Unseen enemy

6 1 0
                                    

13 juni 2020
Dalam instagram seorang dokter tentara yang cukup tampan sebagai seorang tentara ia berkata

Unseen enemy
"Dalam peperangan perang skala besar dan luas, masyarakat akan tetap di dalam rumahatau bahkan bersembunyi sedalam mungkin, dalam bunker jika ada, tanpa perlu di perintah atau diatur pemerintah. Masyarakat tidak nekad keluar rumah sambil gambling, akan terken peluru nyasar atau tidak, tidak meributkan kebebasan, kelaparan, membuka bisnis, membuka toko, yang penting adalah bertahan hidup selama mungkin untuk kembali beraktivitas setelah  perang selesai.

Perang seperti diatas adalah perang dengan musuh yangterlihat, dengan persenjataan yang jelas. Seharusnya seperti itulah cara bertahan hidup dalam situasi perang kita dengan musuh covid 19

Covid 19 musuh yang tidak terlihat mata biasa, tanpa senjata, tanpa peluru, tidak terdengar gerakannya, tanpa batas, tanpa adanya perjanjian gencatan senjata, tanpa adanya medan tempur yang jelas  dapat terjadi dimana pun, tanpa belas kasian, tidak ada sisi manusiawi, kejam tanpa pandang bulu, tidak menghormati konveksi jenewa, tidak menghormati wanita dan anak anak, tidak tertarik dengan ideologi, perluasan wilayah ataupun rampasan perang.

Musuh ini adalah  pasukan tak terlihat, cepat, efektif tanpa ampun dan memiliki  basis operasi hampir di seluruh dunia

Musuh ini dilawan dengan disiplin yang kuay, daya tahan tubuh yang baik, kepatuhan protokol kesehatan dari pemerintah dan menahan diri tudak beretindak bodoh yang mendatangkan resiko
Be wise stay save

sangat luar biasa sih ya , " like headshoot!! " .... tepat bgt. Karena kadang berbeda inteligensia berbeda status ekonomi membuat kita sangat susah untuk mengedukasi mereka, karena memang kelaparan dan cicilan itu ya nyata dan harus di bayar dengan uang yang di hasilkan dari keluar rumah. Apalagi kaum kaum konspirasi memiliki banyak pengikut padahal berita yang di sampaikan itu belum pasti kebenarannya membuat disiplin itu sendiri menjadi pertanyaan.

Salah satu cuitan yang mempertanyakan kedisiplinan (22 mei 2020)

" Kalau saya menjadi penguasa  di indonesia  Supaya Hukum bs bekerja dengan lebih baik
Saya akan menghukum yang penguasa yang zolim 
Supaya orang tertib di jalan
Supaya orang tertib di bawah
Orang ga tertib hari ini karena mereka bilang
Kita tertib buat apa
Karena kalau kita tertib kita hanya  
Ternyata kita tertib dengan permainan penguasa
Sementara penguasa tambah kaya
Penguasa bukan berkeringat dan berotot untuk mengurusi kita
Kok malah kita yang tambah kurus badan kita  sementara penguasa tambah hari tambah kaya
kita harus ikutin aturan mereka   Tp mereka tambah gemuk
Tp kenapa kita disiplin tp mereka ugal ugalan seenak mereka

Indonesia memang negara demokrasi. Melibatkan rakyat dalam mengambil sebuah keputusan. Tp saya rasa kontroversi dan konspirasi ini memicu kebingungan masyarakat dalam mengambil tindakan. Dan banyak hal yang berdampak akibat konspirasi ini , salah satunya perpecahan antara tenaga medis dan pasien, dan alhasil pasien pun malas mengikuti saran dokter, dan pandemi akan sulit di hentikan dalam waktu cepat.

Seperti contoh yang terjadi di pasar cileungsi kabupaten bogor, pedagang pasar kompak mengusir petugas medis yang akan melakukan rapid test, aksi kabur membawa jenasah pdp covid tanpa protokol covid, makam pdp covid yang di bongkar kembali. Membuat para medis buntu dalam edukasi. Entahlah apa yang terjadi.

Rak  usah dadi perawat opo dokter

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rak usah dadi perawat opo dokter ..
dadi patung ketek baeWong raimu raimu perawat karo dokter kui kan di bayar lha kok do ngeresah
Rak usah do kerja ngunu kek nggresqh
Duit e gelem kerja ne kok do ngresah
RAIMU DUDU BOS TAPI KULI SENG DIBAYAR

Ah ..
mungkin dia kelaparan saat menulis itu,

5 hari yg lalu tgl 8 juni 2020 presiden burundi, pierre nkurunziza meninggal mendadak, iya .. beliau di duga covid 19. Beliau di duga memiliki penyakit jantung.  Ah ... smoga smua yang aku pikirkan tidak terjadi. Semoga presiden indonesia selalu sehat.

Akhirny seorang spesialis jantung memberikan penjelasan tentang kematian mendadak penderita covid

Kenapa banyak yang meninggal mendadak karena COVID19?

Pada mereka terinfeksi COVID19, penyakit bisa memburuk dengan cepat. Bahkan laporan dari New York banyak yang gejalanya ringan, sedang isolasi mandiri atau tidak sadar sakit dan sedang bekerja, mendadak sesak berat dan ketika dilarikan ke RS tidak tertolong. Ini dikarenakan pada COVID19 ada kondisi yang disebut silent hypoxia, keadaan dimana saturasi oksigen turun, bisa 80-90% tapi anehnya pasien  tidak mengeluh sesak... Sampai akhirnya terlambat dan timbul gagal nafas. Mereka yang datang ke IGD saturasi oksigen darahnya bisa turun drastis ke 70% bahkan kurang sehingga perlu intubasi (pasang selang pernafasan ke paru-paru) cepat dan nafasnya dibantu alat bantu nafas / ventilator. Kalau tidak ada orang yang menolong, sementara penderitanya kondisinya berat seperti ini, pasti akan cepat meninggal.

Silent hipoksia pada orang yang memiliki sakit jantung bisa juga berisiko memicu timbulnya gangguan irama yang berpotensi menyebabkan henti jantung. Orangnya juga bisa meninggal mendadak. Karena itu salah satu hal penting yang harus di perhatikan saat isolasi mandiri adalah pengukuran rutin saturasi oksigen darah. Kalau turun <90 cepat RS saja daripada telat.

Kondisi lain yang bisa menimbulkan masalah mendadak itu munculnya peradangan pada jantung. Mereka yang gejala COVID19 nya berat dan meninggal mayoritas mengalami kerusakan otot jantung, karena itu rentan timbul gangguan irama yang berpotensi menimbulkan kematian mendadak. Ini bisa menjelaskan kenapa ada orang yang mendadak meninggal di jalan atau dirumahnya kemudian setelah diperiksa ternyata COVID19. Risiko ini akan semakin tinggi kalau sebelumnya juga sudah punya sakit jantung. Karena itulah mereka yang memiliki sakit jantung termasuk kelompok berisiko tinggi. Kalau anda ODP, atau sedang isolasi mandiri lalu merasa dada berdebar, berdetak tidak teratur, ada baiknya di EKG sebelum telat dan di observasi ketat kalau ada kelainan.

Kemungkinan lain pasien tiba-tiba tidak sadar itu bisa terjadi karena stroke atau infeksi susunan syaraf pusat. COVID19 meningkatkan kemungkinan timbulnya gumpalan darah, ini bisa berujung pada timbulnya stroke. Infiltrasi virus ke sistem syaraf pusat juga bisa mengakibatkan terganggunya kesadaran. Kalau masih muda, ada riwayat kontak / ODP atau sedang isolasi mandiri mendadak tidak sadar pikirkan stroke atau kemungkinan viral meningitis COVID19.

Karena alasan itulah kalau ada orang yang meninggal mendadak, atau mendadak tidak sadar sekarang ini, perlu di pikirkan kemungkinan COVID19. Mereka yang menolong juga sebaiknya mengenakan APD lengkap seperti dibawah.

Nb : penulis sengaja tidak mencantumkan nama pemilik instagram untuk mencegah konflik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Inkoheren Where stories live. Discover now