d u a p u l u h t u j u h

Mulai dari awal
                                    

"Kau punya bukti? Lagipula aku tahu motifmu itu hanya untuk mendapatkan perhatian dariku," kata jeno dan anak itu menundukkan kepalanya.

"Minta maaflah dan kau boleh pergi," kata jeno dan anak itu sedikit gengsi.

"Cepatlah.. kau membuang-buang kesempatanmu," kata jeno dan anak itu menatapku.

"Maaf," katanya dan aku tersenyum, dia langsung membuang muka.

"Iya tidak apa-apa," balasku dan jeno langsung menarik tanganku pergi dari sana.

"Apa kau perlu ke uks?" Tanya jeno dan aku menggeleng.

"Aku baik-baik saja jeno," kataku meyakinkannya.

"Baiklah jaem.. tapi nanti pulang harus bareng ya," kata jeno dengan jiwa-jiwa overprotektifnya yang mulai khilaf.

"Kapan sih aku pulang tanpamu?" Candaku dan dia tertawa.

Setelah selesai sekolah aku dan jeno pergi ke klub masing-masing, aku menyelesaikan kegiatan klub dalam 20 menit lalu pergi menyusul jeno.

Disana terdapat banyak sekali siswi yang menyoraki tim basket yang sedang latihan.

"Kyaaa jeno lee!"

"Omg jeno sunbae!"

"Eunwoo ahh!"

"Jeno shoot!"

"Gils jago banget jeno,"

"Jaehyun sunbae ahhh!"

"Ya! jeno dan jaehyun ganteng banget!"

Aku tersenyum sambil mendengarkan mereka yang sibuk menyoraki jeno dan orang lain.

Setelah selesai jeno memberikan beberapa tips dan pujian pada tim, kemudian mereka bubar.

Jeno menghampiriku dan tersenyum, wa ku memberikannya sebotol air dengan suhu normal.

"Kenapa nggak dingin?" Tanya jeno dan aku tersenyum kecil.

"Tidak sehat.. badanmu masih panas dan kau meminum air dingin.. suhu badanmu tidak akan stabil," jelasku dan dia mengacak-acak rambutku.

"Dasar.. baiklah aku akan pergi mandi dan mengemas barangku apa kau mau ikut atau gimana?" Tanya jeno dan aku mengangkat bahu.

"Aku disini saja lah," kataku dan dia menatap fansnya.

"Jangan apa-apakan dia," pesannya dan mereka hanya mengangguk.

Setelah itu jeno langsung mengecup keningku, aku memukul dadanya dan memerah.

"Aku akan segera kembali jaem," katanya dan berlari ke ruang loker.

Beberapa murid membicarakan tentangku dan beberapa mengata-ngataiku, aku menghela nafas mencoba untuk mengabaikannya.

"Hentikan itu!" teriak seorang siswi, aku melihat anak murid yang tadi melemparku dengan barang.

"Pulanglah kalian.. jangan ganggu dia," suruh anak itu dan semuanya bubar.

Dia langsung menghampiriku dan duduk disebelahku, dia membawa beberapa temannya juga.

"Hai jaemin," sapanya dan aku tersenyum.

"Terimakasih ehm.."

"Shuhua.. yeh shuhua," katanya dan aku bersalaman dengannya.

"Shuhua ini sangat ceroboh maafkan dia," kata temannya dan aku memakluminya.

Mereka ternyata sangat ramah dan seru, namun aku hanya takut kalau mereka memiliki tujuan lain selain menjadi temanku. Jadi aku sedikit waspada.

Jeno kembali dan melihatku dengan soyeon, shuhua dan miyeon. Dia terlihat sedikit bingung dan kesal.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya jeno frontal.

"Kita hanya mengobrol," kata shuhua dan jeno menatapnya tidak suka.

"Sudahlah.. ayo kita pulang bareng saja," kataku dan jeno masih menatap mereka tidak suka.

"Jeno," panggilku dan dia langsung menarikku ke belakangnya.

"Jaga jarak.. aku tidak percaya dengan kalian," kata jeno dan mereka mengiyakan saja.

Entah apa yang terjadi jeno dan mereka bertiga menjadi musuh sepanjang jalan pulang.

"Jeno.. cukuplah.. mereka tidak melakukan hal aneh daritadi," kataku dan jeno menatapku sebentar.

"Aku takut mereka melakukan hal buruk padamu," kata jeno, sepertinya dia tidak mendengar perkataanku dengan baik.

"Terimakasih sudah membantuku shuhua.. soyeon noona dan miyeon noona," kataku dan mereka hanya mengangguk dan tertawa kecil.

"Tidak apa-apa jaem," kata shuhua dan mereka langsung pamit, aku membawa jeno masuk ke dalam.

"Kenapa kau malah berteman dengannya?" Tanya jeno tidak suka.

"Kenapa? Aku tidak boleh berteman?" Tanyaku pada jeno.

"Dia baru saja melemparmu dengan barang dan kemudian kalian berteman.. apa maksudnya?" Jelas jeno, aku tertawa melihatnya iri.

"Kau iri?" Tanyaku sambil duduk dipangkuannya.

"Jaem," panggil jeno, aku mengecup lehernya.

"Jeno," desahku dan jeno langsung mengecup bibirku lembut.

- end -
Udah ya nominnya wkkwkw
.
Siya

punch | markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang