chap 2 "kelahiran Yura"

24 5 2
                                    

"bang, daripada lo sedih mending ngopi aja yuk ke kedai. Lo bete banget soalnya" ajak Rendy, dia tau kondisi abang iparnya saat ini. 

Di kantin

"lo ga kabarin Kate, sama keluarga lo bang? Mereka berhak tau kelahiran Yura" ujar Rendy memberitahu.

Benar apa yang dikatakan Rendy, keluarganya berhak tau kelahiran cucu pertamanya. Dia mengambil ponsel yang daritadi tersimpan di sakunya kemudian mengecek notifikasi yang super banyak yang tak lain dari Davin, Marcel, Virgin, Kate dan Ivan.

Ivan

Bang, lo dimana?  Bisa ke kantor g?

Dia dengan malas membalas pesan dari adik bungsunya, Ivan. Meskipun dia sedang gak baik dgn keadaan moodnya

Revan Christiano: gw kgk bisa, lagi dirmh sakit. Istri gw baru aja lahiran masa gw ke kantor. Ade lucknud

sengaja di typokan 'lucknud' untuk menyindir adik bungsunya, dan yang benar saja. Video call berbunyi.  Tak lain dari Ivan

Rev: "apaan, gw lagi kgk mood"
Iv: "kgk mood, alah spik mulu lo"
Rev: "lo liat gw bercanda kgk?!" nada bicara Revan menjadi tinggi
Iv: "yaudah bang jgn ngomel²"
Ren: "gimana kgk ngomel, lo kgk liat mood bang Revan? Adek macem apasih lo, Van?!"
Iv: "eh, ada lo juga. Lagi sama bang Revan?"
Ren: "pake nanya lagi, udah liat juga"
Iv: "bang Revan ngapasi? Mood ancur banget keknya"
Rev: "lo kerumah sakit aja, ajak mama papa sama kate. Tasha udah lahiran. Lo sekalian nyusul gue di kantin sama Rendy"
Iv: "yaudah gw kabarin kate dulu langsung kasi tau papa mama biar langsung ke rs, btw siapa nama anak lo. Udh mutusin?"
Ren: "udah dong, gue sama abang lo yang mutusin. Namanya Yura Andreas Nathaniel Juliantus"
Iv: "lah kok gitu? Kak Tasha ga ikut mutusin namanya?"
Ren: "nanti aja dah ceritanya, gue kaga bisa jelasin disini"
Iv: "pulang kantor gw langsung ke rs dah, dimana rs ny"
Rev: "RS DEWA BRAHMANA"
Iv: "oh gue tau, yaudah pulang kerja gue kesana dah. See u dah"

Video call dimatikan

"gua masih gak habis pikir kenapa Tasha ga suka kelahiran Yura? Apa salah gue sama anak ini ren?" Revan masih tak menduga akan kejadian seperti tadi. gimana nasib anak malang ini tau ibunya benci sama dia?

Revan merasakan sedih sebagai seorang ayah saat Yura tau hal ini? Dia membencinya sejak masih kecil, pikirannya sangat panjang dan bagaimana nantinya dia udah remaja?

Terkadang anak remaja juga butuh kasih sayang ibunya, bisa bisa dia melakukan self harming dan bergabung ke dunia malam dan bersikap dingin ke mamanya sendiri. Secara ia memiliki seorang putra yang mirip dengan dirinya.

Skip jam 17:30wib

Keluarga Revan sudah memasuki rumah sakit, tapi hanya Kate, Virgin, Boy dan Wendy saja yang menghampiri keluarganya sedangkan Virgin menyalam tangan kedua orang tuanya.

"gin, ke kedai yuk gue haus" ajak Kate namun Virgin mengiayakan ajakan Kate

-

"banyak banget urusan kantor?" cibir Revan sepedas rempah menatap Ivan dengan tatapan intimidasi, "sampe lo lupa keponakan lo udah lahir. Uncle laknat. Najong"

"gausah temuin anak gue kalo gitu" terdengar dari nada bicara Revan menjadi sinis dan ketus.

"kenapa si bang sensian amat sama ade lo ini, yang ganteng kaya Salman Khan" ujar Ivan yang terlalu tinggi, disaat seperti ini kepedeannya sangat tinggi. Fix, dia udah gak waras.

"duduk lo sini" suruh Rendy berusaha tenang menghadapi seorang Ivander Daniel Maruli Octavianus

"lu yakin mau tau?" tanya Rendy, Ivan semakin tak paham dengan maksud Rendy membuat cowok ini menautkan sebelah alisnya

Yura, I love you more Where stories live. Discover now