Orang orang tampak berusaha membuat jantungku berdetak meski aku sendiri tidak bisa mengartikulasinya.Aku tak punya harapan untuk hidup.Aku tak mau mati,namun aku juga lelah dengan hidup.Suara Ibu, suara Ayah menggema meskipun aku berada di ruang ICU.Aku memgalami koma yang panjamg.Entah berapa tahun, aku tak peduli.
"Sofia, rileks ya"
Suara dokter perempuan mengalun lembut di telinga ku.Aku dapat mengerakan anggota tubuhku walau sangat sakit dan sangat sulit.Aku taknpeduli apa pun caranya, aku harus tetap hidup.
* * *
Setelah berada di rumah saki untuk menjalani perawatan selama 2 minggu, kesehatanku benar benar sudah prima.
Aku di perbolehkan pulang oleh dokter.Aku menatap arlojiku, kenapa Ayah,Ibu dan Eonni tidak menjemput ya?
Kan harusnya mereka menjemput karena hari ini alu pulang dari rumah sakit.Aku sudah besar, aku tidak boleh manja.Baiklah, aku pulang dengan menaiki kendaraan umum.Dijalan aku merasa asing dengan kota ini.Berapa lama aku koma ya?Rasanya, ini bereubah sangat cepat.
Ah, sampai rumah aku ingin bertanya pada Ayah,Ibu atau Eonnie.
YOU ARE READING
Time For Us
HorrorWaktu terus beeganti.Seakan tak pernah berhenti.Kisah pilu akan dimulai sebentar lagi.Musik sedih nan pilu akan terdengar lagi.....Seperti dulu saat kejadian itu belum ada, atau belum berlangsung. Aku ingin bertanya kenapa sepeti ini takdirku.Tapi...
