Chapter 1

9.9K 288 1
                                    

"Ayolah mom please, aku akan melakukan apa saja" aku merengek seperti anak bayi, bagaimana tidak? Aku akan dipindahkan di Aussie dan aku akan tinggal bersama kakakku. kakakku adalah kakak yang mengerikan, satu hari saja aku ditinggal sendiri bersamanya mungkin aku sudah terbunuh.

"Mom kan tau bagaimana aku dan kak jace, aku tidak cocok dengannya. Aku akan terbunuh jika tinggal bersamanya, jika aku melakukan sesuatu yang tidak ia sukai" mom terkekeh mendengarnya.

"Ayolah kierra, kakakmu tidak mungkin sekejam itu pada adiknya"

"mom please, i'll do anyting to make you proud" aku memasang puppy eyes agar hati mom bisa luluh dan membatalkan acara pindah itu.

Akhirnya dewi fortuna berada dipihakku "em well, baiklah kau akan tetap bersekolah disini"

"yess, thank you so much mom, you're the best mom ever" teriakku gembira lalu memeluk mom yang tengah duduk di sofa.

Hari ini masih hari libur pelulusanku. Aku baru saja lulus jr. High school dan akan beranjak ke high school. Aku dan brenda sahabatku akan menghabiskan waktu liburan kami di villa yang tidak jauh dari kota. Hanya butuh beberapa km saja untuk sampai kesana.

Aku sudah bersiap siap dan segera akan menjemput brenda di rumahnya. Sesampainya disana aku segera membunyikan bel rumah brenda.

Ting tong ting tong

Aku melihat seorang wanita yang membuka pintu dan itu adalah momnya brenda "hallo tante, apa brenda sudah siap?" Tanyaku kepada mom brenda dan tak lupa tersenyum manis kepadanya.

"entah lah, kau bisa pergi ke kamarnya dan melihatnya" dan aku pun masuk.

Aku tidak sungkan untuk masuk ke kamar brenda karena brenda adalah sahabat pertamaku di jr. High school. kami sudah berteman sudah cukup lama dan kami juga mendaftar di hs yang sama.

"Brenda come on, aku sudah tidak sabar untuk melihat villa-nya" kataku sambil menarik tangan brenda

"okeoke" jawab brenda pasrah. hanya perlu beberapa menit untuk sampai di villa.

Sesampainya di villa aku sangat takjub akan pemandangannya, dan udara disini sangat sejuk. Aku bisa melihat villa villa lain disini. Disini lumayan ramai karena para remaja dan keluarga lain juga memilih tempat ini untuk liburan. Tidak jauh dari villa kami juga bisa melihat pantai yang sangat indah, ombak yang lumayan bagi peselancar.

1 villa mempunyai 4 kamar, 2 kamar di bawah dan 2 kamar di atas. Jadi mau tidak mau kami harus berbagi villa dengan orang lain. Aku dan brenda memilih kamar yang posisinya dilantai atas agar kami bisa melihat pemandangan yang indah.

sesampainya di kamar aku mengganti pakaian yang tadinya crop shirt, skinny jeans dan sepatu converse menjadi kaos biru ocean, hot pants dan sendal biasa.

"Brenda, ayolah kita pergi berkeliling" ajakku

"tidak kierra aku terlalu malas nanti saja" jawab brenda yang tengah memainkan iphonenya sambil berbaring di sofa.

"Fine, aku akan pergi berkeliling sendiri, setidaknya kau menyapa teman se-villa kita" aku beranjak pergi meninggalkan brenda yang menjawabku hanya dengan menggumam.

Sesampainya didepan villa aku melihat 2 cowo yang berjalan ke arah villa, aku hanya melihat dan tersenyum kepada mereka, satu dari mereka membalasku dengan senyum dan satu lagi hanya menatapku datar dan mengalihkan pandangannya.

Setelah beberapa menit berkeliling aku kembali ke dalam villa. Hal pertama kali yang ku lihat adalah brenda dan 2 cowo tadi sedang mengobrol. mereka terlihat sangat akrab.

Impossible Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang