikku sekarang." ejek Lay.

"Jangan kurang ajar dengan kakak iparmu, kunyuk!"

"Jangan bersikap kurang ajar disini, Kim Junmyeon-ssi. Aku bisa mengusirmu dari sini kapanpun aku ingin, aku adalah bosnya, dan kau hanyalah pelanggan yang masih perawan."

AMARANTH [SURENE FANFICTION]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant