•Tujuh•

54 13 32
                                    

||🌇||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||🌇||

"Semuanya baik baik saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Semuanya baik baik saja. Dengan atau tanpa memorimu itu."

||🌇||

|Adeeva Afsheen Myisha|

Akhirnya dia kembali, aku tersenyum hingga mataku menyipit. Siapa sangka dia akan kembali dengan waktu yang sangat tidak tepat. Ah, pasti jika dia ada di sekitarku akan menyeletuk, "Semua ini tepat seperti yang telah direncanakan semesta."

Aku berjalan disekitar bukit itu, rasanya sangat ingin mencari dia.

"Aku di sini, sudah ku bilang bukan. Aku yang mencari kamu hanya diam saja." Celetukan itu membuat aku tersenyum semakin lebar. Di depan sana Ecan sedang tersenyum dan berjalan kearahku.

Tentu dia tidak keberatan jika dipanggil Ecan olehku. Katanya, "Tak apa. Nama itu bagus namun itu bukan nama asliku." Sejak saat itu aku terus bertanya tentang nama aslinya. Seperti biasa, dia selalu mengelak.

Ecan menarikku untuk berada disampingnya. Entah timingnya yang selalu tepat atau memang sudah direncakan kita selalu bertemu ketika senja akan datang. "Aku ingin menemukanmu dalam dunia nyata," ujarku masih memandang langit yang mulai menampakkan sinar jingga.

"Tak perlu. Sudah ku bilang bukan, aku yang akan selalu menemukanmu," balas Ecan sembari memegang sebelah tanganku. Baru aku ingin membalas, Ecan menyela kembali. "Jika aku menemukanmu apa yang akan kamu lakukan?"

Pertanyaan tiba-tiba itu membuat aku terdiam. Untuk apa mencari dia? Aku pun tidak tahu, hanya saja dia sangat mirip dengan Arion. "Berhenti ingin mengetahuinya lebih jauh Deev. Aku benci ketika kamu berusaha ingat semua hal yang permah aku ceritakan." Tangan kecil Ecan menangkup pipiku, rasanya hangat.

"Bangun dan jangan pernah berhenti percaya."

Aku terbangun sedikit terkejut, mimpi yang sama sekali tidak aku rencanakan. Dan, kata kata terakhir yang sangat tabu. Semua ini terjadi setelah aku berharap bertemu dengan Ecan. Dan juga Ecan tidak membiarkanku bercerita lebih banyak, aku belum menceritakan tentang Arion...

OpacarophileWhere stories live. Discover now