Win kaget tentu saja.

"Wah, benera? Kalo gitu minggu depan kalian main ke rumah, ya. Bawain brownies buatan Win sekalian. Apa mau masak bareng ibu aja di rumah?" Ujar Gawin semangat.

"Eh, tapi..." Win memandang Bright mencari pertolongan. Tapi pacar gantengnya malah fokus makan tak peduli efek ucapan kosongnya. "..mmm nanti dibawain aja, tan." Putus Win. Putus asa sebenarnya.

"Waah pinter calon mantu bapak. Bapak request yang topping full keju ya.." tambah Podd.

"I..iy..iya, om."

"Apanya yang keju?" Tanya Bright setelah nasinya habis. Baru konek.

Gombalanmu, mas penuh keju !!! -batin Win lagi menatap kesal sang kekasih

Gue salah apa ? -Bright





....







Senin siang, dimana saat waktu kuliah Win hanya setengah hari biasanya akan dimanfaatkan si mahasiswa ilkom untuk pergi hangout dengan teman-temannya. Tapi beda dengan siang ini. Win sudah duduk nyaman di meja makan sambil terus scroll layar hapenya.

Dari arah kamar Sky keluar dengan baju casualnya. Di tangan kanan ada robot ultraman baru hadiah sang papa dari Jepang.

"Kak, bilangin mama ya aku mau main." Ujarnya pelan pada sang kakak.

"Main ke mana kamu?" Win takut juga kalau adiknya main jauh-jauh.

"Ke taman komplek sama temen-temen."

"Kok robotnya dibawa? Kalo ilang gimana?"

"Nggak apa-apa nanti dijagain. Kalo nggak dibawa gimana aku bisa pamer ke temen-temen?"

"Oh buat pamer? Bilang dong dari tadi. Yaudah sana bawa aja. Sama kerdusnya juga bawa sekalian."

"Assyap kakak .. !!"

Selepas Sky keluar, Win kembali fokus pada layar hapenya. Situs cookpad jadi sasaran utama.

"Ganti baju dulu kali, kak. Habis itu bantuin mama masak. Parutin kelapa tuh.." Tegur Dome dari arah dapur sambil mengupas kentang.

"Ntar deh, ma lagi sibuk." Jawab Win tanpa lepas pandang dari hapenya. "Lagian udah dikasih tau belinya tuh santen jadi aja, ma biar nggak repot marut."

"Sedepnya kurang, kak."

"Lah sama aja, yang penting kenyang."

"Kamu ngapain sih main hape mulu? Chat-an sama pak Bright?" Tanya Dome mulai tak sabar.

"Nggak. Lagi nyari resep brownies."

"Hah?"

Menuruti rasa penasarannya, Dome keluar dapur menghampiri Win. Tangan bekas kentangnya digunakan untuk mengukur suhu lewat dahi sulungnya.

"Apaan sih ma?" Win menepis tangan mamanya.

"Nggak panas, kok. Kamu beneran sehat kak? Ngapain tiba-tiba nyari resep brownies?"

Pandangan Win berubah sendu. "Ma, ajarin kakak bikin brownies dong.. yang kaya brownies Amandel."

Dome memandang jijik tatapan mirip anak anjing minta dipungut dari anak sulungnya.

"Tiba-tiba banget? Buat apaan?"

"Requestan camer, maaa." Rengek Win.

"Lahh, beli aja sih di Amandel." Usul Dome.

"Jangan dong.. nanti ketauan boong gimana?"

Dome jadi ikut memikirkan. Kasihan juga kalau anaknya ditolak jadi mantu hanya gara-gara sekotak brownies.

"Gini aja, kamu belanja bahan-bahannya nanti bikin bareng sama mama di rumah."

"Nah, setuju ma !! Tapi bahannya apa aja emang?"

"Nanti mama tulisin kamu yang beli ya?"

"Ok deh, ma."

"Yaudah buruan ganti baju sana. Bantuin mama marut kelapa, kalau nggak sambel goreng kentangnya bisa cancel nanti."

"Iya iyaaa.."

Berjalan menuju kamarnya untuk ganti baju, Win sempat mengirimkan pesan pada si pujaan hati.

To : Mas Pacar

Mas mas mas

Kenapa sayang?

Ahaii gercep baget, makin sayang deh -Win

Minta tolong dong.. (≧▽≦)

Tolong apa?

Anterin ke supermarket mau belanja

Disuruh mama?

Masih nggak sadar juga ini gara-gara elu?? -batin Win kesal

Nggak, mau beli bahan brownies buat ibu kamu

Oh.. iya
Mau ditanyain resepnya sekalian sama Gigi nggak?

Nggak jadi
Aku naik ojek aja

Lah kok?






Bersambung...





Vote comment ya.. 😚

Sorry for typo and thankyou 😉

Study from Home (BrightWin)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora