Chapter 2

6.5K 657 130
                                    

"Kau bersikap terlalu lembut pada sebuah eksperimen, Seungmin"

"Kalau begitu kau yang tangani dia, Hyunjin"

.

Dokter priaㅡyang baru Minho ketahui bernama Seungmin tadi berdiri, keluar dari ruangan setelah sebelumnya memberi senyum hangat pada Minho. Sang dokter pria lain yang baru datang segera menempati kursi yang ditinggalkan Seungmin tadi. Minho menunduk, tidak berani menatap Hyunjin karena dokter itu menatapnya tajam.

"Eksperimen 1-0-9"

"Namaku Minho"

Minho mencicit pelan, dia tidak suka panggilan dengan nomor eksperimen itu, sebenarnya Minho ingin meneriaki Hyunjin, tapi sekali lagi, dia takut pada tatapan tajam dokter itu.

"Kuulangi, eksperimen satu kosong sembilan, tugasmu disini adalah melahirkan keturunan"

Nyatanya Hyunjin tidak peduli dengan namanya.

"Ke-keturunan?"

"Ya. Kau sudah dibuahi tadi malam, kan?"

Perkataan frontal dokter tampan dihadapannya ini membuat Minho sedikit merona, dia mengingat kembali malam panasnya dengan lelaki itu. Lelaki bernama Bang Chan yang menidurinya.

"Y.. ya"

Minho menjawab pelan, karena Hyunjin menatapnya tidak suka atas tingkahnya yang tidak menjawab pertanyaan pria itu dengan cepat.

"Apalagi boss besar sendiri yang turun tangan untuk menidurimu"

Oke. Minho semakin bingung sekarang. Sebenarnya dirinya ini objek eksperimen apa? Siapa Bang Chan itu? Kenapa Hyunjin memanggilnya boss besar? Ada apa ini sebenarnya? Minho ingin menanyakan semua hal yang berada dipikirannya pada Hyunjin. Tetapi..

"A-"

"Bukan kuasaku untuk menjelaskan semuanya padamu, 1-0-9"

Jawaban pria itu membuat Minho kesal. Dirinya punya nama, tapi kenapa pria dihadapannya ini terus memanggilnya satu kosong sembilan. Ingin sekali rasanya Minho menendang pria ini.

"Lalu siapa yang akan menjelaskannya padaku?"

"Kau akan tahu dengan perlahan"

Sudah. Dengan itu Hyunjin meninggalkannya. Sendirian di ruangan putih besar ini seperti sebelumnya.

Minho termenung selama beberapa saat, memikirkan segala hal yang merasuki otaknya. Tapi tetap saja dia tidak dapat memahami situasinya sekarang. Minho kembali berbaring diranjangnya karena tidak ada apapun yang dapat dia lakukan, kemudian terlelap dalam keheningan seperti sebelumnya.

.

.

.

Minho terbangun saat merasa seseorang sedang mengendus lehernya. Ruangannya kembali gelap gulita. Kepalanya sedikit pusing karena terbangun tiba-tiba, sampai dia menyadari bahwa dia tidak mengenal orang ini. Dia bukan Bang Chan. Sentuhannya terasa berbeda. Orang ini menyentuhnya dengan kasar. Minho berteriak, tapi tidak ada sedikitpun suara yang keluar. Tidak. Jangan. Minho terus berteriak walaupun itu sia-sia. Dia mulai menangis karena orang ini terus menelanjanginya.

Minho terkejut saat suara bedebum terdengar beberapa saat kemudian, orang yang tadi menindihnya tidak ada. Sebuah suara berucap dengan tajam setelahnya.

"Nyalakan lampunya"

Semua lampu kembali menyala. Minho memeluk tubuhnya yang telah telanjang sempurna. Dia melihat seorang pria... tampan disana, sedang berdiri dihadapannya. Dengan seorang pria lagi yang tersungkur didepan pria tampan tadi, pria itu memakai masker hitam.

LOST IN YOU [BANGINHO]Where stories live. Discover now