Sudah hampir 1 tahun semenjak kematian Huang Renjun, Jaemin semakin berubah menjadi pribadi yang semakin buruk di mulai dari mabuk-mabukan hingga bermain wanita serta hal buruk lain nya. Bahkan Jaehyun Serta Taeyong sudah menyerah mengurus Jaemin, Jaehyun juga sudah mencabut status Jaemin dari dalah satu penerus nya karena sifat jaemin yang semakin tidak terkontrol itu.
Sebenarnya Taeyong ingin memberi tahu Jaemin tentang keberadaan renjun yang belum tiada tetapi anak sulung serta suami nya itu melarang nya
Renjun sebenarnya di sembuyikan oleh haechan dan mark. Bahkan mereka sering membawa Jisung menemui Renjun secara diam diam, jaemin terlalu bodoh untuk menyadari itu. Bahkan dia menyadari perasaan cinta nya sedetik setelah Renjun di umum kan tidak ada, iya sih hanya tipuan semata tapi jaemin yang bodoh itu percaya itu sungguhan.
Otak pintar jaemin itu memang sudah hilang kemana bahkan mark yang takut bahwa rencana mereka berjalan gagal karena banyak kesalahan kesalahan yang harusnya jaemin ketahui tetapi si bodoh itu malah terbawa suasana dengan menangis layak orang gila.
Jaemin juga udah tidak Mengurus jisung dikarena kan sifat buruk nya, saat diri nya mabuk dia bahkan pernah memukul jisung yang sedang tertidur pulas.
Dunia nyata jaemin dan khayalan bahkan mulai bercampur, hingga akhirnya taeyong memutuskan membawa jaemin ke rumah sakit tanpa sepengetahuan Mark dan Jaehyun.
°
"AKU TIDAK GILA!" Teriak jaemin histeris, dirinya terus di tarik paksa taeyong serta beberapa petugas kejiwaan kedalam ruangan mewah rumah sakit yang sudah tidak asing bagi jaemin.
Jaemin pernah di rawat disini karena hal yang sama, Renjun.
Jaemin kembali lagi kesini ke tempat yang paling jaemin benci.
"Nak cepat lah sembuh, mama menunggu mu, mama janji akan membawa mu bertemu renjun" Ujar taeyong ke jaemin yang belum sepenuhnya terbius.
Setelah jaemin tertidur pulas barulah taeyong pergi, melangkahkan kaki nya menuju ke salah satu kamar rawat inap dengan pintu berwarna biru. Tanpa mengetuk atau apapun taeyong langsung masuk dengan santai nya.
"Hae—"
"Renjun, maafkan jaemin... Belum puaskah kamu melihat jaemin seperti ini?"
". . . "
"Jaemin sudah cukup menderita renjun... Tidak kah kau melihatnya?"
"Sudah kubilang beberapa kali, aku tak ingin berurusan lagi dengan diri nya... Aku tak peduli, lalu apa kah aku tidak menderita?
A-aku lumpuh, kaki ku tak akan balik menjadi normal walau di operasi sedemikian rupa
kurasa itu hal yang pantas jaemin dapatkan. . . "
"Tap—"
"Kumohon terima keputusan ku eommonim" Sambil membungkuk 90° renjun kembali mengarahkan pandangan nya ke arah luar.
Dengan mata berair taeyong segera pergi dari ruangan berpintu biru itu. Keluarga nya tak boleh tau jaemin dirawat disini karena taeyong akan membuat jaemin dan renjun bertemu dengan berbagai macam drama yang telah dia siapkan. Anak nya pantas bahagia dan renjun pantas bahagia hanya bersama anaknya.
°
"MOMMYYY" teriak jisung kecil berlari menggunakan kaki kecil nya menuju renjun.
"Jisungie sudah datang? " Sambil terseyum renjun merentangkan ke dua tangan nya siap untuk menggeneong jisung. Walah hanya tetap di kursi roda renjun masih bisa kok menggendong jisung yang sudah berumur . . .(?)
(lupa jisung umur berapa yg inget komen dong:v)
Hari ini jisung datang dengan chenle dan herin, karena haechan mulai sibuk dengan kehamilan nya.
"Pagiii oppa"
"Pagi herin, kamu tidak kerja? "
"Aku mau bekerja, bolehkan aku menitip chenle dan jisung sebentar? Eommonim sedang tidak bisa, aku ada rapat. . . Hanya sampai makan siang, kumohonnnn" Dengan mata bersinar sinar bak putri herin megenggam tangan renjun yang langsung di tepas jisung
"Nooo mommy jisung! "
"Nyebelin. . . Dasar baby!" Kata chenle pelan sambil menendangi lemari
"Jisung jangan kasar ya? Sopan dengan tante herin, oke? " Ucap Renjun memelototi jisung dengan seram.
"Maafkan icung tante herin... "
"Sudahlah oppa, aku buru buru, ku titip dulu yaaa kalau ada apa-apa tolong telpon jeno atau mark oppa ya? Baiiii" Ucap herin lalu menghilang dengan kecepatan cahaya milik nya.
Setelah sesaat herin pergi jisung chenle langsung bermain lego yang disimpan haechan.
"Kalian berdua sudah makan? " Tanya renjun yang hanya di balas gelengan dari dua anak kecil itu.
"Mau makan? Setelah itu kalian boleh makan ice cream"
"Benarkan??" Tanya jisung dengan mata berbinar-binar milik nya
"Lele gak suka ice cream! Lele suka nya ramyeon!"
"Bagaimana dengan ice cream lumba-lumba? "
"Lele mauuuuuu"
Mereka bertiga makan di kantin dengan heboh, bahkan dokter atau suster yang sedang sarapan harus tersedak setelah melihat bagian lumat-lumatan antara 2 bocah yang sedang makan spagetti itu.
"Lele lele ayo makan spagetti ujung nya, jisung makan dari ujung sini, biar seperti lady sama tramp, lady lele dan icung tramp nyaaa"
"Lele bukan lady! Lele itu willy!"
"Ayo!"
Slurphh
Gak lepas lepas masih lumat lumatan
"Ihh icung masa spagetti nya icung makan semua, ulang ulang! "
"Nooooo" Ucap renjun sambil menggeplak bibir jisung
"Lele manis jangan may dengerin kata-kata jisung lagi ya? "
"Waeeee mommyyy? bibir lele manis tauk! "
Sedangkan renjun hanya syok melihat bocah yang pipisnya belum lurus itu Sudah seperti orang pacaran, jisung bahkann dengan romantis nya jisung mengelap bibir chenle atau menyuapi chenle.
Setelah selesai makan mereka bertiga nain di taman.
"Lele jisung! Jangan lari-lari!" Teriak renjun agak keras. Bagaimana tidak diteriaki mereka berdua berlari-lari bagai film india.
"Hihi manis nya.... " Sambil terkikik renjun terus memperhatikan dua bocah yang terus berlari itu, sebenarnya renjun ingin melarang takut mereka terluka tapi mereka bedua terlihat bahagia jadi renjun tidak tega memisahkan nya.
"R-Renjun? "
"Eh— jaemin?"
Tbc.
Sorry for the typo
Budayakan . . . dan . . . :v
YOU ARE READING
Yours (JaemRen) [REVISI]
FanfictionRenjun menantap Huang Jisung dengan Nanar diri nya sudah tidak bisa mengurus anak kesayangan nya lagi! Kendala biaya serta tempat tinggal menjadi alasan terbesarnya! Jadi Renjun meninggalkan Huang Jisung di rumah ayahnya. Mungkin ini bukan pilihan...
![Yours (JaemRen) [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/200302597-64-k472572.jpg)