"Maaf, aku tak tahu harus berkata apa"

"Yah, tentu"

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanyaku

"Tak ada, hanya.. tak ada"

***

Rey POV

Hailey..

Hailey.

Hailey

Gosh!! Ini semua membuatku gila!! Hailey di pikiranku namun dia menggunakan seluruh harinya untuk menghindariku.

Bukannya aku geer. Maksudku, dia sampai rela-- oke

Hari ini, aku dengar dia ga bawa bekal. Maka aku pikir dia akan ke kantin lalu aku dapat menghentikannya di jalan dan kami bisa berbicara. Namun aku menunggu sampai jam istirahat selesai, dia rela tak makan seharian.

Lalu saat anak-anak sedang berkumpul, aku datang dan dia langsung pergi dengan alasan ingin mengambil hpnya padahal hpnya ada di kantungnya.

"Hailey, aku dengar Fio akan pulang lusa" kata Nurul saat Hailey terpungkur di mejanya saat pelajaran B.Sunda.

"Yeah" jawab Hailey lemas.

"Kenapa kau masih begini? Kukira Fio sudah bilang untuk tidak.. begini!!" Bentaknya. Namun karena tadinya dia berbisik, saat dia membentak hanya terdengar seperti dia berkata biasa.

"Aku bukan terpuruk, bego!! Aku lapar!! Aku belum makan seharian!! Siala Rey!! Dia sengaja diam di kantin!!" Katanya sampai dia melihatku lalu memalingkan mukanya.

"Oh ayolah, maksudku, kenapa kau harus menghindarinya?" Bisik Nurul walaupun terdengar olehku.

"Dia.. kau tahu.. jadi akan canggung.. jadi yah.. kau mengerti" bisik Hailey walaupun, sekali lagi, terdengar olehku.

Oh, canggung? Itu alasan terbaikmu?

"oke, hanya untuk kau tahu, kau lebih idiot dari dia sekarang" bisik Nurul menghentikan percakapan walaupun Hailey tidak suka komentar mereka.

Oke, sebagai cowok, jujur, harga diriku remuk didiamkan cewek yang bisa dihitung baru kutembak.

Sakitnya tuh disini.

Pengen nyanyi tapi sekarang lagi pelajara--

Lagu itu mengalun!! Tapi langsung dimatikan.. satu kelas tertawa melihat Penta yang malu karena hpnya baru berbunyi.

Setidaknya Hailey juga tertawa. Karena sekarang dia sedang dalam kondisi 'i am a robot, dont have feelings so i cant be hurt' dan itu menyebalkan.

***

Aku berjalan pulang ke rumah. Yap, jalan. Yeayy, sangat bagus-.-

Kenapa?

Aku lupa bawa motor. Uangku habis, jadi yah, bukankah kata orang dunia banyak kejutan?

Kejutannya sangat... menarik.

Ahh, jalan sendiri, tanpa jaket, tanpa uang, tanpa HP!!, tanpa makanan, sudah terasa seperti gelandangan.

"Hei" seseorang di belakangku memegang pundak. Oh My F**king Gosh!! Ada seseorang di belakangku. Secara reflek aku memegang tangan itu dan memutarnya sampai aku melihat wajahnya. Oh takdir, kenapa kami selalu bertemu?

"Apa Rey?" Tanyaku saat melihat cowok seumuranku dengan rambut hitam pendek, senyum miring, mata coklat dan menggendong gitarnya.

"Pertama, aw. Kedua, aku hanya ingin menyapa" katanya sambil merengut.

If OnlyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora