Chapter 4

68 16 4
                                    

~Happy Reading💫

"Lemon Tea ini lumayan juga. "

"Kamu janji sama aku, kamu sudah berjanji! "

"Janji apa? Aku tidak tau! Pergi! "

Chapter 4

Hari-hari berlalu seperti biasa. JiHoon masih sangat dingin terhadap Yoo Ra dan masih tidak mau memakan makanan buatan Yoo Ra. Tapi Yoo Ra senang setidaknya ada perubahan sedikit, walaupun hanya segelas lemon tea. Waktu itu Yoo Ra pulang larut sehingga JiHoon sudah terlelap. Saat menuju dapur Yoo Ra kembali bersedih karena sarapan yang ia buat kembali tak tersentuh dan berakhir ke tempat sampah. Tapi ia membulatkan matanya saat melihat gelas lemon tea yang kosong. Itu artinya JiHoon meminumnya. Seketika mata Yoo Ra berbinar dan berjingkrak senang. Tapi ia tahan teriakannya karena tak mau mengganggu tidur lelap JiHoon.

Dari situ, Yoo Ra mulai rutin membuatkan lemon tea untuk JiHoon dan JiHoon selalu meminumnya walau tanpa bicara. JiHoon masih merintih setiap pagi yang membuat Yoo Ra sangat khawatir. Ia tak tau apa yang terjadi pada JiHoon. Apa ia mimpi buruk? Atau kah ia sakit atau memiliki trauma? Sungguh banyak pertanyaan dibenak Yoo Ra. Walaupun akhirnya ia kembali diusir dari kamar tatkala menenangkan JiHoon.


Hari ini JiHoon sedang tidak ke kantor. Ia terlihat sedang memainkan ponselnya di sofa ruang tamu. Seperti biasa, JiHoon selalu bangun dengan teriakan yang tak dimengerti oleh Yoo Ra. Yoo Ra pun dengan setia menyiapkan sarapan untuk JiHoon yang pada akhirnya mungkin akan kembali ke tempat sampah. Tapi demi mendapat cinta dari sosok JiHoon akan ia lakukan. Ia juga menyiapkan lemon tea yang sudah menjadi kebiasaannya. Yoo Ra memberikan lemon tea pada JiHoon.

"JiHoon-ssi, aku membuatkan mu lemon tea. " kata Yoo Ra sembari menaruh lemon tea tersebut dimeja.

"Hm. " jawab singkat JiHoon.

Tapi Yoo Ra tetap bahagia, setidaknya JiHoon tidak menolaknya. Ia tersenyum kecil dibelakang JiHoon. Tak lama suara bel apartemen JiHoon terdengar.

Ting Tong

Yoo Ra pun keluar untuk melihat siapa yang datang berkunjung? Saat membuka pintu ada seorang gadis cantik dengan senyum yang sedikit angkuh menurut Yoo Ra.

"Mmm, cari siapa yah? " tanya Yoo Ra sopan.

"Aku ingin bertemu kekasih ku! " jawabnya masih dengan nada angkuh.

"Kekasihmu? Maksudmu? " tanya Yoo Ra lagi.

"Jangan pura-pura bodoh, mana JiHoon aku ingin bertemu dengan kekasih ku. " kata wanita itu sembari berjalan memasuki apartemen dan melewati Yoo Ra begitu saja.

"JiHoon-ah bogossippeo! " ucap gadis itu sembari langsung memeluk leher JiHoon yang masih fokus pada ponselnya.

"Oh, kau sudah datang Mi Na-ya? " tanya JiHoon lembut bahkan dengan senyumnya. Yoo Ra yang melihat itu seketika mengeraskan rahangnya dan meremat keras jemarinya. Bahkan JiHoon sama sekali tak peduli dengan perubahan Yoo Ra.

"Chogiyo Mi Na-ssi, harusnya kau tau orang yang kau peluk sekarang adalah suami orang? " tanya Yoo Ra dengan tatapan dingin.

"Chogiyo Yoo Ra-ssi, apakah kau kekurangan cermin? Aku dan JiHoon sudah berpacaran lebih dari setahun dan kau datang merusak semuanya. Tidakkah terbalik jika kau menganggap ku perebut? Bukankah sebutan itu lebih pantas untukmu? Ingat bahwa kau hanya punya status dari JiHoon bukan hatinya. " ucap Mi Na dengan senyum smirk.

Mendengar itu Yoo Ra hanya bisa diam dengan tatapan nanar. Perkataan Mi Na memang benar, tapi tetap saja tidakkah mereka setidaknya menjaga perasaan Yoo Ra? Sementara JiHoon hanya diam tak membela Yoo Ra sama sekali. JiHoon tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Ia ingin membela Yoo Ra tapi semua tertahan di tenggorokannya saat ingat bahwa Yoo Ra merusak segalanya.

Reinkarnasi (Park jiHoon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang