kencan p1 nonton bioskop kekekee

kencan p1 nonton bioskop kekekee

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


.

.



.

Kim Taehyung itu sayang dilewatkan.

Begitu pikir pendek Jimin.

Mana ada orang bodoh di pelosok nusantara ini yang menyia-nyiakan orang sempurna seperti anak itu?

Sempurna disini maksudnya dari segi wajah. Perawak yang sulit ditemukan, punya karakteristik, unik, tidak ada garis keturunan orang Asia sama sekali.

Taehyung itu bagai bule terdampar di Korea.

Mukanya tidak pasaran.

Namun, selain wajah itu tidak ada lagi poin positif dari Taehyung.

Dia berasal dari keluarga berantakan yang hancur lebur.

.




.






.

"Hmm.. bisa jelaskan siapa dia?"

Ji Sekyu, pemilik isi surat keramat itu. Sosok yang dipuja-puja ahjussinya.

Oh, jika tadi kita bahas tentang pria cantik, maka Sekyu disini juaranya.

Visualnya bukan main. Wajah eksentrik yang mahal dan punya kepribadian mewah. Kelasnya tinggi.

Cara bicara, gaya baju, dan style-nya bernilai 100. Ah, mungkin bisa saja menembus angka 10.000.

"Kok nggak dijawab sih pertanyaanku Jim?"

"A-ah.. ya.." kata Jimin agak terbata-bata, menengok si kecil di samping, "Ayo sini kenalin dirimu.. Ini Ji Sekyu, temanku semasa sekolah dulu."

Taehyung melangkah gugup. Memberi boxy smile terbaik yang ia miliki.

"Halo... aku Kim Taehyung. Salam kenal ya kakak cantik."

Sekyu melengos kilas, terang-terangan mengabaikan uluran tangan dari si lawan bicara.

Sudah kentara jelas bahwa bukan perkenalan yang diinginkan Sekyu, dia butuh penjelasan. Memincing curiga mengenai hubungan keduanya.

Taehyung menurunkan kembali tangannya lunglai.

Sadar melihat situasi serba canggung ini Jimin ingin memisahkan keduanya lebih dulu.

"Sekyu-ah.. mari kita bicara. Di mobilku saja?"

Sekyu mendepak Jimin sebal, "Disini aja. Kenapa harus di tempat lain?"

Paham kecurigaan yang dipikirkan Sekyu, "Sudah malam. Biar kamu kuantar pulang sekalian kita bicara di mobil."

Tolakan tegas dari Sekyu, dia membuang kasar tangan Jimin yang menyentuh badannya kini.

"Jim. Aku bela-belain nunggu kamu disini terus kamu malah ngusir aku pulang gitu aja? Dan aku kesini karena telfonku nggak kamu angkat-angkat sejak dinner kita kemarin. Apaan sih kamu?"

KLANDESTIN | MINVOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz