2

2.2K 354 60
                                    




Sudah dua bulan lamanya sejak pertama kali Donghyuck dan Renjun bertemu di sisi sungai itu. Setiap sorenya, setelah Donghyuck selesai membantu orang tuanya di toko milik keluarga mereka, ia dan Renjun selalu bertemu di tempat yang sama.

Donghyuck akan menemani Renjun dan memperhatikan bagaimana cara Renjun melukis, setelah itu Renjun yang bergantian memperhatikan Donghyuck berlatih menyanyi.

Renjun dan Donghyuck sudah mempunyai buku yang khusus dipakai untuk mereka berkomunikasi. Buku dengan cover berwarna cokelat milik Renjun yang masih memiliki banyak halaman kosong, namun kini telah terisi sebagian dengan tulisan Renjun dan Donghyuck.

Malam hari, seperti sekarang ini, sebelum tidur Renjun akan duduk di tempat tidurnya, bersandar pada kepala tempat tidur dan meraih buku itu. Renjun membuka lembaran demi lembarannya, membayangkan bagaimana suara Donghyuck saat ia berbicara dan bernyanyi. Tapi pada akhirnya, Renjun selalu tertawa melihat tulisan Donghyuck yang terkadang sulit terbaca.

Hari ini ada sedikit yang berbeda, Donghyuck mengajak Renjun pergi ke suatu tempat bersamanya.

Besok mau pergi makan siang bareng gak? Aku tau restoran yang makanannya enak.

Begitulah tulisan Donghyuck yang kini sedang dibaca ulang oleh Renjun.

Renjun mengapit bibirnya rapat, jemarinya mengelus tulisan Donghyuck pada bukunya. Sejujurnya Renjun senang sekali saat Donghyuck menanyakan hal itu, tapi kini pikirannya justru membuatnya merasa khawatir. Ia mulai merasa takut akan hal yang kini ia rasakan, ia takut rasa itu akan menjadi bumerang untuknya.

Apakah Renjun layak untuk merasakan hal ini? Apakah Renjun layak untuk sekedar berada di sekitar Donghyuck?

Di tengah kekalutan yang sedang Renjun alami, ia sadar bahwa adiknya membuka pintu kamarnya. Chenle lalu memasuki kamar Renjun dan menggerakan tangannya untuk menyampaikan apa yang ingin ia katakan.

"Aku pinjam charger."

Renjun sedikit terkesiap dan ia tahu bahwa Chenle telah mendapati ada perubahan pada wajah Renjun saat ia tiba-tiba masuk kamarnya. Namun Renjun dengan cepat membuka laci yang ada pada meja kecil di samping tempat tidurnya untuk mengambil barang yang diinginkan Chenle.

Chenle lalu berjalan mendekati Renjun dan saat Renjun menyerahkan charger, Chenle justru lebih tertarik dengan buku yang ada di pangkuan Renjun.

Renjun telat sepersekian detik dari tangan cekatan Chenle, ia lalu menarik-narik ujung lengan piyama Chenle saat adiknya itu berhasil mengambil buku itu dari pangkuannya, Chenle hanya bisa tertawa melihat ekspresi Renjun.

Chenle kemudian duduk di sisi ranjang Renjun dan membuka lembaran awal buku tersebut, tidak peduli dengan Renjun yang berupaya mengambil kembali buku itu.

"Kamu bicara sama siapa ini?" tanya Chenle kemudian dengan bahasa isyarat setelah membaca beberapa percakapan.

Renjun menghela napasnya. Ia tahu adiknya itu akan menggodanya jika ia bercerita tentang Donghyuck. Namun Renjun teringat beberapa hari lalu Chenle sudah menggodanya karena ia tidak sengaja melihat sketsa Donghyuck yang Renjun buat, tanpa tahu bahwa seseorang yang Renjun gambar itu bukan hanya orang lewat yang tidak sengaja Renjun lihat dan sukai.

Kali ini Renjun meraih buku sketsanya yang berada tak jauh dari tempat tidurnya, ia membuka lembarannya dan menunjukkan sketsa Donghyuck yang Chenle lihat beberapa hari lalu dan Chenle terkesiap, ia membulatkan matanya pada Renjun.

Silent MelodyWhere stories live. Discover now