Chapter 1

663 90 11
                                    

20.07.2020

Yibo terpaku beberapa saat, mencoba memahami apa yang sedang terjadi. Jian Guo dalam kandang jinjing, koper besar berisi baju dan kekasihnya membawa succulent kesayangannya. "Kau mau kemana, Xiao Zhan?"






~

"Kau mau kemana, Xiao Zhan?"

Pria manis pemilik nama itu menggendikkan bahunya. Berjalan perlahan kearah koper yang masih tergeletak. "Aku mau pergi." Jawabnya sambil mengemas succulent ditangannya dengan plastik bubble wrap.

"Pergi?" Ulang Yibo tak paham. Yibo meletakkan perlengkapan dinasnya ke meja ruang tamu. Lalu menatap kekasihnya yang kini mulai beranjak membenahi kandang jinjing Jian Guo. "Kau mau menginap dirumah teman mu dengan baju sebanyak itu?" Tunjuknya ke koper Xiao Zhan.

Dengan agak gusar, Xiao Zhan menutup resleting koper dengan agak keras. "Ya!" Ketusnya. "Aku tidak berniat untuk kembali kesini."

Kerutan terukir didahi Yibo. Kekasihnya terlihat bermasalah. Yibo mencoba kembali mengingat hal apa yang menyebabkan Xiao Zhan marah dan ingin pergi. "Kau marah karena aku tidak mencuci gelas bekas kopiku pagi tadi?"

Xiao Zhan melemparinya dengan tatapan marah. "Ini bukan hanya soal gelas kopi, Yibo." Lalu tatapan itu meredup menjadi tatapan yang terlihat sedih dan putus asa. "Aku sudah cukup berusaha memahamimu. Mencoba untuk mengikuti arus gaya hidup mu sejak kau memutuskan untuk masuk ke kepolisian."

Ah. Kini Yibo mulai paham arah pembicaraan ini. Diraihnya Xiao zhan dalam pelukan, tapi tubuh kurus milik kekasihnya itu mundur satu langkah menjauh. "Zhan-nie ~ ?" Panggil Yibo halus.

"Setiap kali kau pergi melaksanakan tugas atau apapun itu diluar sana. Aku selalu dihantui rasa takut jika kau terluka. Atau lebih buruk lagi mungkin kau tidak akan pernah kembali." Wajah yang Xiao Zhan tampilkan sekarang ini terlihat sangat terluka. "Lagi pula ini tidak seperti kau akan menikahiku kan?" Jelasnya dengan tawa pahit diakhir kalimat.

Dengan sigap seakan tubuhnya memang sudah sangat terlatih, Yibo meraih Xiao Zhan dan mendekapnya erat. "Kau tau aku mencintaimu. Berapa kali harus aku jelaskan? Aku akan menikahimu saat ..."

"Berhenti memberiku janji kosong Wang Yibo!" Xiao Zhan menggertak dan berusaha melepas lengan besar Yibo yang melekat dipinggangnya. Usahanya sia-sia. Tangan Yibo meraih rahang dan memutar wajahnya. Seperti yang sudah-sudah, Yibo membungkam protes Xiao Zhan dengan ciuman. Yibo melumat daging merah yang merupakan teritorinya sejak remaja. Digigitnya bibir bawah Xiao Zhan lalu menghisapnya pelan.

Pria manis yang beberapa menit lalu menolaknya, kini mengalungkan lengan keleher Yibo dan memberdalam ciuman mereka. Xiao Zhan mengikuti alur kekasih tampannya. Bibir mereka saling memangut. Jian Guo yang menyaksikan mendesis pelan, seperti tak setuju.

"Eemmhh! Yibo ..." Xiao Zhan terengah diantara pangutan dan ciuman bertubi-tubi dari Yibo. Tubuh kurusnya meremang saat telapak tangan lebar sang kekasih merayap kedalam bajunya, dan membelai perlahan kulit mulus punggung nya. Dengan sebelah tangannya yang lain, Yibo mulai melucuti baju atasan milik Xiao Zhan.

Saat bahu pucatnya terekspose, Yibo mulai menyapukan bibirnya kesana, menggigit kecil, menghisapnya lalu menjilatnya seperti Jian Guo saat terluka. "Aku tak kan membiarkanmu pergi, Zhan."

Xiao Zhan menelan ludahnya. Sorot mata Wang Yibo seperti sudah menguncinya dengan mantra dimana Xiao Zhan telah terjebak dan tak akan bisa lepas.

~

Xiao Zhan tak mengerti bagaimana mereka berakhir ditempat tidur, telanjang dengan dirinya yang mendesah dan Yibo menindihnya sekarang. Pria manis itu tak menolak saat Yibo kembali melumat bibirnya. Kaki Xiao Zhan melebar, memberi akses lebih pada Yibo yang menempatkan dirinya diantara kedua pahanya.

Between Bullet & PassionWhere stories live. Discover now