"Uhngh.." Taeyong merasakan geli di tengkuknya, ia memundurkan tubuh dan pantatnya ke belakang, berhasil membuat Jaehyun menggeram pelan saat pantat Taeyong menggesek tepat di selangkangannya.

Sialan, Jaehyun hanya berniat mendekap Taeyong, tapi kenapa seolah lelaki cantik itu memberikan lampu hijau untuknya?

Ayolah, Jaehyun adalah lelaki dewasa yang tidak bisa menahan diri dari godaan seperti ini! Ia ingin segera melakukan seks dengan Taeyong, tanpa henti hingga ia merasa puas.

Menghirup napas dalam, Jaehyun meletakkan telapak tangannya di pantat Taeyong, memberikan usapan lembut sebelum menyelipkan tangan ke celana dalam Taeyong agar ia bisa menyentuh kulit pantat si lelaki cantik yang terasa begitu lembut.

Taeyong tidak akan terbangun hanya karena usapan seperti ini kan?

"It's like i addicted to you," bisik Jaehyun seraya menenggelamkan hidung pada perpotongan leher Taeyong, menghirup aroma yang menguar dari sana. "Kau benar-benar membuatku gila, bagaimana bisa kau menolakku Lee Taeyong?"

Jaehyun mengigit bibir bawah dan menyelipkan jari telunjuknya di belahan pantat Taeyong, menyeringai saat mendengar suara lenguhan pelan dari bibir si lelaki cantik. Ia mengusap lubang anal Taeyong, sedikit memberi tekanan hingga ujung jari telunjuknya masuk ke dalam; sebatas kuku.

Ini melenceng dari rencana awal, tapi Jaehyun benar-benar tidak bisa berhenti! Ia bahkan sudah merasakan sesak pada kejantanannya, napas Jaehyun berubah menjadi tidak stabil. Ia mengulum kulit leher Taeyong, sedikit memberikan gigitan pelan.

Raping someone who is sleeping. Great.

"Uhngh.. Hngh.." Taeyong bergerak gelisah di dalam tidurnya, merasa tidak nyaman karena ada sesuatu yang membuatnya tergelitik di bagian bawah tubuh.

Jaehyun mendorong jari telunjuknya untuk masuk semakin dalam, ia bisa merasakan bahwa dinding rektum Taeyong mencengkram begitu erat, sangat hangat di dalam sana. Jaehyun terus menekan hingga seluruh jarinya tertanam di lubang anal Taeyong.

"Ahh!" Taeyong memekik pelan dengan kelopak mata yang terbuka, rasa perih di bagian bawah membuatnya tersentak. Taeyong menoleh ke belakang dan terkejut saat menemukan Jaehyun yang memeluknya, "JUNG JAEㅡAH!"

"Shh jangan berisik sayang, apalagi mengumpat." ujar Jaehyun seraya menggerakan jari telunjuknya di lubang anal Taeyong, keluar dan masuk, lalu menekan hingga ujung, mencari prostat Taeyong.

Tubuh Taeyong bergetar, ia bisa merasakan sesuatu yang kurus dan panjang bergerak di lubang analnya. Berhasil membuat Taeyong melenguh dan mengigit bibir bawah, ia mencengkram selimut hingga buku-buku jarinya memutih.

"Apa yang kau lakukan bajingan?! Keluarkan tanganmu dari sana!" seru Taeyong yang masih berusaha mempertahankan pikiran rasionalnya meskipun respon tubuhnya sudah berkhianat, "JAEHYUN!"

"Iya sayang, aku mendengarmu," Jaehyun terkekeh dan mendekap Taeyong semakin erat, ia menggerakan ujung jarinya di dalam sana untuk menggoda Taeyong. "Bukankah kau perlu membiasakan diri, apakah ini terasa nikmat?"

"Keluar!" Taeyong mengigit bibir bagian bawah, tubuhnya bergetar, "Jaehyun! Ahh! Oh Tuhan, ah! Ah! H-hentikan! Ahngh ah ah!"

Senyuman Jaehyun melebar saat ia berhasil mengenai prostat Taeyong di dalam sana, Jaehyun menambahkan jarinya menjadi dua, bergerak keluar masuk dengan cepat, menghantam telak prostat Taeyong dan memainkannya menggunakan ujung jari. Sangat senang mengetahui fakta bahwa Taeyong tersiksa, mendesah tanpa henti.

Taeyong meraih tangan Jaehyun yang berada di pantatnya, berusaha menarik keluar jari yang masih bergerak di lubang analnya. Desahannya tidak tertahan, kepala Taeyong terasa begitu pening dan suhu tubuhnya meningkat.

"Sudah aku katakan kau akan menikmatinya, Taeyong." Jaehyun merenggangkan kedua jarinya lalu menggerakan jarinya untuk bergerak memutar di lubang anal Taeyong.

"Uhngh! Jaehyun haa ah! Bajingan gila! Ouh hngh ah!"

Ingin semakin menggoda Taeyong, Jaehyun membalikkan tubuh Taeyong hingga telentang, ia menekan kedua jarinya semakin dalam dan meraup puting susu Taeyong dari balik kaus, meninggalkan jejak basah di kaus yang di pakai oleh si lelaki cantik.

Dada Taeyong membusung, ia tidak memiliki tenaga, seluruh tubuhnya terasa begitu lemas. Taeyong mencengkram bagian belakang kepala Jaehyun, dengan mata yang terpejam dan napas yang terengah, bibirnya terbuka lebar, mengalunkan desahan dan nama Jaehyun di sertai umpatan.

Jari kaki Taeyong tertekuk, celana dalam bagian depannya terasa basah karena cairan precum, penisnya sudah sangat keras karena rangsangan dari Jaehyun.

"Aaaah! J-jaehyun! Hentikan! Hngh mmmh AH!" Taeyong memekik saat Jaehyun mengigit puting susunya, ia tidak berani membuka mata dan menatap wajah si lelaki bermarga Jung.

Taeyong merasa begitu malu karena tubuhnya benar-benar berkhianat saat ini. Taeyong menikmati setiap sentuhan Jaehyun yang berhasil membuatnya bergelinjang tanpa henti.

Gerakan jemari Jaehyun di lubang anal Taeyong semakin cepat dan kuat, terus menerus menghantam titik sensitif Taeyong tanpa henti. Ingin membuat si lelaki bermarga Lee menyadari bahwa seks itu terasa sangat nikmat; sulit untuk di tolak.

Tubuh Taeyong semakin tidak beraturan, kakinya bergetar, ia mencengkram rambut Jaehyun semakin kuat dengan kepala yang terdongak. Perutnya tergelitik, ada sesuatu yang ingin keluar dan Taeyong tidak bisa menahannya lebih lama lagi.

"AHH!" pinggul Taeyong terangkat saat cairan kental keluar dari ujung penisnya, membuat celana dalamnya benar-benar basah, "ah! Uhngh uh.." napasnya terengah, tubuh Taeyong benar-benar bergetar, ia menikmati pelepasannya.

Jaehyun menjauhkan bibir dari dada Taeyong, ia terkekeh saat menyadari bahwa kaus Taeyong sudah sangat basah karena air liurnya. Jaehyun mengecup bibir Taeyong yang sedikit terbuka, memberikan hisapan di bibir bawah si lelaki cantik.

"Jaehyun.." panggil Taeyong dengan suara lemahnya, ia benar-benar sudah tidak memiliki tenaga untuk melawan, "l-lepaskan aku.." ia memiringkan tubuh; membelakangi Jaehyun, tidak mau menatap si lelaki bermarga Jung. Wajahnya sudah sangat memerah.

Jaehyun mengeluarkan jarinya dari anal Taeyong dan menurunkan celana serta dalamannya sendiri sehingga Taeyong bisa merasakan benda hangat yang besar menggesek kulit pantatnya. Ia tercekat ketika Jaehyun menurunkan celana dalam miliknya sebatas paha lalu mengambil cairan orgasme Taeyong dan mengoleskannya di lubang anal Taeyong.

"Jangan bercanda sayang," bisik Jaehyun tepat di telinga Taeyong, ia mengoleskan cairan Taeyong di ujung penisnya yang sudah mengeluarkan precum, Jaehyun sudah menahan diri sejak tadi. "Aku baru saja ingin memulai."

Tbc

Hwhwhwhw 🙂

Dahla pusinghhh

Casanova《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang