"Yak! Jeon, itu jus milikku."

"Oh iyakah?" Jeongguk menyerahkan gelas jus mangga milik Jimin yang sudah bersih, tidak ada barang setetes pun di sana. "Ini kukembalikan."

"Aish, Tae—kenapa kau juga ikut menghabiskan jus milikku juga, huh?!"

"Aku hanya minta Jiminie. Lagipula Jungkook yang mengasihku, kok. Kalau mau protes, protes ke Jungkook saja."

Jimin mendengus sebal.

"Jimin, pesankan makanan."

"Kau kira aku babumu." Jimin melempar tisu bekas miliknya, "dan panggil aku hyung, bodoh! Aku lebih tua darimu."

"Ya-ya-ya, dasar tua!"

"YAK!"

Jeongguk mengendikkan bahunya acuh.

"Yoongi-oppa!"

Satu meja itu menoleh, menemukan sesosok wanita cantik dengan tinggi semampai melambai di pintu kafetaria. Wajahnya berbinar-binar begitu melihat Jeongguk juga ada di sana.

Kedua, orang yang berpotensi mengambil Jeongguk darinya, Min Yoonji.

Taehyung mendengus sebal. Selalu saja begini. Setiap dia makan di kafetaria bersama dengan Yoongi, pasti sepupu dari pria yang lebih tinggi satu centimeter dari Jimin itu akan menghampirinya.

Menghampiri Jeongguk maksudnya.

Lagipula—

—KENAPA CALON-CALON PELAKORNYA ITU ORANG DEKET SEMUA SIH?

Yang pertama, Park Jihoon, sepupu dari Park Jimin.

Kedua, Min Yoonji, sepupu jauh dari Min Yoongi.

Ketiga... oh yang ketiga ini bukan orang dekat. Tidak ada hubungan saudara dari teman-teman Taehyung.

Tapi yang ketiga inilah yang paling banyak mendapat perhatian Jeongguk dan hampir menyamai posisi kedudukan Taehyung di hati pria itu.

Duh, Taehyung jadi resah.

"Haloo, Jeongguk-oppa."

"Hai Yoonji-ssi."

"Ish, Yoonji saja, Oppa. Jangan formal begitu."

Taehyung misuh-misuh sendiri. Kenapa Jeongguk selalu bersikap manis pada calon-calon pelakor di hubungannya sih?

Namun seketika Taehyung tersenyum lebar begitu ide cemerlang hinggap di otak kecil miliknya.

"Ggukkie, tolong belikan aku Jajangmyeon."

"Loh, bukannya nanti saat pulang saja?"

Raut Taehyung berubah tidak enak. Dasar Jeongguk tidak peka. "Aku mau sekarang."

"Tapi 'kan tadi hyung bilang—"

"Aku maunya sekarang, Gguk. Sekarang."

"Okay-okay. Akan aku belikan. Tunggu sebentar ya."

Taehyung menyeringai senang. Begitu Jeongguk menjauh dari mejanya, Taehyung menuding wajah Yoonji. Menatapnya dengan pandangan kesal dan wajah yang tertekuk sempurna.

"Noona mau deket-deket sama Jeongguk, ya? Iya?!"

"Tae—"

"Diam, Yoongi-hyung. Aku tau Yoonji-noona ini sepupumu. Tapi jangan membelanya dong."

BUCIN |KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang