teman?

8 1 0
                                    

siang hari di rikomo high school

kelas X-2,kelas kai.

"apa yang harus kulakukan di bagian ini?terlihat tidak menarik untuk dibaca"kata kai bingung.
"aaaaa,kalau begini jadinya pasti bakal langsung ditolak lagi sama penerbit"bisik kai kepada dirinya.

"hoiii,Apa apaan ini?belajar ketika istirahat?!SOK PINTER,CIH"wendy merebut buku tulis kai yang berfungsi menjadi kanvas novel.

"EH,kumohon jangan diambil"kata kai mencoba metebut kembali buku itu.

"JANGAN MEMERINTAHKU! DASAR CULUN!"kata wendy kasar.

"mending urus kucing kucing bau mu itu!"terdengar beberapa seruan teman teman wendy

"i-iya,namun,kumohon kembalikan..."kata kai memohon dengan nada suara lesu.

"TAK AKAN PERNAH SEBELUM AKU MEMBACA BUKU MU INI!"kata wendy seolah menindas.

"HOOOOOOOIIIIIII,KEMBALIKAN BUKU ANAK ITUUUU"terdengar teriakan dari pintu kelas X-2.

"haaaa......siapa kau?pahlawan kesiangan?"tanya wendy mendekati nya.

"BUKAN ITU,KAU SECARA DETAIL TELAH MENINDASNYA,ITU PERBUATAN TERLARANG"Kata lelaki tersebut melawan.

"CIH,berani berani nya kau cebol"kata teman wendy mengangkat lelaki tersebut ke atas dengan menggenggam keras kerah bajunya.

"TERSERAH APA KATAMU,KEMBALIKAN BUKU ANAK ITU!"kata lelaki tersebut dengan penuh amarah.

"KAU MEMANG SIAPA?!!"wendy memukul pipi lelaki itu sampai memar.

lelaki itu memberi perlawanan dengan mengangkat kaki nya keatas dan mengarahkannya pada organ intim teman wendy yang mencegatnya.

kai hanya bisa diam dengan penuh rasa takut.

"BERANI NYA!"wendy mengarahkan pukulan ke perut lelaki itu,namun lelaki itu melompat dan menyanggakan tangannya pada tangan wendy, lalu menendang perutnya.

Buku itupun terjatuh,

Lelaki itu langsung mengambil buku itu dan mengembalikannya pada kai, kai hanya bisa bisu sambil menatap lelaki itu penuh ketakutan.

"Apa kau baik baik saja? Mereka tak menyakitimu bukan?" Tanya lelaki itu pada kai

"A-aku, aku tidak apa apa, terimakasih" kai langsung kabur keluar dari kelasnya menuju halaman belakang sekolah dengan terbirit birit

"Ada apa dengannya, apa aku menakutkan?" Ucap lelaki itu menggaruk kepalanya.
"Hoi kamu, sampai berapa lama mau duduk kesakitan begitu, jangan lapor guru ya" ucap lelaki tersebut memandang wendy dan pergi dari kelas X-2.

"Bacot! Lihat saja nanti!" ucap wendy berontak dan tak mau dipermalukan didepan kelasnya sendiri.

Kai hanya bisa jongkok sambil menunduk ke tanah dan memikirkan apa yang sudah dia alami, ditemani dengan kucing kucing jalanan yang ikut menenangkannya.

"Cowo itu terlihat santai melawan wendy, walau dia pendek tapi dia pandai menghindar dan menyerang, kalau dibanding denganku aku bahkan bukan apa apa" gumam kai sembari menggores tanah dengan jarinya.

"Siapa yang kau panggil pendek?~" lelaki yang tadi tiba tiba muncul berdiri disebelah kai.

"UWAAAAHHHH" kai kaget dan refleks melemparkan bukunya ke sembarang arah, lelaki itupun memungutnya lagi.

"Duhh buku jangan dilempar lempar dong, kasihan tahu jadi kotor" ucap lelaki tersebut membersihkan buku kai yang kotor.

"A-apa yang kau inginkan..." ucap kai gugup dan takut.

"Hmmmm??? Aku tidak menginginkan apapun kok, oh ya apa aku boleh membacanya?" Tanya lelaki itu pada kai.

"B-boleh, t-tapi aku yakin kau pasti akan tertawa melihat itu" ucap kai dengan nada putus asa

"Hmmmm, ini sudah menarik, hanya saja harus ada perbaikan kata di paragraf ini dan tanda baca yang harus diperhatikan, pasti akan lebih mudah dan menarik untuk dibaca" ucap lelaki itu mengomentari cerita yang ada di buku kai.

Kai terkejut dan ikut berdiri disamping lelaki itu.

"Kau benar... aku akan memperbaikinya" ucap kai memperhatikan bukunya yang dipegang lelaki tersebut.

"Iyakannn, lagipula topik dan alurnya sudah menarik, kau hanya perlu memperbaiki kata, kalimat, dan tanda baca nya" ucap lelaki tersebut tersenyum lebar dan mengembalikan buku itu pada kai.

"Sampai saat ini hanya kau yang mau berbicara dan memberi saran padaku, t-terimakasih" ucap kai mengambil bukunya kembali.

"Bukan apa apa, lagipula kulihat kau selalu menyendiri, bukankah itu membosankan?" Tanya lelaki tersebut pada kai.

"Mungkin begitu, namun aku merasa nyaman jika sendiri, aku takut akan keramaian, namun aku selalu melihat orang orang bahagia saat memiliki teman, berbeda denganku" jawab kai.

"Aku mau kok jadi temanmu" ucap lelaki tersebut pada kai

Kai terbelalak dan kaget, dia langsung menatap mata lelaki itu

"Namaku lexi, panggil saja aku lex" ucap lelaki itu pada kai sambil menjulurkan tangannya

"A-aku kai, senang bertemu denganmu" ucap kai gugup dan berjabat tangan dengan lexi.

Mereka pun jalan bersama sama untuk menuju kelasnya masing masing.
Mereka pun menjadi perhatian di lorong sekolah

"Kau sangat suka kucing ya?" Tanya lexi pada kai

"Ya... mereka selalu mengerti perasaanku" ucap kai lirih

"Bukankah itu si siluman kucing?"
"Aku tidak percaya dia berjalan dengan lexi"
"Masa sih? Si siluman itu dengan lexi?"
"Lexi kan hebat mana mungkin mau berteman dengannya"
Kai mendengar beberapa gosipan dari belakang dirinya, dia pun menunduk takut.

"Tak usah didengarkan, jangan dipikirkan" ucap lexi santai kepada kai.

"I-iya" ucap kai terbata bata

Mereka pun sampai di kelas lexi

"Dahhhh, nanti kita pulang bareng yuk, mau gak?" Ucap lexi pada kai

Kai terkejut dan hanya bisa diam membatu.

Teman sekelasnya terkejut
"HOI LEXI APA APAAN, KENAPA KEMARIN KUAJAK KAU TIDAK MAU?!" Ucap cewe teman sekelas lexi.

"Berisik, kemarin aku punya urusan" ucap lexi

"BAGAIMANA DENGAN HARI INI? AYO PERGI KARAOKE" ajak cewe itu lagi

"Aku ada rencana dengan kai" ucap lexi sembari merangku kai dan kemudian menjulurkan lidahnya tanda meledek.

"Mati aku..." ucap kai dalam hati, ia hanya bisa pasrah

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NEKO MIAW~Where stories live. Discover now