Chapter 3 : Misi pertama

247 22 12
                                    

Selamat menikmati double updatenya, readers ku tersayang ~

"Kedengarannya sempurna."

"Apa yang sedang kalian berdua lakukan?" tiba-tiba muncul gadis berambut keriting diantara mereka berdua.

Refleks, Ruby langsung melompat ke belakang Granger dan menjadikan laki-laki itu sebagai perisainya.

"Kenapa kau terkejut begitu?" Guinevere terkekeh.

"Mana tadi yang bilang ingin jadi perisaiku?" Granger menaikkan sebelah alisnya.

"Itu adalah hal yang berbeda, untuk sekarang, kau yang harus menjadi perisaiku!" balas Ruby.

"Em, apa yang tengah kalian bicarakan?" tanya Guinevere bingung dan canggung.

"Tak ada. Gadis ini mempunyai sakit mental, jadi lebih baik kau menjauhinya," ucap Granger menunjuk Ruby dibelakangnya.

"Apa kau bilang?!" Ruby tak terima.

"Lihat kan?"

"O-oh seperti itu. Kalau begitu lebih baik aku kesana terlebih dahulu." Guinevere tersenyum canggung setelah itu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kalau aku sakit mental berarti kau sakit jiwa, dasar orang aneh!"

"Kau harusnya berterima kasih padaku, aku telah membuat gadis itu pergi."

"Hmph! Terserah!"

"Hai~"

"Hiii!!" Ruby kini melompat ke belakang Granger lagi, ia mengintip dari balik badan laki-laki itu, ia kira Guinevere lagi yang datang.

Tapi ternyata, itu hanya putri Odette.

"Oh, ternyata kau." Ruby menghelas nafas.

"Kenapa kau terkejut begitu?"

"Ah, bukan apa-apa."

"Apa bahumu masih terasa sakit?" Odette meringis melihat luka dibahu Ruby yang diperban.

"Ah, sekarang sudah tidak apa-apa."

"Syukurlah kalau begitu. Apa kalian menikmati pesta ini?" tanya putri Odette basa-basi.

"Ya, tentu saja."

"Begitu, baguslah. Dan juga, untuk yang tadi, aku sangat berterimakasih. Jika tidak ada kalian, aku tidak tahu bagaimana nasib ku sekarang."

"Ah, sudah kubilang tak apa-apa, kami ikhlas membantu."

"Lance juga sangat berterimakasih pada kalian--"

"Bisa langsung ke intinya saja? Aku muak," ketus Granger arogan.

"Eh?"

"Apa yang kau katakan?! Sopan lah sedikit!" bisik Ruby sambil menyikut laki-laki itu.

"Haha, tak apa. Kau tidak perlu terlalu sopan padaku," Odette terkekeh. "Kalau begitu aku langsung ke intinya saja." Odette terdiam sejenak.

"Tentang sihir yang aku keluarkan tadi, apa kalian bisa merahasiakan hal itu?"

Ruby bingung. "Boleh-boleh saja, tapi kenapa kau ingin kami merahasiakan itu?"

"Swan song adalah sihir milik keluarga Regina yang tidak boleh diketahui oleh siapapun. Tapi, keadaan tadi sangat mendesak sehingga aku terpaksa mengeluarkannya."

"Cuma kalian, dan Lance yang tahu tentang hal ini. Jadi kumohon untuk kalian merahasiakan nya. Jika tidak..."

"Jika tidak apa?" tanya Granger karena Odette menggantung perkataannya.

The Little Redhood and The Vagrant PoetWhere stories live. Discover now