04

322 25 2
                                    


"Yang, honeymoon yuk.."

"Kamu random banget sih mas, kenapa hmm?." tanya Bella sambil menangkup wajah sang suami.

"Kita kan udah 5 bulan nikah dan kita kan belom honeymoon yang. Ayoklah, gatau kenapa akhir-akhir ini tuh aku kepikiran terus pengen honeymoon, pengen banget gitu ke Bali." jelas Dhito kemudian meletakkan kepalanya dileher Bella.

"Bukannya kamu gamau dulu aku ajakin ke Bali, kok sekarang malah kamu pingin banget kesana."

"Gatau yang, akutuh malah jadi pengen banget kesana, aku aja bingung"

"Yaudah nanti kita rencanain ya honeymoon ke Balinya."

"Iyaaa, sayang deh sama istriku" ucap Dhito semakin mengeratkan pelukannya pada leher sang istri.

"Ya harus dong" jawab Bella sambil mengusap punggung Dhito dengan sayang.

Dhito lagi mode manja ini, gabakal lepas dari pelukan Bella sampai pagi. Ngambek ntar.

Sepuluh menit berlalu, "Mas, bentar dong aku mau kekamar mandi"

Tak ada jawaban dari Dhito, dari posisi nya sekarang, Bella bisa mendengar dengkuran halus yang menandakan jika suaminya itu telah tertidur. Hhh akhir-akhir ini Dhito jadi makin manja, iya memang biasanya manja, tapi kali ini tuh manjanya semakin menjadi. Tapi gapapa, itu menandakan bahwa Dhito gaakan terpikat wanita lain. Karena kasih sayang buat Dhito udah tumpah-tumpah itu dari istrinya.

Pelan dan perlahan Bella membenarkan posisi Dhito agar tidurnya nyaman. Sekarang Bella harus segera kekamar mandi, galucu kalo dia buang air dicelana, malu-maluin dong udah punya suami masih ngompol.




—o0o—





"SAYAANGG, KAMU DIMANA SIH, SAYANGG.."

Masih terlalu pagi untuk sebuah keributan. Namun Dhito tak kenal waktu ternyata , baru bangun tidur langsung teriak-teriak haduh malu sama tetangga ntar.

Buru-buru Bella menuju kekamar mereka, "Apasih mas, masih pagi juga udah teriak-teriak aja" cicit Bella setelah sampai dikamar dan melihat Dhito yang masih dibawah selimut dengan keadaan duduk.

Dhito merentangkan kedua tangannya "Pelukk." rajuk Dhito.

"Sini-sini, uhh kamu makin hari kok makin manja ya" ucap Bella sembari mengusap lembut kepala Dhito yang bersandar pada dadanya itu.

"Gatau aku tuh kenapa jadi makin manja gini, ughhh..." Dhito buru-buru melepaskan pelukannya dan berlari ke kamar mandi, p
ia memuntahkan isi perutnya namun tidak ada yang keluar, hanya cairan putih.

Bella mengikuti Dhito ke kamar mandi dan memijit tengkuk Dhito. "Mas, semalem makan apa sih? Kok bisa muntah-muntah gini" tanya Bella sambil terus memijat tengkuk Dhito dan mengolesinya dengan minyak kayu putih

"Gak tau yang, tiba-tiba aja perut aku tuh mual banget."

Dhito kembali kekamar pun Bella.

Bella menyentuh kening dan leher Dhito. Teryata badan Dhito lumayan panas. "Mas masuk angin nih kayaknya, hari ini izin dulu ya mas ga kekantor, nanti aku bilang sama Abi kalo kamu sakit" Dhito pun mengangguk karena dia sangat lemas.


"Sebentar ya mas, aku buatin kamu bubur"

Sepeninggal Bella kedapur Dhito pun kembali merasakan mual dan akhirnya ia bolak-balik kekamar mandi.

 ᴍᴀs - ᴋɪᴍ ᴅᴏɴɢʜʏᴜᴋKde žijí příběhy. Začni objevovat