16. Help me, please

Start from the beginning
                                    

Jaehyun terkekeh, "nanti kita buat lagi, tapi yang mata sama alisnya mirip kamu." Balas Jaehyun enteng, tak ayal membuat wanita di sampingnya tersenyum masam.

Bibir Sajua bergerak ingin mengatakan sesuatu namun tertahan.

"Apa?" Tanya Jaehyun menangkap basah gelagat Sajua.

Sajua melirik Jaehyun sebelum bertanya, "Kata Mas Mingyu, Mas Jaehyun bentar lagi mau nikah?"

Ahh. Jaehyun jadi nyesel nanya.

"Mungkin." Jawabnya acuh.

Sajua menaikkan sebelah alisnya, menatap Jaehyun.

"Tergantung kamu." Ucap Jaehyun.

"Aku bahkan masih nggak tau kenapa kamu ninggalin aku." Jaehyun berkata sembari nelirik Sajua.

Sajua hanya diam.

"Apalagi sampe ada Aruni." Lanjutnya sekali lagi.

"Kamu tau nggak? Aku udah janji sama diri sendiri kalo aku gak bakal maafin kamu."

"Aku bakal marah sama kamu, bales dendem ke kamu karena udah ninggalin aku segitunya tanpa kata."

"Tapi nyatanya aku tetep lemah." Jaehyun tersenyum hambar menatap kosong.

"Kamu perempuan terjahat yang pernah aku temuin tau nggak, Sa?"

Sajua masih diam mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Jaehyun yang terasa begitu menyakitkan baginya.

"Sangking jahatnya kamu, aku bahkan rela kalo harus ninggalin semuanya sekarang buat sama kamu."

"Mas—" tegur Sajua.

Jaehyun menoleh, menatap Sajua yang mulai berkaca-kaca.

"Semua tergantung kamu. Percuma kan kalo aku udah ngasih semuanya tapi kamu dari awal emang nggak serius." Ujar Jaehyun pelan.

"Waktu aku sama kamu nggak banyak, Sa. Aku mau kamu mikirin ini dari sekarang." Ujar Jaehyun final.

⏳⏳⏳

Dahi Jaehyun berkerut ketika melihat lampu yang masih menyala padahal waktu sudah menunjukkan jam 2 malam saat melewati unit apartemennya menuju lobi.

Kaki melangkah tak sabar sedangkan tangannya bergerak cepat memasukkan password, "Saaa," panggilnya.

"Belum tidur?" Tanya Jaehyun melihat Sajua muncul dari arah ruang TV.

Wanita itu menggeleng.

"Nggak bisa tidur?" Tanyanya lagi sembari menghampiri Sajua dan merengkuhnya dalam peluk. Lelahnya runtuh seketika.

Kali ini wanita itu mengangguk.

Jaehyun tersenyum miring, melepaskan pelukannya hendak mencium bibir Sajua namun menutup niatnya.

Sajua yang sudah memejamkan mata kembali membukanya ketika tak merasakan apa-apa, menatap Jaehyun yang kini berjalan menjauhinya.

"Aku ke kamar dulu." Ucap Jaehyun singkat.

Sajua hanya terdiam di tempat, merasa sedikit terenyuh atas sikap Jaehyun barusan. Sajua bingung.

Ia begitu membutuhkan Jaehyun malam ini, membutuhkan kekuatan dari laki-laki itu untuk segala keputusannya dan juga,

"Aku mau minta tolong..." Ucap Sajua memelan ketika punggung Jaehyun kini tak terlihat lagi.

Nafas Sajua seperti tercekat, kata-katanya menggantung. Berjalan gontai menuju kamarnya.

Sajua menahan rasa amarahnya ketika tidak bisa menjangkau area punggungnya untuk mengoleskan salep pereda sakit memarnya karena memar di kedua tangannya pun belum sembuh sempurna.


Tiga malam sebelumnya Jaehyun yang selalu mengoleskan untuk Sajua agar ia  bisa tidur dengan nyaman. Sebab itulah malam ini ia terjaga hingga dini hari untuk meminta bantuan Jaehyun.

Sajua udah berkali-kali nyoba buat tidur, tapi tetep sakit:(

Tapi Jaehyun juga pasti capek:(

Akhirnya Sajua nangis karena kesel sama diri sendiri. Dan berujung ketiduran dengan posisi telengkup.

⏳⏳⏳


Anyong yorobunn 🙃

SajuaWhere stories live. Discover now