Bab 4

7 0 0
                                    

DUNIA LUAR

Oke, jadi bagaimana cara memancing ikan itu agar dia mau mengikutiku kemari, ikan penjaga itu punya insting yang kuat jadi dia hanya akan datang kalau memang merasakan sesuatu yang aneh atau ada murid yang mencoba keluar dari sini. Tapi kalau aku mencoba keluar dan ketahuan yang lain, bisa-bisa aku malah dihukum di ruang eksekusi tapi kalau cat nini tidak kuberi makan nanti dia malah memakanku. Aku menatap cat nini masih bertengger dengan santainya diatas sana, dia bahkan lebih seperti majikanku dibanding teman kecil yang harus menuntunku untuk masuk surga.

"Bagaimana membuat mereka kemari?" teriakku. Dia menatapku lalu menggeram layaknya kucing, aku hanya bisa menelan ludah.

"Kau siswa terbodoh yang pernah ada, lihatlah ikan yang makan membabi buta itu" katanya. Aku masih tidak mengerti apa yang dia katakan. "Jangan membuatku turun kesana untuk menjelaskan padamu yang tidak punya otak itu". Dia benar-benar ahli dalam menggunakan kata-kata kasar dan menyakitkan hati.

"Ikan seperti mereka tidak punya otak, mereka hanya mengandalkan indra mereka kalau kau bisa mengambil makanan itu dan menaruhnya disini, mereka pasti akan makan disini" jelasnya.

"Hah? Apa katamu? Aku harus mengambil makanan mereka?" teriakku dari bawah.

"Jangan membuatku mengulang apa yang kujelaskan atau kucakar wajahmu" ancamnya, dia melompat turun kebawah sampai aku harus menunduk kalau saja dia akan mencakar wajahku. Dia menoleh kearahku seperti bilang " lakukan tugasmu payah" lalu bersembunyi dibalik semak-semak.

Aku berjalan kearah kandang-kandang penuh kotoran dan lendir, baunya busuk lebih dari apapun. Aku bisa mati 2 kali jika harus tinggal disini. Ikan penjaga sedang sibuk dengan tugas mereka sekarang, aku harus bertindak dengan cepat atau mereka akan melihatku. Kuambil ember berisi lendir dan sampah organik lunak yang bergelembung meletup-letup mengeluarkan bau seperti 1000 orang yang kentut dalam satu ruangan sehabis makan telur rebus, lalu berlari menaruh ember itu bawah pohon tua kering.

Cat nini keluar dari semak-semak lalu mendekati ember berisi lendir dan sampah organik itu lalu menatapnya ngeri, bahkan kucing saja tidak sanggup melihatnya.

"Kemari kau" katanya. Aku mendekatinya sambil menutup hidungku karena dia juga melakukan hal yang sama.

"Aku tidak tahu makanan bodoh apa ini, tapi kalau kau ingin bebas bersama temanmu maka kau harus pikirkan cara agar peliharaan kecil mereka yang berkepribadian koleris itu pergi dari mereka dan kau harus pikirkan caramu sendiri karena aku tidak peduli" katanya lalu kembali kedalam semak-semak.

Makanan ini bukan urusanku lagi, lebih baik aku mendatangi Ferren dan Annarrea, meminta pendapat mereka adalah hal yang bagus sebelum ada teman kecil yang mengendalikan mereka layaknya babu. Aku melihat mereka sedang duduk didepan kuburan mereka masing-masing layaknya orang yang kehilangan pikiran. Aku menatap mereka dari belakang pohon kering yang tidak terlalu besar dan ternyata mereka sedang sibuk dengan teman kecil mereka masing-masing yang menjelaskan tentang syarat untuk masuk kesurga sampai membuat Ferren hampir saja tertidur dengan kulitnya yang semakin pucat. Aku tidak mungkin bisa masuk ke lingkaran hidup mereka jika teman kecil itu masih menjelaskan kalimat yang sama satu sama lain dari tempat yang berbeda. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa mereka berdua akan membantuku untuk mencari pria pujaanku walaupun itu janji yang kubuat tanpa kesepakatan mereka berdua.

Lebih baik sekarang aku memikirkan cara untuk menyingkirkan teman kecil itu. Selada tidak akan mempan bagi Mr. Sparus, apalagi jika dia berubah jadi mode besar. Mrs. Luca juga tidak akan tertarik dengan makanan apapun, aku bisa berubah menjadi hijau kalau menipunya. Jadi tidak cara yang akan berhasil karena mereka berdua punya akal dan pikiran tidak seperti ikan-ikan kelaparan itu, cara yang paling bisa dilakukan yaitu mengambil resiko lalu kabur sampai tidak ditemukan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Maggie and After DeathWhere stories live. Discover now