Can't get you out of my head ( END )

265 54 14
                                        

Raut wajahnya mengkusam. Kencannya kacau, padahal Jaehyun sudah memikirkan ini

Sialan, Jaehyun membatin.

Ahh, sungguh mengganggu, ia sedang sibuk memperhatikan sang pujaan hati, namun pria dari antah berantah ini justru mengganggu aktivitas mereka.

Siapa dia? Apakah mereka dekat? berani beraninya ia menarik tangan Taeyong nya? selain itu juga dia membawa Taeyong pergi, dengan cara yang memaksa.

Raut wajah Taeyong juga menunjukkan ekspresi tidak nyaman, sungguh mengganggu.

Jaehyun mendengus kasar, menghembuskan nafasnya berat, ketika sang pujaan hati terpaksa pulang, dan sialnya bersama pria tadi. Tanpa disadari jari-jarinya mengepal.

Apa-apaan ? Bahkan pria itu mengatakan bahwa Taeyong tidak bisa berada disini, pria itu bersikeras bahwa yang dilakukan Jaehyun merupakan suatu kesalahan.

Jaehyun tidak dapat menahan amarahnya lagi, akhirnya ia meledakkan amarahnya.

Mulai dari teriak - teriak, bahkan hingga menggebrak meja, memberantakkan semua barang disekitarnya. Tak peduli jika ada orang yang melihatnya, ia benar-benar murka.

Sesuatu dihatinya bedesir tidak jelas, ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan, entahlah, rasanya sesak di dada.

Sesuatu dihatinya bedesir tidak jelas, ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan, entahlah, rasanya sesak di dada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak hari itu, semua terasa berbeda.

Ia menunggu kabar nya.

Ia menunggu kedatangannya.

Ia merindukan sapaannya.

Ia merindukan suara langkah kakinya.

Ia merindukan pemandangan angin yang menerpa rambut cantiknya.

Ia merindukan senyuman manisnya yang kerap menyambutnya setiap mereka bertemu.

Entah apa lagi yang ia rindukan, ia masih menantikan kedatangannya, Taeyong nya yang menghilang, nampaknya ia semakin gila.

Setiap hari, ia kerap memikirkan nya.

Setiap hari, ia terus memikirkan hari - hari yang ia habiskan bersamanya.

Jujur, ia merindukan nya, Lee Taeyong, berhasil merebut hatinya.

Jaehyun memandang sekelilingnya, memperhatikan keadaan disekitarnya, kacau, berantakan. Ia mengerjap kan matanya beberapa kali, belakangan ini ia kehilangan fokusnya. Matanya tertuju pada sesuatu,

Piano tua miliknya yang sudah usang. 

Jaehyun membawa kakinya melangkah mendekati piano tersebut, dan mulai memainkannya.

Piano yang kusam dan berdebu itu, kini mulai bersuara, menyanyikan nyanyiannya. 

Irama demi irama, mengalun indah di telinga siapapun yang mendengarnya.

Ketukan demi ketukan, menyatukan semuanya Sebuah alunan indah kini tercipta.

Permainannya semakin memabukkan, terdapat sebuah perasaan dalam iringan lagunya.

Bagi siapapun yang mendengarnya, mungkin akan berkata indah, karena lantunan bunyinya.

Ia mengambil buku, dan pensil, menulis semua perasaannya yang selama ini ia pendam.

Semua yang ia rasakan, akan ia tulis, namun ia tidak akan membiarkan siapapun tau apa yang telah ia lalui.

Cukup lantunan musik yang ia mainkan, menjadi perantaranya

Entah sudah hari keberapa ia menggila, kanvas, cat dan kuas yang hampir usang kembali ia genggam.

Kembali ia salurkan semua perasaannya, biarkan ini menjadi pelampiasannya.

Ia melukis Taeyong-nya, taeyong-nya yang cantik.

Sesuatu telah mengisi kotak surat apartemen miliknya, surat yang membuat air matanya jatuh begitu saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesuatu telah mengisi kotak surat apartemen miliknya, surat yang membuat air matanya jatuh begitu saja. Suratyang berisikan pesan dari Johnny, yang mengatakan jadwal terapinya. 

Ia tau seharusnya dari awal ia tidak melakukan ini, seharusnya dari awal ia tidak seperti ini. Seharusnya ia tidak mempercayai bahwa ini nyata.

Sesak di dadanya saat itu, bukanlah omong kosong, ia tau, tapi apakah ada yang tahu kalau ia hanya ingin dicintai? Ia takut semua orang membencinya.

Ah senyuman nya, kini tak dapat lagi ia lihat Seandainya hari itu ia tidak mengizinkannya pulang.

Mungkin tidak akan seperti ini, bukankah kini sudah terlambat?

Satu air mata berhasil lolos terjatuh dari matanya.

Jaehyun yang tersadar dari lamunannya, kembali menatap lukisan lelaki berpkaian kemeja merah tersebut.

Ah, Jaehyun benci ketika mengingatnya kembali. Di mana Johnny, salah satu teman Jaehyun sekaligus dokter yang menangani Jaehyun saat ini, Johnny harus mengatakan yang sejujurnya, Jaehyun memiliki gangguan kejiwaan Skizofrenia.

Lagi - lagi Jaehyun harus menghadapi kenyataan, bahwa kisah cintanya tidak nyata.

Sosok Taeyongnya tidak nyata.



Sosok Taeyongnya tidak nyata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SEE U ON ANOTHER STORY



Written by gottashow, July 2020.

UNREAL  [JAEYONG]  ✔Where stories live. Discover now