17. any obstacle is breakable

4.9K 785 48
                                        

23.00
Rose belum tidur. tadi makan malam jam 8 dan menghabiskan waktu bersama orang tuanya di ruang tengah. Rose merasa sangat senang dan terharu, orang tuanya terlihat damai, saling sayang, dan bisa bicara dengan tenang.

rasa senangnya sampai sekarang masih menempel jelas. dan ia perlu membaginya ke seseorang.

tuttt.. tuttt..
panggilan sedang disambungkan, menunggu wajah Jaehyun muncul di layar hpnya.

"kok belum tidur?"

suara seseorang di layar hp Rose. suaranya agak parau, Jaehyun mengusap wajahnya. sepertinya ia sudah tidur tapi terbangun karena Rose menelfon.

"eh sorry kebangun ya Jae?"

"iya tadi ketiduran nungguin lo nelfon"

"hah?"

"nungguin lo cerita, gimana sama mama papa? ayo cerita"

"lo peka banget Jae, heran gue"

"emang. ke lo doang gue peka gini"

"aww, cinta deh"

"cinta kamu juga"

"bacot. gue cerita ya, kalau lo ngantuk tidur aja tapi dengerin gue"

"cantik tapi ga jelas"

"hehe"

"kayaknya lo udah tau deh, mama papa ga jadi pisah, Jae. this is what you meant good news, right? —tapi takut ntar berantem lagi.."

"no, don't you think that way"

"tapi beda sih Jae, tadi mama papa ngomongnya lebih tenang, lebih enak diliat, didenger. ga tau gimana beda aja, kayak lebih dari hati. tadi ngumpul santai di ruang tengah, asing banget suasananya Jae, hwaa mau nangis" Rose segera menyeka air matanya yang keluar sedikit.

"the warmest of them i've ever had" tambah Rose tersenyum lebar yang refleks membuat Jaehyun ikut tersenyum.

"dapet pelajaran baru ga?"

"..hmm" Rose berpikir sejenak.

"jangan gengsi. gue suka malu, segan, atau takut kalau mau ngomongin hal kayak perasaan, unek-unek, atau sebagainya, jadi gue memilih diem. tapi setelah coba buat ga pikirin gengsi, rasanya lega banget Jae. sumpah lo harus ngerasain ngungkapin perasaan tanpa mikirin gengsi, malu, atau segan! lo kan suka mendam-mendam sendiri tuh"

"siapa bilang?"

"barusan Oci bilang"

"..." di sana Jaehyun tersenyum gemas.

ternyata benar, perempuan kalau menyebut dirinya dengan panggilan nama, dimata laki-laki tingkat kegemasannya meningkat 5 kali lipat.

"oh trus Jae, jangan terlalu mikirin reaksi atau tanggapan orang dari apa yang kita ungkapin. nanti mereka marah, gue ga mau dimarahin. agak cringe ga ya kalau gue ngomong gini? ga mau ah malu. dan lain-lain. kan belum dicoba, belum jelas, semuanya baru imajin kita"

rest ; jaerose [finished]Where stories live. Discover now