31

10.2K 1.6K 299
                                    

Sudah setengah jam Seokjin berada di posisi yang sama. Si bayi yang tidak melepaskannya. Sama sekali. Masih pada aktifitasnya. Meski Seokjin yakin cairan yang keluar tidak sebanyak sebelumnya. Berkurang drastis.

Bahkan makanan yang dimasak oleh tuan rumah sudah matang.

"Soobin tidak kenyang, heum?" tanyanya pelan pada si bayi yang hanya berkedip-kedip saja.

Ia sedikit membuka kainnya karena berada di luar. Hanya berdua dengan si bayi.

Sementara tiga orang lainnya tengah menikmati makanan yang barusaja matang.

"Ambilkan untuk mertuamu juga"

Cuitan wanita paruh baya mulai berdengung. Sambil menyerahkan piringnya pada wanita yang lebih muda.

Hanya lirikan tajam yang diberikan. Meski begitu, Saera tetap mengambil piring kosong yang disodorkan Ibu dari suaminya itu.

"Jangan banyak-banyak"

"Iya, Eomma"

Mengurangi nasi yang barusaja dituangkan pada piring kosong.

"Itu terlalu sedikit! Kau kira mertuamu ini anak-anak apa?!"

"Iya, Eomma"

Menambah lagi nasi yang baru saja ia kembalikan.

"Nah begitu"

Masalah nasi sudah.

"Hei, aku tidak bilang ingin makan itu"

Dan kini lauk yang menjadi bahan perdebatan.

Perdebatan yang mulai memanjang, sementara Namjoon sudah menikmati makanannya. Tanpa mau ambil pusing dan hanya diam saja mendengar dua wanita yang berdebat di depannya.

"Soobin sudah tidur"

Hingga Seokjin datang dengan si bayi yang akhirnya memejamkan kedua bola matanya.

Berniat bertanya kemana ia harus membawa si bayi yang bersandar nyaman di pundaknya.

"Biar aku yang-"

"Kau belum selesai mengambilkan makanan untuk mertuamu"

"Aku hanya ingin meletakkan Soobin di kamarnya, Eomma"

"Tugasmu sebagai menantu belum selesai"

"Tapi Eomma-"

"Biar aku saja"

Akhirnya Namjoonlah yang berdiri dan mendekati Seokjin. Kasihan juga melihat si bayi yang sudah nampak pulas itu kalau terlalu lama dalam posisi seperti itu.

"Dia pasti kekenyangan" ucapnya saat mengambil alih si bayi.

Seokjin hanya tersenyum kecil dan memberikan anggukkan sebagai jawaban.

"Makanlah dulu. Kau pasti sangat lapar"

Dan setelahnya, Namjoonpun membawa Soobin ke kamarnya.

"Kemari dan makanlah"

Seokjin kembali mengangguk saat orang yang mengajaknya ke tempat ini memanggilnya.

"Ibu Soobin pasti sangat kelaparan setelah memberi makan Soobin, kan? Orang yang mengaku sebagai Ibu Soobin sudah memasak untuk Ibu Soobin"

Seokjin hanya melirik ke arah Saera yang memberikan dengusan yang sangat terlihat sekali kalau wanita itu sedang kesal.

"Eomma diam dan makan saja" desis Saera.

Meletakkan piring sang mertua yang sudah terisi makanan yang diambilnya.

"Lagipula aku juga sudah lelah berbicara denganmu" sahut si mertua tak mau kalah.

Mother [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang