Bab 13

344 34 0
                                    

"ha, itu tadi mereka hanya akting El," ucap Mikha dengan tersenyum

"ng? akting?"

"i i iya ibu,, akting, untuk.... acara" ini pertama kalinya kumelihat Julio tergagap seperti ini.

"Berhenti berbohong.."

Semua terdiam seketika aku mengucapkan kalimat seperti itu...

"aku bukan anak bodoh, Berhentilah melakukan seperti itu"

"El Eli,, apa maksudmu..." ucap Deandra dengan mata berkaca-kaca dan berusaha meraih tanganku

"Kalian Bermaksud balas dendam kepada orang yang tadi dipasar kan"

seketika mereka terdiam,lalu Deandra berusaha mengatakan sesuatu.. tapi aku pun langsung memotong kalimatnya

"Ta tapi El, bukan ..."

"Berhentilah, kalian, Berhentilah bertindak seperti itu... aku tidak apa-apa , aku benar-benar baik-baik saja. jadi kalian berhentilah merencanakan sesuatu untuk menghancurkannya." aku Mengatakannya dengan tersenyum lebar 

"Maaf, maafkan aku, ini semua gara-gara aku..." Ucap deandra dengan menangis..

"Dea,,, begini, ini bukan kesalahanmu, bukan Mikhaela, bukan siapapun diantara kita, berhentilah meminta maaf. Kenapa kau harus meminta maaf? bahkan Mereka yang memperlakukan kita seperti ini, orang yang benar-benar bersalah, tidak meminta maaf, bahkan tidak merasa bersalah sama sekali.."

"El..."

"Jadi  kalian semua berhentilah, Melakukan hal seperti itu, aku tidak ingin, kalian melakukan hal seperti itu. Bahkan aku saja sudah senang dengan kalian yang berteman denganku, jadi jangan melakukan hal hal berbahaya seperti itu..."Ucapku dengan menunduk kebawah..

dan tanpa sadar, Saat aku menunduk, mataku mengeluarkan tetesan air mata, entah karena aku ingin memangis atau hanya itu terjadi begitu saja.

"Hei, kau kenapa ?" tanya Vino

"Dia menangiss...." jawab Mikhael

"Ibu.... kenapa menangis..." tanya Julio dengan mendekatiku

"Karena terharu." Jawab Jed dengan Singkat

"Kalian, aku benar-benar berterima kasih karena telah memikirkanku seperti itu, benar-benar terimakasih... Dan jangan lakukan hal Berbahaya yang seperti balas dendam seperti itu..." Ucapku dengan menangis ..

dan tanpa sadar aku tiba-tiba menangis dengan kencang, aku berteriak ... aku mengucapkan "Terimakasih" berkali-kali bahkan Deandra memelukku aku pun tetap menangis...

ini pertama kalinya bagiku,aku menangis seperti ini, bahkan diduniaku dulu aku tidak pernah merasa sesenang ini..

aku selalu berfikir, bahwa anak-anak ini baik kepadaku hanya karena aku adalah teman pemeran utama, aku selalu berfikir seperti itu. Tetapi, seperti mereka bukan baik denganku hanya karena seperti itu. Melainkan mereka benar-benar menganggapku sebagai seorang teman, Seorang sahabat...

"Huwaa !! aku cinta padamu El !!!" Deandra memelukku dengan menangis sambil berteriak..

"Dea !"

"Eli !"

"HUWAA !!!!"

kami berdua menangis bersama, lalu ke4 pria itu Tertawa dan juga terlihat kebingungan melihat 2 gadis yang menangis dan saling berteriak 

"Kalau begitu, lebih baik kita makan saja, oke ?" ucap Mikhael memegang kepalaku dan Deandra dengan tersenyum 

"Ayo ibu.." Julio memegang tanganku dan menarikku untuk ke ruang makan

---------------------------------------------------------------------

Kami makan bersama diruang makan, Ya tentu saja kita tidak diam,kita masih saling berbicara dan Vino si Putra Mahkota itu mengejekku karena menangis seperti tadi 

"HUWA!! hei apa kau ingin melakukannya lagi ? HUWA !!!" ucap Vino dengan tertawa 

"Diam" ucapku dengan cuek

^memegang gelas berisikan minuman berwarna ungu^

"Hei ! Vino kau meminum Wine ya !!!"

"hah"

"Kau , baru dibawah umur, meminum wine, eh tunggu kau pasti ambil dari.. haaa" aku berlari menuju rak Wine 

"heh ? tidak ada yang kosong ? semuanya masih ada" ucapku

"Hei kau pikir aku bodoh atau bagaimana, ini bukan wine, hanya jus anggur biasa ya ada beberapa campurannya sih, jadi rasanya aneh kalau kau meminumnya" Ucap Vino Menghampiriku dengan membawa Gelas minumnya itu 

lalu dia mengambil botol dari Rak yang berbeda dari rak wine, dia memberitahuku bahwa itu yang ia minum , Karena penasaran tentu saja aku mencobanya 

"Brrttt !!!" aku menyemburkan minuman itu 

"Hei ! Apa ini, minuman macam apa ini !"

"hahah, aku sudah bilang kan "

"Ada apa ini ? kau minum apa ?" Suara Jed terdengan dari belakangku, suara yang sangar berat dan santai.

"ha, kau mau ? tapi pasti kau tidak suka haha " ucap vino

"Aku akan mengincipinya saja, " 

tiba tiba tangannya meraih gelas yang aku pegang dan dia meminumnya, dan apa? Gila... itu kan tepat dimana bekasku minum tadi...

"Apa ini, Gak enak "ucap Jed dengan blakblakan

"hah, kan sudah kubilang, Kau dan Eli terlalu terbiasa dengan yang manis-manis"

"aku lanjut makan saja"ucapku

Akhirnya kamu tetap makan bersama, dan tiba-tiba sudah Menjelang malam, orang tuaku belum pulang tetapi teman-temanku sudah pulang semua.

sekali lagi aku berfikir, Mereka benar-benar dekat denganku, Beberapa kali aku tidak percaya, tapi ternyata benar. Mungin mereka menganggapku teman atau bisa dibilang Seorang Teman Yang tak Tergantikan... Semoga , jika aku kembali aku tetap bisa berteman dengan mereka...

'Wush...'

Angin Kencang, menjadi tanda penutup pertemuanku dengan mereka hari ini, melihat mereka pergi dari jauh, aku masuk kedalam rumah. Tanpa sadar ,aku hari ini benar-benar senang, bahagia bahkan Senyumku yang tidak menghilang.

My Life As an Historical Novel (Inso's Law)Where stories live. Discover now