Chapter 1 (Penyihir terakhir dan Si pemburu Penyihir)

515 40 0
                                    

🕷🕸🕷

Taptaptaptaptap...

"Hahhahhah!...huh..." deru nafas seseorang dengan tidak beraturan.

Tubuhnya kelelahan dan energi sihirnya hampir terkuras habis. Dia sudah tidak bisa ber-Disapparate, energi sihirnya sudah habis karena terkena Air suci.

Dia harus berpikir dengan lebih cermat sekarang. Dengan sisa kekuatan itu, apa yang bisa dilakukannya? Apa yang harus dia lakukan?

Pemburu yang satu ini sangat tangguh, tidak seperti pemburu-pemburu penyihir lainnya. Dia mengejarnya sampai ke ujung dunia.

Selama sembilan tahun ia berhasil menyembunyikan dirinya dari dunia, ia berusaha sangat keras untuk itu, bahkan banyak pengorbanan  yang sudah dilakukan agar Harry bisa melarikan diri dan bersembunyi, namun kemunculan pemburu yang satu ini mengubah semuanya. 

Dia adalah kesialan bagi Harry.

Harry berjalan dengan cepat menuju stasiun kereta bawah tanah dan membaur dengan kerumunan orang yang sibuk dengan kesibukan mereka sendiri. Nafasnya terengah-engah dan tubuhnya penuh dengan keringat. Harry beruntung karena belum ada yang curiga terhadap nya.

Keadaannya sangat berisik dan ramai sehingga orang yang memburu Harry kehilangan jejaknya. Lagi-lagi ia beruntung. Bukan karena mantra atau ramuan. Murni keberuntungan.

Gadis itu tampak kesal dan memakinya dengan lantang sebelum polisi menangkap gadis itu dan membawanya.

Harry memandangnya dari kejauhan sambil tertawa kecil karena merasa lega, lalu ia pun masuk ke dalam kereta dengan santai. 

Kali ini... Dia berhasil lolos lagi.

Hampir saja...

 Tubuhnya kelelahan namun ia harus mengontrolnya agar dia tidak tampak lebih mencurigakan.

Kalau dipikirkan lagi, ia sangat menyedihkan. Walau bisa melemparkan mantra dan kutukan, dia tetap tidak bisa melakukannya tanpa tongkatnya. Walaupun dia cukup mahir dalam mantra Non-Verbal

  Mantra Non-verbal adalah mantra yang dilakukan penyihir tanpa mengucapkan mantra dengan keras.

Ia mulai belajar sihir Non-verbal  dalam pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, Mantra, dan Transfigurasi (Yang Harry pelajari semuanya sendirian, tanpa bimbingan dari siapapun).

Ia sebelum nya memiliki tongkat sihir. Tongkat sihir tersebut adalah peninggalan ayahnya untuknya yang sebelumnya adalah milik ayahnya,  Tongkat sihir terakhir yang ada di dunia ini. Itu adalah benda paling berharga bagi Harry, bagian dari jati dirinya sebagai seorang penyihir. 

  Delapan jam yang lalu saat si pemburu penyihir menemukannya lagi, gadis itu berhasil mengambil tongkatnya entah bagaimana.

Memikirkannya lagi membuat Harry semakin kesal. Namun tak apa, meski sangat berat karena harus melepaskan Tongkat sihirnya, pengorbanannya setimpal karena ia berhasil mendapatkan apa yang dia mau.

Harry merogoh sakunya dan mengambil benda kecil yang tampak kuno dan magis itu, Memandangnya dengan penuh binar lega dan lelah.

"A time turner..." gumamnya tidak percaya.

Tidak dapat dipercayanya bahwa ia berhasil mendapatkan benda tersebut. Ia sangat beruntung. Dan ia sangat berterima kasih kepada pria paruh baya yang memberitahu tentang peninggalan keluarganya kepadanya.

Harry tidak mengenal pria itu, dia tidak menunjukkan wajahnya. Sangat misterius dan aneh, dari mana pria itu tahu kalau Harry adalah keturunan penyihir?

The Last Sorcerer and The Witch HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang