Part 2

1.3K 159 34
                                    

Budayakan vote sebelum baca
___

Shownu POV

Esok paginya, kami sudah berkumpul untuk sarapan di ruang makan. Jooheon dan Changkyun juga berkumpul disini. Tadi malam, mereka pulang jam 11 malam. Aku tahu karena aku terbangun tadi malam.

"Minhyuk hyung, kita akan berangkat jam berapa nanti?" Hyungwon bertanya pada Minhyuk tentang keberangkatan mereka ke tempat Wonho.

"Setelah sarapan, bagaimana?" Jawab Minhyuk kemudian di beri anggukan oleh Hyungwon.

"Kalian ingin pergi kemana memangnya?" Tanya Jooheon yang tidak tahu apa-apa.

"Ke tempat Wonho hyung," Hyungwon menjawab.

"Heol?! Aku ikut!" Changkyun yang tadinya makan dengan tenang langsung menimpali.

"Aku juga! Aku juga!" Jooheon ikut menyahut.

"Ya! Kalian berdua memangnya tidak ada kerjaan? Kalian bilang, kalian sedang melakukan sesuatu," ucap Kihyun pada Jooheon juga Changkyun.

"Istirahat sehari tidak akan merusak pekerjaan kami, hyung. Lagi pula aku rindu pada Wonho hyung. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya," Ucap Changkyun.

"Iya, Changkyun benar. Kihyun hyung memangnya tidak ingin kami bertemu Wonho hyung?" Jooheon berucap dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Aish, bukan begitu maksudku, Joo," Kihyun kalap. Dia memang tidak bermaksud seperti yang Jooheon pikirkan.

"Joo, Kihyun tidak bermaksud begitu. Dia hanya ingin mengingatkan kalian tentang hal yang kalian lakukan, bukan tidak mengizinkan kalian menemui Wonho," Ucap ku pada Jooheon.

"Papa~" Jooheon itu memang manja, tapi ini yang kami suka darinya.

Aku merentangkan tanganku bermaksud memberi kode pelukan. Jooheon yang memang sedang duduk di sampingku, langsung memelukku. Mulutnya yang masih terdapat makanan membuat pipi gembilnya bertambah gembil. Dia sangat menggemaskan. Tapi bagiku, Kihyun yang paling menggemaskan, hehehe.

"Tidak apa Joo, kau bisa pergi dengan Minhyuk juga Hyungwon." Ucapku sambil mengelus rambutnya.

Jooheon menggangguk pelan kemudian melepaskan pelukan kami. Dia tersenyum manis kemudian melanjutkan acara makannya.

"Aigoo~ Uri Joohoney neomu kiyowo~" Minhyuk mencubit gemas pipi Jooheon.

"Aish, hyung! Sakit!"

"Maafkan aku, Joo. Aku tidak bermaksud," Ucap Kihyun meminta maaf ke Jooheon. Matanya yang berkaca-kaca menatap Jooheon penuh arti.

Huft, entah kenapa aku jadi Iri pada Jooheon. Jika diingat-ingat lagi, aku belum pernah ditatap seperti itu oleh Kihyun.

"Aniya, hyung, tak apa. Aku tadi sebenarnya juga sedikit kekanakan." Ucap Jooheon sambil tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kihyun yang melihat itu ikut tersenyum.

"Bagaimana denganku?" Changkyun tiba-tiba berucap.

"Tentu saja, kenapa tidak, Kyun-ah," ucapku menimpali Changkyun.

"Tapi setelah kau membantuku membereskan meja makan setelah sarapan nanti, ya, Kyunie?" Kihyun menimpali.

"Bukan masalah besar, hyung. Yang penting hyung-deul nanti menungguku dulu," ucap Changkyun.

Showki? Idk. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang