"Aku jawab alasan dulu ya," ucap Jaehyuk yang langsung dijawab anggukan oleh Asahi.
"Alasan pertama itu karena orangtua ku yang meminta hal ini, ditambah aku juga yang selalu sibuk sendiri. Mungkin orangtua ku mulai khawatir karena aku selalu mementingkan pekerjaan ku. Dan sepertinya aku bakal nerima itu, karena gak ada alasan jelas juga untuk menolak hal ini," jawab Jaehyuk menjelaskan semua alasannya itu.
"Kalo kamu gimana?" tanya Jaehyuk balik.
"Alasan aku juga sama kaya kamu. Tapi bedanya aku pengen balas jasa orangtua ku yang sudah mau menuruti permintaan ku selama ini. Aku juga ingin membuat mereka bahagia dengan menuruti semua ucapan mereka jika itu tentang hal baik. Aku juga akan menerimanya karena tidak akan ada celah untuk bisa menolak," jawab Asahi sekenanya.
Dari percakapan keduanya ini, baik Asahi dan Jaehyuk sudah tau kemana cerita ini akan berlanjut juga tentang latar belakang hubungan keduanya terwujud.
"Kalau begitu, kita sudah punya jawaban bukan?" tanya Jaehyuk sekedar memastikan agar ia bisa mulai cerita baru dengan Asahi.
"Iya, Jae hyung?" ucap Asahi menatap Jaehyuk meminta izin.
"Hahaha, iya gapapa panggil seperti itu. Kamu lucu juga ya," balas Jaehyuk mengusak rambut Asahi gemas.
"Eh, maaf-maaf gak sengaja," ucap Jaehyuk cepat-cepat menarik tangannya dari rambut Asahi.
"Gapapa kok hyung," balas Asahi begitu menangkap raut wajah Jaehyuk yang sedikit khawatir jika ia risih mungkin.
Lalu obrolan keduanya kembali hadir. Menceritakan sedikit tentang kehidupan sehari-hari keduanya agar bisa saling mengenal satu sama lain dan menghilangkan perasaan canggung yang ada. Tanpa terasa hari mulai gelap dan keduanya masih asik dengan obrolan yang tercipta.
"Cie yang ditinggal berdua ternyata udah akrab ya sekarang," celetuk Haruto yang tiba-tiba muncul menghentikan pembicaraan Asahi dan Jaehyuk.
"Sampe lupa waktu kan nih pasangan baru. Ayo cepat masuk hyung, makanannya udah siap semua tuh," ucap Haruto mengajak kedua hyungnya ini agar segera masuk kedalam rumah.
Asahi hanya mengangguk, lalu mengikat Haruto yang kembali berjalan masuk ke dalam rumah, begitu pula dengan Jaehyuk. Ketiganya langsung menuju meja makan dimana tempat orang tua mereka berkumpul.
"Ayo sini kita makan dulu ya, nanti dilanjut lagi ngobrolnya," ucap mama Asahi menyuruh ketiganya duduk di kursi yang sudah disiapkan dengan posisi Asahi yang duduk diantara Haruto dan Jaehyuk.
Setelahnya mereka mulai memakan hidangan yang ada dengan hening, hanya suara sendok saat beradu dengan piring lah yang menjadi pengiring. Hingga ucapan ayah Jaehyuk membuyarkan fokus semuanya.
"Bagaimana apa kalian menerima perjodohan ini?" tanya Ayah Jaehyuk penasaran.
"Iya appa, kami akan menerimanya," jawab Jaehyuk tegas.
"Bagus lah kalau begitu, kira-kira kapan waktu yang tepat untuk pernikahan mereka?" tanya papa Asahi pada semua orang yang ada disana. Tanpa yang lain sadari baik Jaehyuk dan Asahi kini sedang harap-harap cemas dengan keputusan berikutnya.
"Bagaimana jika bulan depan saja? Lebih cepat, lebih baik bukan?" ucul Ayah Jaehyuk. Sontak hal itu membuat Jaehyuk seketika tersedak makanannya dan dengan sigap Asahi mengambilkan minum untuk Jaehyuk. Tanpa mereka sadari kini seluruh anggota keluarga tengah meleparkan tatapan jahil, juga kode jika keduanya sudah sangat serasi.
"Bulan depan? Apa tidak terlalu cepat appa?" tanya Jaehyuk setelah merasa lebih baik.
"Iya pa, bahkan kami baru berkenalan hari ini," lanjut Asahi memperkuat opini Jaehyuk.
Kedua keluarga itu saling berpandangan dan melempar kode yang hanya dimengerti oleh mereka saja. Bahkan Haruto pun ikut andil di dalamnya, dan sekarang ia tersenyum puas begitu usulannya diterima.
"Ya sudah kalau begitu, bagaimana jika dua minggu lagi?" tanya papa Asahi, yang membuat Asahi menatap tajam papanya itu. Baiklah Asahi menyerah jika papanya sudah dalam mode jahil seperti ini, percuma saja membantah yang ada malah menjebaknya dalam permainan yang papa buat.
"Tapi kenapa harus langsung menikah? Apa tidak terlalu terburu-buru?" tanya Jaehyuk lagi, berharap kedua keluarga ini akan menerima usulnya.
"Baiklah jika kalian ingin bertahap... Minggu depan kalian berdua akan bertunangan, tapi tetap pernikahan akan dilangsungkan bulan depan. Dan mulai besok kami akan mengurus semua persiapannya," ucap ayah Jaehyuk mutlak yang disetujui semuanya. Jaehyuk dan Asahi saling berpandangan sebelum akhirnya ikut menyetujui keputusan itu.
"Akhirnya hyung ku yang galak ini tidak jomblo lagi," ucap Haruto sambil memeluk tubuh Asahi dari samping yang diiringi tawa oleh kedua keluarga ini.
Lalu acara makan malam ini dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai pernikahan Asahi dan Jaehyuk. Mulai dari tanggal hingga semua persiapan yang ada.
Malam itu semesta membuka jalan keduanya untuk menjalani takdir yang semestinya. Mengikat Jaehyuk dan Asahi dalam hubungan sakral yang akan segera mereka jalani, juga kisah yang akan hadir mengisi waktu yang terus berjalan tanpa henti.
Hai-hai
Aku update lagi
Asekkkk Jaesahi otw halal, semoga lancar terus sampe akhir hehe
Semoga suka ya
See u
-aya
YOU ARE READING
About time [Jaesahi]
FanfictionTentang mereka yang harus menerima takdir yang ada Perjodohan memang tak menyenangkan, disaat kita harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak kita kenal dan harapkan. Namun, bukahkah selalu ada bahagia yang menunggu dibalik itu semua. Seperti...
• page four •
Start from the beginning
![About time [Jaesahi]](https://img.wattpad.com/cover/200497573-64-k608273.jpg)