"Saatnya,'memanggang' Periuk kera"

Api berwarna merah mulai muncul di sekeliling Peter yang pada saat itu juga terjadi ledakan di sekitar area Hijau tersebut.

-300.000
-300.000
...

Angka damage besar bermunculan diatas diatas para Monster dan tentu saja Peter yang menjadi pusat ledakan tersebut membuat seluruh area ledakan tadi kini menjadi gosong.

Kini,ketiga anggota party yang tersisa hanya menghela nafas lega,ketika melihat serangan itu menghabiskan para monster yang tersisa.

Mereka bertiga pun segera terduduk karena kehabisan tenaga, sambil menunggu kedatangan Peter yang telah mengorbankan dirinya akibat serangan tersebut.

***

[Thunder Ape Tooth]

[Gigi yang dimiliki oleh Giant Thunder ape Memiliki atribut petir didalamnya]

[Dapat digunakan sebagai bahan pembuatan Potion]

[Thunder Ape Eye]

[Mata milik Giant Thunder ape, memiliki atribut petir didalamnya]

[Dapat digunakan sebagai bahan pembuatan Potion]

...

"Hah.."

Fang,Lena,Peter,dan Martha Hanya menghela nafas panjang ketika melihat drop item yang dijatuhkan oleh monster ini.

"Apakah keberuntungan ku sudah mulai habis?"

Fang hanya bisa menghela nafas dari waktu ke waktu Ketika mengingat kembali seluruh kejadian yang telah dialaminya beberapa Minggu terakhir ini disaat dia baru saja memasuki permainan kembali.

Peter disisi lain juga menghela nafas panjang,dia sedikit kecewa karena pengorbanan yang dia lakukan tadi hanya menghasilkan drop item sampah seperti itu.

Kekecewaan itupun bertambah setelah melihat Title baru yang didapatkannya setelah berhasil mengalahkan para monster tersebut.

[The Psycho People]

[Title yang didapatkan karena telah menjadi prajurit maniak yang gila akan darah dan bangkai]

[Str+5,Def +7]

"Apa-apaan Title ini! ,apakah pihak developer mengejekku?"

Peter hanya bisa mengumpat dalam hati karena Developer yang membuat Title Seperti itu.

"Fang,Pete kami Berdua harus segera Log Out"

Mendengar pertanyaan dari Lena,kedua pemain itu menaikkan sebelah alisnya.

"Eh?,Madya? Serius sekarang? lokasi gua nya sudah dekat loh"ucap Peter sambil menunjuk kearah sebuah gua yang tidak jauh dari tempat mereka beristirahat.

"Tidak,Iren benar kami harus segera Log Out"

Martha Disisi lain menganggukan kepalanya pelan sebelum menatap gadis Bertudung merah itu dengan tatapan kasihan.

"Hah.., baiklah,kami berdua akan menunggu kalian disini"ucap Pete Sebelum kedua gadis itu saling berpandangan dan akhirnya berubah menjadi partikel cahaya.

Fang sendiri hanya diam di tempat itu, karena merasa dia tidak terlalu mengenal mereka bertiga terkhususnya Lena.

Dia pun segera mencoba untuk mengorek informasi dari Pria berambut merah Dihadapannya ini.

"Ah? Madya?,hmm.. entahlah Aku sendiri juga tidak terlalu mengenalnya tapi..,aku yakin dia adalah orang baik"

Peter hanya menceritakan tentang bagaimana dia dapat mengenal Lena dan juga Martha dari game Bahamuth Lair.

dari Bagaimana mereka bisa saling mengenal hingga Petualangan mereka di game tersebut.

Fang pun hanya menyimak apa yang dikatakan oleh Pria berambut merah itu,yang entah mengapa dan bagaimana dia merasa bahwa Peter tak terlihat sebagai orang asing baginya.

"Bahamuth Lair?,mengapa game ini tidak terasa asing bagiku?"

***

"hah..hah..hah..., sudah kubilang ini adalah ide buruk"

Terlihat seorang kakek sedang duduk bersandar disebuah pohon sambil berusaha untuk mengatur nafasnya yang tersengal sengal.

"Hah..,Yang kurasa gurumu itu benar-benar layak disebut sebagai salah satu dari Three Chaotic Gods"

Kakek Cornie hanya tersenyum pahit ketika mengingat pertarungan mereka Sebelumnya yang berakhir dengan kekalahan.

Awalnya Kakek Cornie merasa jika mereka berdua bekerja sama, mereka bisa mengalahkan Musuh apapun,bahkan Dewa sekalipun,namun setelah melawan salah satu dari yang disebut Tiga Dewa Kekacauan,mereka harus mengalami kekalahan pahit.

Kakek Cornie Hanya menghela nafas panjang sebelum mulai mengobati sahabatnya yang sedang terluka parah Tersebut.

Setelah beberapa saat,Luka disekujur tubuh kakek itu mulai menutup,dia hanya menghela nafas panjang dari waktu ke waktu sebelum mulai bangkit dari posisi duduknya.

"Yang,apa menurutmu Tugas dari nenek Lampir itu terlalu berlebihan?"

Kakek Cornie Terlihat mengeluh karena mendapatkan tugas yang cukup berat,bahkan bisa dibilang tugas yang dijalaninya saat ini mungkin adalah tugas tersulit yang pernah dilakukannya.

"Hah...,Aku mengerti perasaanmu,tapi kita memang membutuhkan bantuannya,tidak kita memerlukan bantuan dari seluruh Ligth Sky knigth untuk menghentikan pertumpahan darah yang akan terjadi!"

Yo minna-san,Maafkan author  karena tadi chapter ini sempat ter unpublish.

Terimakasih karena telah membaca sejauh ini,jujur saja Author sangat senang karena kalian mendukung Author lewat Vote dan Juga Komentar.

Dan Author minta maaf  juga jika beberapa komentar kalian tidak bisa Author balas,bukan karena author sombong,tapi karena memang kesibukan yang membuat author hanya membuka Wattpad untuk menulis dan membaca beberapa cerita lain jika ada waktu luang,hehehe jadi maaf ya.

Sekian dulu Bacotan Author kali ini, Seperti biasa See you on Next Chapter ✌️

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Where stories live. Discover now