𝗗𝗮𝘆 𝗢𝗻𝗲.

43.6K 3.3K 785
                                    

Setelah pertemuannya dengan Jeno 2 hari lalu, Jaemin memutuskan untuk satu apartemen dengan pria bermarga Lee itu dan mulai memindahkan barangnya hari ini, setelah ia menyelesaikan bimbingan untuk tugas akhirnya.

Jaemin menekan passcode apart Jeno yang sebelumnya diberitahukan oleh pria yang kini sedang di kantor tempatnya bekerja untuk mengajukan cuti selama seminggu, mendorong pintunya pelan sembari menyeret koper besarnya.

Dalam diam mengagumi interior yang didominasi warna hijau tua dan hitam dengan dinding putih bersih dengan beberapa lukisan abstrak menggantung disana.

Setidaknya kekasihnya itu memiliki selera yang tidak buruk untuk dekorasi apartemen pribadinya.

Ada dua kamar disana, satu milik Jeno –yang akan milik Jaemin juga- dan satu lagi kamar yang terkunci dengan papan ukir menempel di pintu dan tertulis "dont open, you coward"

Terlihat posesif, membuat Jaemin tertawa pelan, ia menyukainya.

Jaemin melangkahkan kakinya memasuki kamar Jeno dan mulai membereskan bajunya di lemari yang berbeda dengan milik Jeno, berkali-kali mengatur deru nafasnya, jika boleh mengatakannya, sejak pagi, tubuhnya terasa panas seperti terbakar, namun pemuda dengan surai coklat tua itu memakasakan diri ke kampusnya demi tanda tangan sang dosen pembimbing agar ia bisa mengejar wisuda 2 bulan lagi, dengan para Alpha yang menatapnya lapar, untung Jaemin menggunakan jaket jeans milik Jeno hingga merka yang memandangnya langsung mundur karena mencium feromon Jeno yang menempel pada dirinya.

Mendesah pelan, Jaemin tau hari ini masa heat nya dimulai, dan ia tidak tahu jam berapa Jeno akan pulang.

Berendam di air dingin siang ini terdengar menyenangkan bagi Jaemin sekaligus untuk sedikit meredakan nafsunya karena menahan heat disaat sudah menemukan soulmate itu rasanya puluhan kali lebih menyakitkan.

Hingga tanpa sadar, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 2 siang. Sudah satu jam Jaemin berendam, membuatnya segera memakai bathrobe dan segera keluar dari kamar mandi yang berada di kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk setidaknya mendapatkan segelas air mineral.

Jaemin yang tidak menyadari kehadiran Jeno di sofa ruang tengah seketika menoleh terkejut ketika mendengar Jeno bersiul menggoda dengan mata yang bergulir memperhatikan tubuh Jaemin yang tertutupi bathrobe putih dengan bagian dada yang terbuka dan panjangnya hanya sebatas setengah paha lelaki kelahiran bulan agustus itu.

Jaemin melangkahkan kakinya ke arah Jeno dan duduk di pangkuan lelakinya itu dengan kepalanya yang disenderkan pada pundak Jeno.

"Tidak memakai dalaman apapun?" Jeno bertanya dengan nada rendah sembari mengusap paha Jaemin yang terekspos dan dibalas gumaman oleh si pria manis, "habis mandi. Aku tidak tau kau datang"

Tangan Jeno bergerak pelan melepaskan tali bathrobe yang dipakai Jaemin, "jika kau tau aku akan datang, apa yang akan kau pakai?"

"aku tidak akan memakai apapun, sekalipun bathrobe" Jaemin melenguh kecil ketika merasakan tangan besar Jeno mengusap perut ratanya.

"Good, because you look perfect when you are naked" Jeno berbisik dengan sesekali mengecup belakang telinga Jaemin.

Jaemin menegakkan tubuhnya dan berteriak kecil "akh! Jenh!" ketika ia merasakan sapuan basah lidah Jeno di nipple miliknya.

"kau sudah basah sekali, sweetheart"

Dengan mata yang tertutupi kabut nafsu, Jaemin masih dapat melihat dengan jelas seringai Jeno yang entah bagaimana caranya terlihat sangat pantas tersemat di wajah rupawan itu.

7 DAYS | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang