"Aku sudah mendapat sertifikat legal untuk memeliharanya, jadi tenang saja. Putri matahari." ucap Luna dengan nada remeh.

Ternyata nona hazellet juga mengundang Eliana di pesta minum teh miliknya, tidak ada yang tau jika Luna dan Eliana bersaudara.

Karena Luna sudah menggunakan sihirnya untuk menghilangkan jejak Luna De Aelius.

Akhirnya pesta minum teh dimulai, pesta minum teh nya berjalan dengan sangat lancar.

Luna juga sangat menikmati pesta minum teh nya, orang orang yang hadir disana semuanya ramah padanya. Tentu saja kecuali Eliana.

Mereka berdua duduk ber sebelahan tapi tidak mengobrol sedikit pun, Eliana terkagum karena melihat Luna begitu ceria di hari itu.

Karena baru kali ini ia melihat wajah Luna yang seceria itu, wajahnya terlihat sangat bersinar baginya.

Luna juga bisa bersosialisasi sangat baik ketimbang dirinya, ia jadi sedikit menjadi kurang percaya diri sejak itu.

Matahari sudah hampir tenggelam di sebelah barat, pesta minum teh hari ini juga sudah selesai.

Luna benar benar menikmati pesta minum teh hari ini, saat ini ia sedang menunggu Rad dengan kereta kudanya.

Ia tak menyangka kalau ia akan menunggu bersebelahan dengan Eliana.

"Jadi berita tentang hal itu benar?" ucap Eliana membuka pembicaraan.

"Berita apa maksudmu?"

"Berita tentang kau menjadi pemimpin di kerajaan Bougainvillea"

"Ternyata berita nya sudah sampai di telingamu, jika berita ini sampai di telinga yang mulia pasti ia akan pergi membunuhku" ucap Luna sambil terkekeh.

"Kau kelihatan santai sekali"

"Untuk apa aku panik? Lagipula aku tidak akan mati di tangan dia"

"Aku akan menghentikan ayah jika ia ingin pergi mencarimu"

"Aku akan sangat bersyukur jika kau akan menghentikannya"

Eliana terdiam, tak menjawab apa apa. Tak lama Rad datang dengan kereta kudanya.

"Bilang pada yang mulia, dia harus lebih memperhatikan lagi kerajaannya atau tidak kerajaannya akan di serang oleh sekumpulan penyihir gelap. Dan sampaikan juga salamku padanya" ucap Luna sebelum menaiki kereta kudanya.

Eliana lagi lagi terdiam, tak menjawab apapun perkataan Luna. Ia masih mencerna kata kata yang di lontarkan oleh Luna saat ith.

"Bukankah itu putri Eliana De Aelius?" ucap Rad membuka pembicaraan.

"Benar"

"Apa tidak berbahaya jika ia tau keberadaan tuan putri dan saya?"

"Tenang saja, saya yakin dia tidak akan membocorkan berita itu"

"Baiklah, apakah pesta minum teh nya menyenangkan?"

"Sangat menyenangkan! Bahkan Olfie juga ikut senang" ucap Luna riang

"Baguslah kalau begitu" ucap Rad sambil tersenyum.

Sepanjang perjalanan pulang ke Bougainvillea Luna menceritakan apa saja yang terjadi di pesta minum teh pada Rad.

• • •

Eliana baru saja sampai di Aelius, saat sampai ia langsung di panggil oleh ayahnya.

"Ada apa ayah?" ucap Eliana setelah duduk di salah satu sofa yang ada ruang kerja milik Felix.

"Bagaimana pesta minum teh nya?"

"Menyenangkan"

"Aku dengar kau bertemu dengan Luna"

"Iya aku bertemu dengannya, ia menitipkan salam"

Felix yang mendengar itu langsung berhenti berkutik dengan dokumen dokumennya, ia terkejut karena Luna masih mau mengirimi nya salam walaupun ia sudah jahat pada Luna.

"Ia juga bilang agar ayah lebih memperhatikan kerajaan, jika tidak sekumpulan penyihir gelap akan menyerang kerajaan"

"Jangan percaya padanya, itu hanya omong kosong" ucap Felix dengan nada dingin.

"Terserah ayah mau percaya atau tidak, yang penting sudah aku sampaikan"

"Aku banyak pekerjaan, kembalilah ke kamarmu"

"Segala keagungan dan berkat kepada matahari Aelius" ucap Eliana sebelum meninggalkan ruang kerja milik ayahnya.

Felix memijat keningnya, ia harus bertemu dengan Luna secepatnya. Tapi bagaimana caranya ia tau keberadaan Luna dengan cepat? jika ia mencari informasi tentang Luna saja sangat sulit.

Ada banyak nama Luna di dunia ini, tapi jika ia tanya perempuan bernama Luna De Aelius. Tak ada seorang pun yang mengenalnya.

Felix menduga jika Luna sudah menghilangkan semuanya tentang Luna De Aelius menggunakan sihirnya.

"Pintar juga dia menggunakan sihir" gumam Felix.

Ia tak pernah menyangka jika Luna selama ini memiliki sihir seperti dirinya, Karena anak pertamanya yang memiliki keturunan dewa matahari sepertinya saja tidak memiliki keturunan sihir.

Bagaimana dengan anak kedua yang memiliki keturunan dewi bulan seperti ibunya? Pasti tidak akan memiliki sihir bukan? Felix selalu berpikir seperti itu.

Eliana melihat ayahnya yang frustasi dari depan pintu ruang kerja milik ayahnya, ia merasa kasihan dengan ayahnya. Apakah ia harus memberitahukan tentang keberadaan Luna saat ini?

Tbc

Jangan lupa tekan tombol vote nya kalau kalian suka ya :>
Sampai bertemu di chapter berikutnya !

Have a nice day ^^

Princess LunaWhere stories live. Discover now