1. Kisah Renjun

Začít od začátku
                                    

Namun ternyata tidak, begitu aku menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh, perlahan selimutku bergerak ke atas, seperti ada sesuatu yang merangkak di dalam selimutku dari arah kaki, dan benar saja, aku melihatnya. 'Sesuatu' itu menampakkan wajah hitam dan mata merahnya tepat di depan wajahku, jangan lupakan 'kami' masih berada di dalam selimut. Aku sungguh takut, refleks aku berteriak kencang sampai kedua orang tuaku bangun.

 Aku sungguh takut, refleks aku berteriak kencang sampai kedua orang tuaku bangun

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Mereka menyalakan lampu kamarku, menyibak selimut yang menutupi tubuhku. Untuk beberapa saat aku menangis dalam pelukan Ibuku yang menenangkan. Butuh waktu lama bagiku agar bisa tidur kembali setelah kejadian itu, bahkan aku meminta Ibuku tetap bersamaku supaya aku bisa tidur, dan tentu saja Ibu mengiyakannya.

Aku kembali tidur setelah kejadian yang mengejutkan, bangun keesokan paginya untuk berangkat ke sekolah di antar Ibu.

Mulanya semua baik-baik saja setelah mimpi buruk itu, sampai kemudian aku melihat sebuah kecelakaan bus tepat di depan mataku. Aku hampir saja menjadi korban bus yang menabrak halte kalau saja Ibu tidak segera datang dan menarikku menjauh dari halte yang telah dihantam bus.

Kejadian itu begitu cepat, bus yang kehilangan keseimbangannya menabrak halte, lantas ada truk besar yang melaju kencang, truk itu sudah berusaha menghentikan lajunya walau akhirnya tetap menabrak setengah bagian bus, akhirnya, tabrakan besar terjadi. Bus beserta para penumpang di dalamnya hancur tak bersisa, bagian tubuh penumpang terpental kemana-mana, asap mengepul banyak, dan celakanya lagi, truk yang menabrak berisikan bahan bakar. Kalian pasti tahu apa yang terjadi setelahnya, ya, truk itu meledak, hancur tak bersisa bersama bus dan para penumpang di dalamnya.

Saat kejadian, aku melihat semua itu dengan jelas walau Ibu berusaha menutup mataku, tetap saja aku melihat semuanya. Dan sejak saat itulah, hidupku berubah menjadi sesuatu yang sangat amat buruk.

Setiap malam, aku selalu merasa seseorang memperhatikanku dari sudut kamar, atas lemari, kolong tempat tidur, atau bahkan dari atap kamarku. Aku tidak pernah tenang setiap kali akan tertidur, meskipun Ibu terus menemaniku kala tidur, aku tetap tidak menemukan ketenangan.

Pernah sekali saat aku terbangun pukul dua belas malam, lampu kamarku menyala dengan sendirinya, aku pikir Ibu yang menyalakan lampu kamarku, tapi ternyata tidak, lampu dikamarku mati dan menyala dengan sendirinya tanpa ada yang menekan stop kontak.

Aku heran, mana mungkin lampu menyala dengan sendirinya, hingga aku melihat sebuah bayangan berdiri tepat di depan kasurku ketika lampu mati, menghilang saat lampu menyala, muncul lagi saat lampu mati, anehnya, bayangan itu semakin lama semakin mendekat ke arahku, ia bahkan menaiki kasurku saat lampu mati di waktu yang lama.

Aku heran, mana mungkin lampu menyala dengan sendirinya, hingga aku melihat sebuah bayangan berdiri tepat di depan kasurku ketika lampu mati, menghilang saat lampu menyala, muncul lagi saat lampu mati, anehnya, bayangan itu semakin lama semakin me...

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
The 7th Sense | HRJ x You ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat