Suamiku (20th+)

4.5K 153 13
                                    

Fia mendengar suara Leon, Fia berjalan ke arah jendela dan melihat ke bawah, sedan merah berjalan perlahan memasuki garasi.

Fia kembali ke tempat tidur, duduk, manjangkan kaki. Ia sudah memakai daster merah tua, transparan, rambutnya ia biarkan terurai ke samping. Ia juga tidak memakai bra, Fia sudah bersiap menggoda Leon hari ini. Leon adalah suaminya, ia akan melakukan apa saja untuk membahagiakan Leon.

Tidak lama terdengar suara langkah masuk, dan membuka pintu. Fia pura-pura memainkan ponselnya.

"Kamu belum tidur?" Tanya Leon. Fia menggeleng, ia bangun dan mendatangi Leon. Ia membantu membuka dasi yang Leon kenakan. Leon menatap istrinya.

"Kamu kenapa?" Tanya Leon,
"Kenapa apanya?" Fia balik bertanya.
Leon memegang kening Fia,
"Apaan sih kamu?" Fia terheran.
Leon tersenyum, "ternyata kamu gak sakit." Jawab Leon.
Fia tersenyum, mengerti maksudnya. Mungkin Leon heran dengan sikap Fia.
"Cepat mandi, mungkin bawaan bayi, tapi aku ingin dekatmu."
Jawaban Fia membuat Leon tersenyum.
"Aku mandi dulu, sambil mandi, kamu duduk dan makan donat yang aku bawakan ya.." ucap Leon.
Fia mengangguk.
Leon berjalan masuk ke kamar mandi.
Fia membuka bingkisan yang Leon bawa, sekotak donat dengan berbagai rasa. Di balik kotaknya Leon menyelipkan kartu di baliknya,

'bukan maksud aku membuat perutmu bertambah buncit, aku minta dengan sepenuh hati, makan sesukamu, jangan memikirkan perutmu yang buncit, karena ia akan bertambah walaupun kamu tidak makan donat ini-dari pangeran ganteng yang kau rindukan-'

Fia tertawa pelan, Leon memang orang yang selalu bisa membuatnya tertawa,
Fia mengambil sepotong donat dan memakannya. Fia memang dari dulu menyukai donat, ia dan adik-adik panti setiap hari Minggu pagi menunggu donatur datang membawakan cemilan, biasanya donat, walaupun hanya donat kentang biasa.
Tidak lama, Fia sudah menghabiskan satu donat, ia mengambil lagi donat yang kedua, dan kembali memakannya.

Leon uang sudah keluar dari kamar mandi dan duduk di pinggir tempat tidur tersenyum, manyaksikan Fia memakan donat dengan lahap. Ia sengaja tidak membuat suara, agar Fia bisa memakannya tanpa malu.

Fia menatap cermin, mulutnya penuh dengan donat,
"Hmfh... Kmmu sudah selesai?" Tanya Fia yang mulutnya masih penuh dengan donat. Leon berjalan ke arah kulkas kecil di bawah lemari, dan mengambil sebotol air mineral.
"Pelan-pelan saja," ucap Leon.
Fia mengunyah dan menelan habis donat yang ada di mulutnya setelah itu meminum air mineral pemberian Leon.

Leon menunduk, dan mengusap bibir istrinya lembut, ada sisa coklat uang menempel.
Leon menatap Fia lembut,
Mata mereka bertemu, Leon memajukan wajahnya, dan menempelkan bibirnya ke bibir Fia. Fia memejamkan matanya,
Leon mengulum bibir istrinya rakus, Fia memeluk leher Leon, agar Leon tetap menciumnya.
Lidah Leon sudah masuk ke rongga mulut Fia, Fia menikmati permainan Leon.
"Hhhh..." Terdengar suara lenguhan Leon.
Fia melepas bibir Leon perlahan.
"Terimakasih," ucap Fia. Leon tersenyum. Ia belum ingin lebih jauh, ia menghargai Fia bukan hanya sebagai orang yang ia cintai, tapi juga sebagai perempuan.
Fia berdiri, dan memeluk Leon.
Fia merasakan sesuatu yang keras menempel. Ia tau, suaminya sudah sangat menginginkannya. T
"Maafkan aku, aku.." ucap Fia pelan.
"Aku mengerti, aku akan menunggumu," jawab Leon pelan. Fia mengecup dagu Leon, lalu kembali mengecup bibirnya.

♥️♥️♥️♥️

(Mengandung unsur dewasa, bijaklah dalam membaca, hanya untuk usia di atas 20 tahun🔞❗)

Fia mengecup bibir Leon berulang kali, ia merasa kenyamanan tumbuh perlahan dengan Leon.

Sikap Leon yang lembut membuat Fia nyaman dan yakin bahwa Leon adalah lelaki yang baik.

Fia menarik tangan Leon, membimbingnya ke arah payudara,
Leon menghentikan ciumannya.

"Hh.. lakukan dengan lembut. Aku masih terbayang hal buruk itu.." ucap Fia di tengah nafsunya yang mulai naik. Leon tidak menjawab, mata Leon sayu,

"Ah..." Fia mendesah pelan ketika tangan Leon sudah berada di balik bajunya, ciuman Leon turun ke leher, ia menjilat leher Fia, mengecupnya, membuat nafas Fia kian memburu,

"Aku mencintaimu.." bisik Leon di sela desahannya. Leon membuka pakaian Fia, lalu ia merebahkan badan istrinya yang sudah tak berpakaian itu ke tempat tidur.
Leon mencium kening Fia, turun, hidung, bibir, leher, dada dan berhenti di payudaranya. Fia menggelinjang, ada yang sudah berdenyut di bawah sana, tapi ia masih ingin menikmati keindahan ini.

"Aah, Leon,,uh..." Lenguh Fia, Leon mengulum puting istrinya, tangannya meraba bagian bawah Fia,
Fia membuka matanya, ia ingin melihat suaminya dengan jelas, kali ini ciuman Leon turun ke bawah, kaki Fia ia rentangkan, nampak bagian intim Fia yang tidak di tumbuhi rambut, Fia terpekik saat lidah Leon menyentuh hal sensitifnya.

Fia menggenggam seprei, ia tidak tahan lagi. Sementara Leon, berusaha untuk membuat istrinya bahagia, agar ia tidak mengingat kejadian yang pernah ia alami.

Leon kembali mencium kening Fia, kali ini senjatanya ia gesekkan perlahan di milik Fia.

"Leon, kamu apakan. Jahat kamu," rengek Fia manja, Leon tersenyum, ia usap kening istrinya. Keringat di dahi Fia semakin membuatnya terlihat sexy.

Leon menekan sedikit penisnya, tidak ada halangan, karna milik Fia sudah banjir.

"Ah," Leon dan Fia melenguh bersamaan.
Leon merasakan miliknya di remas,

"Punyamu, enak sayang.."
Leon berteriak, ia memaju mundurkan senjatanya, Fia tidak hentiemti-hentinya melenguh.
"Oh,, ah... Leooon, aku... Aah," Fia menghentakkan badannya,
"Kamu apakan aku... Enak sekali."

"Ini memang tugasku sayang,"
Leon kembali memaju mundurkan senjatanya, ia tidak ingin lama-lama karena ia tidak ingin istrinya kelelahan. Tidak lama, Leon menghentakkan senjatanya, bersamaan dengan Fia yang kembali orgasme.

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

Banyak banget yang kirim pesan minta ada adult story nya. Jadi untuk chapter kali ini Author kembali hadirkan hot story ya.

Inget, jangan coba-coba kalau belum menikah ya😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hi, DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang