x

68 1 0
                                    

***

Liszel vs Jaehyun

Namaku Liszel, Liszel Jung. Tahun ini umurku genap dua puluh lima tahun dan aku masih jomlo. Demi bapaknya kera sakti, aku jomlo bukan karna aku tak laku tapi ini semua karna Ayahku yang melarangku berpacaran bahkan diusiaku yang sudah siap menikah! Lucu, kan?

Dilihat dari visual, aku mirip dengan Ayahku yang tampan dan gagah berani. Itu sudah cukup membuatku digilai banyak pemuda tapi Ayahku itu memang kayak guguk, dia menghalau semua pemuda itu untuk tak mendekatiku yang membuatku menjomlo sampai sekarang. Ngenes banget nasib gue, sumpah.

Setelah aku ingat-ingat, Ayahku sudah berlaku seperti itu bukan baru-baru ini melainkan dia melakukan itu sejak aku baru bisa berjalan. Ya, itu saat umurku dua tahun.

Setiap ada tangan Adam yang ingin menyentuh aku, Ayah langsung memberi tatapan tajam bahkan sampai menggendongku erat. Memangnya dia pikir aku ini pusaka suci yang tak boleh disentuh sembarang orang?!

Oh ya, nama Ayahku adalah Jaehyun Jung. Mendengar namanya saja sudah ada feeling, kan, kalau Ayahku ini super-duper-mega ganteng?

Ayahku sudah menduda diusia dini. Istrinya meninggal setelah kecelakaan tabrakan dengan tiang listrik depan komplek. Tetangga geger, bukan karna khawatir tapi mereka justru berbondong-bondong menawarkan diri untuk menjadi pengganti istri Ayahku bahkan rela menjadi selir kesekian. Ayahku tentu menolak, beliau hanya ingin hidup dan merawatku seorang diri, walau pada akhirnya Ayah memanggil Bibi Pengasuh.

Diusiaku yang bisa dibilang perawan tua ini tentu membuat tetangga bertanya-tanya, kenapa aku, Liszel, tak kunjung menikah?

Aku sudah terbiasa setiap kali pergi keluar rumah, ada saja tetangga yang menyindir bahkan bertanya terang-terangan. Kupingku sampai hangus rasanya.

Penderitaan aku selama ini karna Ayah sialanku!

Jaehyun Jung!

***

Babeeeh❤:

Paket Reguler kamu sudah habis. Beli paket kuota tambahan di *123#, atau langsung beli di website bima+, klik di sini: bima.tri.co.id/more/0/1975

Aku tersenyum miris membaca pesan dari operator. Meruntuki kenapa Ayah tak memasang wifi padahal uang yang dihasilkan Ayah bisa untuk makan satu kampung?

Dasar kikir!

"Bapaaaak!!!" suara teriakanku mampu menembus ke lantai dasar, di mana kamar Ayah berada.

Aku mendengkus karna tak ada jawaban. Kemana pria tua tampan itu? biasanya dia akan balas berteriak.

Akhirnya aku memilih untuk turun ke ruang utama tapi Ayah tak ada di sana. Aku berlalu ke dapur, tidak ada juga. Kemana, sih, pria tua tampan itu?!

"Papaaaaa!!!"

Alih-alih Ayah yang menjawab yang ada Betet, kucing oranye yang aku pelihara mengeong lirih. Mungkin terganggu oleh suaraku.

"astaghfirullah Papih di mana, sih?!" Tak ingin cepat menyerah, aku berlalu ke kamar Ayah. Tanpa mengetuk lagi aku sedikit mendobrak pintunya karna sudah feeling Ayah tidak akan ada di kamar, tapi..........

"Baba!!?"

Salah perhitungan.

Ayah di dalam. Duduk di kursi bacanya. Kacamata baca bertengger di hidung mancung Ayah menyembunyikan kilat tajam saat netra hitamnya menangkap kedatanganku. Tapi ada yang aneh, Ayah kenapa bersikap dingin padaku?

***

Juli 27 2020.

Dad, Aku Ingin Menikah!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin