Swarna Bhumi

43 1 0
                                    


1) Premis Singkat
---------
Sekelompok pecinta alam bersertifikat mendapatkan misi ekspedisi hutan tertutup di daerah Jawa Tengah, tetapi misi ini hanyalah jebakan palsu dari oknum ilegal logging yang ingin membuat kelompok pecinta alam tersebut menyerah untuk mengajukan perizinan hutan lindung kepada pemerintah. Jika oknum dan kelompoknya berhasil menjebak tim elspedisi, maka tim ekspedisi akan menyerah dan tidak berani macam-macam dengan hutan lagi.

2) Sinopsis
---------
1) sekelompok penebang pohon ilegal mulai beraksi di hutan yang belum pernah dibuka oleh perhutani

2) kegiatan mereka terganggu karena ada komunitas pecinta alam yang akan mengajukan proposal hutan lindung kepada perhutani

3) sebelumnya, komunitas ini sudah terlatih survival di hutan. Karena mereka juga punya sertifikat pecinta alam dari lembaga provinsi

5) tim lapangan komunitas ini diminta untuk melakukan ekspedisi hutan lebat yang belum pernah dibuka untuk umum. Hasil penelitian akan ditampilkan di depan gubernur, tentu saja mereka tertarik untuk kegiatan itu.

6) ekspedisi tersebut sebenarnya palsu dan hanya ingin menjatuhkan tim lapangan tersebut agar tidak berkegiatan lagi karena hanya menyulitkan orang-orang yang akan melakukan ilegal logging. Sayangnya, kegiatan ini tersusun rapi seperti tidak ada yang palsu.

7) tim tersebut diberikan peta (dua orang satu peta). Dan jumlah orang dalam tim 8 orang, laki-laki tidak dijadikan satu karena mereka akan jadi kuat, sehingga dijadikan satu dengan perempuan, terpecahlah menjadi 4 tim. Mereka tidak tau kalau peta itu palsu sehingga terpecah dan berpencar sesuai perintah Pak Haji Sidiq–si Pelopor illegal logging.

8) Bunyi perintahnya, "Baik, sekarang pukul 08.11 pagi dan kalian harus bertemu di koordinat yang sudah saya sebutkan di bawah peta pukul 18.00. Di sana kalian akan membuat posko flycamp (tempat camping) dan mendirikan tenda sebelum matahari terbenam."

Pak Haji melanjutkan, "Saya akan membagi kalian dari 1 tim menjadi 4 tim yang berpencar, sehingga hasil ekspedisi akan lebih jelas dan efektif. Agam dengan Echa, Bayu dengan Farah, Catur dengan Diara, dan Gatot bersama Hana. Saya buat seperti ini agar kalian bisa saling melengkapi, sekian terimakasih."

9) Agam dan Bayu tidak diberi tenda. Sengaja demikian, karena mereka berdua sebenarnya ahli dalam segala hal terutama tenda, sehingga Pak Haji membuat mereka semakin terjebak.

10) tenda berada di Catur dan Diara yaitu anak-anak yang bertanggung jawab untuk peta dan konsumsi.

11) intinya, perlengkapan survival dan logistik sudah disiapkan Pak Haji sedemikian rupa agar mereka terjebak.

12) semua anggota tim diharapkan selesai menemukan laporan-laporan tentang flora fauna hutan pukul 18.00 untuk berkumpul di titik koordinat yang sudah ditentukan, yaitu dekat sungai untuk membuat dua tenda. Namun sampai pukul tersebut, mereka belum juga berkumpul.

Pasangan dan karakter :

TIM 1
Agam : ketua 1, pandai dalam navdar, tanggung jawab, disiplin, cerdas dalam survival, ambis, dan mudah tersentuh. Dia pandai mendirikan tenda, namun sengaja tidak diberi tenda.
Echa : perempuan ceriwis, suka selfie, cantik, bendahara komunitas, pandai menghibur dan tidak pernah sedih. Sebelum berangkat, ia sempat selfie dengan Farah sambil memegang peta mereka berdua, ditengah perjalanan Echa dan Agam sadar bahwa petanya berbeda dengan tim Farah.

TIM 2
Bayu : ketua 2, pandai navigasi darat(peta), merasa terpaksa jadi ketua, gasuka banyak omong, agak judes, keras kepala, suka mendengarkan musik. Pandai mendirikan tenda, namun tidak diberi tenda.
Farah : perempuan, periang, teman baik Echa, suka selfie, pandai navigasi darat(peta), insting bagus, suka menyanyi, selalu positif, penanggung jawab kesehatan. Mantan Bayu. Sengaja agar bermusuhan–tidak kompak lalu menghilang.

TIM 3
Catur : laki-laki, penanggung jawab perkap, pembawa terpal dan tenda, bukan divisi pasang tenda karena lebih fokus ke peta & manajemen kehumasan
Diara : perempuan, penanggung jawab konsumsi, selalu nethink, merasa gabisa apa-apa selain menjaga hutan, pandai cari makan ke sungai, gampang curiga

TIM 4
Gatot : laki - laki, humoris, selalu positif, suka mesin, pemberani, tukang labrak, pandai peta dan survival. Dia yang mengotak-atik mesin penebang pohon di bukit utara, agar penebangan bisa berhenti.
Hana : perempuan, pendiam, gampang sakit, pandai flora fauna, pandai biologi, dan materi-materi kehutanan.

13) Agam dan Echa mulai curiga, mencari jalan keluar dari hutan untuk meminta bantuan basarnas.

14) Bayu dan Farah sadar arah mata angin pada peta terbalik, mereka naik ke bukit dan menentukan arah pulang dengan matahari, memprediksi cuaca dengan arah angin, lalu sempat bernyanyi bersama untuk menenangkan pikiran, setelah itu mereka turun, membuat bivak di lembah, dekat sungai.

15) Catur dan Diara bertemu Gatot dan Hana di sungai bawah, bersama-sama memergoki penebang pohon menggunakan rekaman hp. Hana menjebak penebang pohon (kaki tangan Pak Haji) dengan kata-kata ilmiah, dan terekamlah niatan yang sebenanrnya.

16) Agam dan Echa berhasil menemukan jalan utama, mengadukan kejanggalan ekspedisi pada basarnas, Catur dan Diara berlari turun menghindari penebang yang ingin mengejar. Gatot dan Hana dibawa turun oleh penebang dan segera melapor kebohongan mereka.

17) Bayu dan Farah turun dalam keadaan Farah sakit.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 15, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

✨Biang Premis Film Panjang/Pendek Singkat✨Where stories live. Discover now