Luna sudah menduga bahwa Eliana hanya akan merepotkan, karena Aelius kekurangan pasukan ia harus ikut turun tangan besok.

Ia menggunakan sihirnya untuk kembali ke Bougainvillea, ia lupa belum menyanyikan senandung untuk malam ini.

Sebelum ia mengatur strategi untuk besok ia memutuskan untuk menyanyikan senandung.

Semua orang selalu menunggu Luna untuk menyanyikan senandung di setiap malam, tapi entah kenapa malam ini nadanya terasa berbeda.

Nadanya dipenuhi dengan rasa duka, semua orang bisa merasakan semua itu. Bahkan Viserion dan Olfie juga bisa merasakannya.

Setelah selesai menyanyikan sebuah senandung Luna tak langsung masuk ke kamarnya. Ia menatap bulan.

"Dewi, aku harus bagaimana? Aelius sudah di ambang kehancuran. Sepertinya aku terlambat bertindak" ucap Luna dengan nada bergetar.

Luna tak sadar jika ia masih menggunakan sihirnya, sehingga orang orang Bougainvillea dapat mendengar suaranya malam itu.

Rad juga mendengar suara Luna, Rad yang mendengar itu langsung berlari menuju kamar Luna. Dan benar saja saat ia sampai disana Luna sedang menangis di balkon.

Rad menatap Luna nanar lalu mendekat ke arah Luna.

"Rad, aku terlambat" ucap Luna dengan nada bergetar.

Rad memeluk Luna erat "Kau tidak terlambat tuan putri. Jika kau ingin menangis maka menangislah, menangislah sampai kau merasa lega" ucap Rad berusaha menenangkan Luna.

Tangisan Luna pecah saat itu juga, ia menangis di pelukan Rad hampir semalaman. Dan semua orang di Bougainvillea mendengar tangisan Luna malam itu.

Luna menangis sampai akhirnya ia ketiduran, Rad yang mengetahui Luna ketiduran memindahkan Luna ke ranjangnya.

"Selamat malam tuan putri" ucap Rad lalu mengecup kening Luna.

Setelah itu ia pergi meninggalkan kamar Luna.

• • •

"Tuan putri, bangunlah ada banyak orang yang ingin menemuimu" ucap Rad membangunkan Luna.

"Siapa?" ucap Luna dengan suara seraknya

"Ada banyak, sebaiknya kau bersiap siap. Aku akan menunggumu di depan"

Luna mengangguk lalu pergi bersiap siap, entah siapa yang mau menemuinya di pagi buta seperti ini.

Ia juga tak punya banyak waktu, ia harus pergi ke Aelius untuk membantu ayahnya.

Ternyata yang ingin menemui Luna adalah orang orang Bougainvillea, Fiona juga ada disana.

"Ada apa ya pagi pagi begini?" tanya Luna heran

"Maaf mengganggu waktumu tuan putri, sebenarnya kedatangan kami kemari karena kami mendengar suaramu semalam" ucap salah satu orang yang ada disana

Luna membulatkan matanya, ia baru sadar kalau ia lupa menutup sihir telepati itu. Dan sekarang ia membuat orang orang Bougainvillea khawatir.

"Karena itu, izinkan kami membantumu di perang itu tuan putri" ucap salah satu orang disana lagi

"Anda sudah banyak membantu kerajaan kami, sekarang giliran kami untuk membalas budi" ucap Fiona menambahkan.

Luna tersenyum "Aku sangat berterimakasih atas tawaran kalian, tapi aku tidak ingin merepotkan siapapun disini. Aku hanya akan pergi bersama Rad dan Olfie" ucap Luna.

"Tapi tuan putri-"

"Tidak apa apa, aku pasti akan kembali dengan selamat, kalian tenang saja" ucap Luna berusaha meyakinkan.

"Setidaknya bawalah Viserion bersamamu tuan putri" ucap Fiona

"Viserion?"

"Iya, dia menunggu mu di luar tuan putri"

"Baiklah, aku akan pergi bersama Viserion juga" ucap Luna sambil tersenyum tipis.

Orang orang Bougainvillea merasa lebih tenang karena Luna pergi bersama Viserion.

"Rad kita harus berangkat sekarang" ucap Luna pada Rad

"Baik tuan putri"

Luna dan Rad harus pergi sekarang atau semuanya akan terlambat. Luna mengganti bajunya menjadi baju perang. Begitu juga dengan Rad.

Benar apa yang di katakan Fiona, Viserion sudah menunggu di depan istana.

Saat Luna keluar bersama Rad dan Olfie, Viserion menatap Luna dengan tatapan meyakinkan dirinya.

Luna membalas tatapan Viserion lalu tersenyum sambil mengangguk, tanda ia yakin atas keputusannya.

"Olfie, buka portalnya" perintah Luna

Setelah mendengar perintah Luna, Olfie membuka portal teleportasi menggunakan sihirnya.

Luna menatap orang orang Bougainvillea sebelum masuk kedalam portal.

Orang orang menatap khawatir ke arah Luna, Luna tersenyum tipis ke arah mereka. Memberi tau jika semuanya akan baik baik saja.

"Semoga dewa selalu memberkatimu, tuan putri" ucap Fiona

Luna tersenyum sambil mengangguk "aku akan segera kembali, jaga Bougainvillea ya!" ucap Luna sebelum memasuki portal.

"Itu pasti tuan putri, kami tunggu kabar baiknya!" Teriak semua orang disana sambil melambaikan tangan mereka.

Luna dan yang lainnya saat ini sudah sampai di hutan Aelius, hutan dimana tempat paling aman sebelum mulai menyerang musuh.

Aelius benar benar di ambang kehancuran, Luna menatap Aelius nanar.

Rad yang berada di samping Luna menggenggam tangan Luna untuk meyakinkan Luna bahwa semuanya akan baik baik saja.

Luna menatap Rad lalu mengangguk.

"Mari kita mulai penyerangan dan mari berjuang bersama" ucap Luna sebelum memerintahkan untuk menyerang.

Tbc

Aku bek gais, maap baru apdet:">
Akhir akhir ini sibuk banget soalnya, tugas juga numpuk. Jadi tolong di maklumi ya :*

Kalau kalian suka tekan tombol vote nya ya, sampai bertemu di chapter berikutnya !

Princess LunaWhere stories live. Discover now