gak guna banget younghoon tuh.

" wuuu... sapa nih? " koor anak sekelas.

" gue gak tau. " jawab younghoon dengan gak bersalah dan berjalan menuju bangkunya.

" goblok. " teriak juyeon paling keras.

-

younghoon itu cowok urakan, nyeleneh, pokoknya yang jelek - jelek ada semua sama younghoon kecualikan wajahnya yang bagaikan diukir langsung oleh tangan Tuhan.

younghoon berjalan dengan santai di koridor kelas 10, gak sadar apa lagi pelajaran.

niatnya ia ingin ke kantin saja, pagi - pagi enaknya emang ngopi tapi ditengah perjalanannya sambil bersandung itu, ia bertemu dengan jodohnya.

sapalagi kalau bukan ji changmin, sedang membawa banyak buku bersama salah satu temannya.

younghoon mendekati mereka berdua. " hai dek jodoh, gak nyangka kita satu sekolahan. "

changmin dan chanhee hanya menatap aneh kakak kelas didepannya ini, " maaf kak? " tanya chanhee pelan habisnya dia tau siapa orang didepannya ini.

younghoon menununjuk changmin dengan santainya " nih dia jodoh gue. "

changmin hanya melongo.

younghoon, yang melihat tatapan kaget dari adek kelasnya itu hanya tertawa dan mengusak rambut changmin. " gue duluan ya dek, mau ngantin dulu. tapi gue ramal ntar kita ketemu pulang sekolah. " setelah mengucapkan itu younghoon pergi meninggalkan kedua adek kelas yang masih terkejut dengan keanehan semua ini.

-

younghoon udah nangkring didepan pagar, mau ngewujudin ramalannya tadi pagi.

dan yap, disana ia melihat adek jodohnya sedang berjalan dengan teman - temannya sambil mengerutu kesal sepertinya ia diganggu dengan insiden tadi pagi.

" apa sih. " teriak changmin melengking pada teman - temannya.

teman - temannya tertawa, dan membuat changmin makin kesal.

ia berjalan dan mendahului teman - temannya dan gotcha disana kim younghoon sedang duduk dimotornya sambil tersenyum bodoh dan melambaikan tangannya ke arah changmin.

" dek jodoh sini kakak anterin pulang. " teriak younghoon tidak tau malu.

changmin rasanya mau menenggelamkan diri saja. apa - apaan sih kakak ini.

younghoon yang merasa diabaikan langsung turun dari motornya dan mengenggam tangan changmin.

changmin langsung melihat ke arah tangannya dan ke arah younghoon dengan tatapan kaget yang membuat younghoon ingin membawa changmin pulang.

" kakak anterin ya? "

tidak sadarkan mereka sekarang jadi objek tontonan siswa satu sekolah.

changmin menggeleng, " saya dijemput kak. "

" jemputan kamu mana? "

saat younghoon bertanya seperti itu, tepat dengan berhentinya sebuah mobil didepan mereka.

" oh ini. " younghoon menarik changmin untuk mendekati mobil itu.

younghoon membuka pintu untuk changmin dan mendorong pelan changmin untuk masuk kedalam mobil, sebelum ia menutup pintu mobil ia berkata " pak jagain jodoh saya pak. jangan sampe lecet." si bapak cuma tersenyum.

changmin mukanya udah bersemu merah, habislah ini sampe rumah pasti diejekin.

-

kabar younghoon yang lagi mendekati adek jodohnya itu menjadi perbincangan hangat warga sekolah.

dan kegegeran ini masih berlanjut sampai hari ini.

" dek jodoh. " panggil younghoon.

changmin berhenti dan langsung menatap tajam younghoon " bisa berhenti manggil saya dek jodoh gak sih kak? "

younghoon tertawa, dia langsung menguyel pipi tembem adek kelasnya ini. " gak bisa kamu kan jodoh aku dek. "

changmin mencibik kesal. " sampai kapan sih manggilnya gitu? nama saya tuh changmin kak. "

younghoon mengangguk " iya dek changmin jodohku. "

-

" lu sampe kapan mau ngebaperin changmin? "

younghoon yang sedang asik bermain game di hpnya langsung menatap juyeon.

" gue cuma lagi nunggu waktu yang tepat. "

-

changmin memasuki kelasnya yang tergolong masih sepi.

" tumben banget. " gumannya sambil membuka lokernya dan ia menemukan satu sticky note bertuliskan " atap! " maksudnya changmin disuruh ke atap gitu? kuker banget yang nulis.

tapi namanya juga ji changmin yang suka mengeluh dia tetap pergi ke atap.

dia berjalan dengan santainya ke atap, saat mau menaiki tangga ia menemukan satu tangkai bunga dan sticky note bertuliskan namanya.

dan itu berlaku untuk 15 anak tangga lainnya.

saat ia membuka pintu atap ia menemukan satu tangkai bunga dengan tulisan " jadi jodohku yuk dek. □ yes □ yes . pilih salah satu ya. "

" sapa sih, ini mah namanya gak bisa nolak. "

" ya emang kamu gak ditakdirin untuk nolak "

younghoon muncul dari belakang changmin dan berdiri di samping changmin.

" kakak yang ngebuat semua ini? " tanya changmin sambil menatap younghoon.

younghoon mengangguk " emangnya kamu mikir siapa lagi? "

changmin mengalihkan pandangnya, dia tak pernah tau kalau menatap younghoon sedekat ini tidak baik bagi kesehatan jantungnya.

perlahan pipinya mulai bersemu " sejak kapan? " tanya changmin pelan.

" apanya? " younghoon menatap bingung, tapi setelah berpikir " ah suka sama kamu? "

changmin mengangguk dan younghoon cuma tersenyum.

" hitung bunganya dong dek. "

changmin mulai menghitung bunga yang dia dapat.

" 16 kak? maksudnya apa? " changmin bingung, emang ada gitu hubungan suka sama dia dan bunga yang dia genggam.

younghoon tersenyum " 16 itu tanggal kita ketemu, awal dimana kamu nendang botol ke arah kakak. "

"eh? " gak nyangka dia younghoon masih inget, changmin aja udah lupa tanggal berapa.

younghoon mengusak rambut changmin " tau gak, awal ketemu kamu itu udah buat kakak jatuh cinta sama kamu. makanya kakak gak segan ngakuin kamu jodoh kakak. "

" dan dari situ kakak percaya, ternyata cinta pada pandangan pertama itu ada ya. "

younghoon tersenyum dan menatap dalam changmin " jadi jawabanmu dek? "

" hah? " changmin masih terkejut dan sudah diberi pertanyaan seperti itu.

younghoon tertawa " kalau kamu gak - "

changmin langsung memeluk younghoon " emangnya aku dibolehin nolak? "

younghoon membalas mendekap changmin dengan erat. " nggak. "

younghoon mengecup puncak kepala changmin. " makasih dek. "

" terimakasih kembali karena telah mencintai orang sepertiku kak. "

 「 #the first 」Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt