NCT Dream baru saja menyelesaikan proses rekaman untuk album mereka nanti. Kebetulan Mark juga turut hadir dalam proses rekaman tsb. Selain diskusi terkait teknik menyanyi dan rap, ternyata Mark juga membawakan paket makan siang untuk para member Dream.
Seharusnya kedatangan Mark ini membuat member Dream senang bukan? Selain melepas kangen juga dapat traktiran makanan? Namun, ini tidak berlaku bagi Jaemin. Karena Mark datang, dapat dipastikan bahwa Renjun akan selalu menempel pada hyung kesayangannya itu.
Mood Jaemin sangat buruk hari ini. Waktu rekaman tadi, ia masih bisa mengendalikan moodnya dengan senyum pepsodentnya. Tapi, saat mereka bergegas menuju gedung SM untuk latihan, ia tidak bisa mengontrol lagi. Wajahnya benar-benar ia tekuk.
Saat akan berpisah dengan Mark, Renjun terus berusaha memeluk Mark dan menciumnya. Baginya ini tidak wajar dan adil, karena tiap kali Jaemin ingin mencium Renjun, Renjun akan menghindar. Tapi berbeda saat Renjun bertemu dengan Mark. Orang yang disukai Jaemin ini berubah jadi sosok yang agresif.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
"Hyung,tidak apa apa??? Tumben dari tadi hyung diam terus," tanya Jisung yang menyadari perubahan muka Jaemin.
"Jadi kamu mengharapkanku cerewet sekarang? Atau kamu kusuruh ber-aegyo Jisung-ie??"
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Mood Jaemin bertambah buruk karena Renjun lebih memilih duduk di samping Jeno. Padahal ia sudah menyiapkan satu spot kosong disebelahnya.
"Wae?? Kamu tidak suka aku duduk di sebelah mu?" tanya Haechan yang juga melihat wajah cemberut Jaemin.
"Berisik."
Akhirnya Jaemin memilih memejamkan matanya. Sedari tadi ia gusar melihat Renjun yang menyenderkan kepalanya pada bahu Jeno. Padahal, bahu Jaemin lebih lebar dan lebih cocok untuk dijadikan sandaran. *** Mood Jaemin yang jelek ternyata berpengaruh juga untuk sesi latihan dance. Ia tidak fokus. Berulang kali ia mendapat teguran dari sang pelatih.
"Na Jaemin! Ikuti temponya. Kau selalu mendahului temponya. Sekali lagi lalu kita selesai."
Jaemin menghela napas. Ia merasa bersalah karena dirinya yang tidak fokus latihan jadi ditambah selama satu jam.