6. Status Baru ✔

9.2K 392 5
                                    

Abel mengemasi seluruh buku-bukunya ke dalam tas sebelum esok ia akan kembali beraktivitas menjalani harinya sebagai mahasiswa.

Meskipun sudah menikah 7 hari yang lalu, Abel dan Bara tidak pernah berbicara satu sama lain selain benar-benar penting. 

"Bel, besok siang saya ada rapat dengan Dekan. Jadi kamu pulang sendiri bisa kan ?"

"Hemm," jawab Abel acuh.

Merasa sudah tidak ada topik yang dibicarakan lagi, Bara langsung berbaring di ranjang dan segera untuk tidur terlebih dahulu.

Abel mendengkus sebal. Bisa-bisanya ia menikah dan tinggal satu atap dengan dosennya yang menyebalkan ini.

Meskipun hampir seluruh mahasisiwi mengidolakan Bara, Abel sama sekali tidak pernah merasa bangga atau tersanjung. Karena baginya orang lain tidak pernah tahu bagaimana sifat asli darinya.

"Bel, bisik siyu idi ripit simi dikin. Jidi kimi piling sindiri bisi kin ? Hihhh, nyebelin banget. Jadi suami nggak ada romantis-romantisnya. Ngomong kalau lagi penting doangg !" gerutu Abel bermonolog.

Abel melirik ke arah Bara yang sudah tertidur pulas. Tiba-tiba kakinya berjalan mendekat ke arah Bara.

Ia berjongkok hanya untuk melihat wajah Bara dari dekat.

Rahang tegas, hidung mancung, kulit bersih, dan alis tebal membuat Abel tak sadar jika sudah menelan ludahnya karena takjub.

Ternyata Bara menjadi sangat tampan jika dilihat secara dekat seperti ini.

Dan tentunya ia akan semakin tampan baginya jika Bara tidak bersikap menyebalkan.

Saat Abel hendak pergi dari sana, matanya melihat ke arah ponsel yang berada tepat di samping bantal Bara.

Abel berbinar, akhirnya barang yang ia cari sejak pagi tadi ketemu juga.

"Duhh, pliiss jangan bangunn yaa !"

Abel berusaha meraih ponsel tersebut dengan tangan kanannya. Ia menahan napas saat wajahnya begitu dekat dengan Bara.

Jika saja Abel tak bisa mengendalikan gerak-geriknya, mungkin Bara sudah terbangun sekarang.

"Yess !"

Abel menjulurkan lidahnya meledek ke arah Bara yang tengah tertidur itu. Lantas ia berbaring di samping Bara bergegas ingin bermain dengan ponselnya yang sudah beberapa hari terakhir disita olehnya.

"Akhirnyyaa gue bisa nonton kesayangan !!"

Abel menyalakan data seluler untuk bisa mengakses streaming drama korea di sebuah aplikasi.

Saat Abel terlampau senang hingga membuat kasurnya bergerak, Bara sedikit terusik karena tingkah Abel.

Abel langsung terdiam ketika Bara menggeliat, ia sangat takut jika Bara terbangun dan mendapatinya sudah mengambil ponsel yang ia sita secara diam-diam apalagi digunakan untuk menonton drama korea.

Bara sangat tidak suka.

Abel membutuhkan waktu 2 jam lebih untuk menghabiskan 2 episode itu. Bahkan ia sampai rela menonton drama dan mencharger ponselnya dengan powerbank.

"Ck, udah jam setengah dua aja sih. Padalan ini nanggung bangett !" kesal Abel saat melihat durasi dramanya tersisa 45 menit lagi.

Padahal nanti ia harus berangkat pukul 7 pagi. Tapi sekarang ia belum bisa tidur dan malah menonton dramanya.

Hingga pada menit-menit terakhir, Abel dikejutkan oleh sebuah tangan yang tiba-tiba melingkar di perutnya.

Sontak Abel terbelalak sekaligus kaget. Alih-alih takut Bara terbangun, ia malah deg-deg kan jika kondisinya seperti ini.

Nightmare Dosen✔Where stories live. Discover now