Chapter 22 : Kakashi and Hinata Past

1.4K 139 33
                                    

~Darker Than Night

Chapter Sebelumnya

.

.

"Kau sudah kembali, tuan Madara?" tanya Zetsu.

"Hnn." Pria bermarga Uchiha itu menatap Zetsu sebentar sebelum akhirnya masuk ke sebuah lorong menuju ruangan bawah tanah. Sementara makhluk bernama Zetsu itu mengekor dari belakang.

"Dimana Tobi?" tanyanya sembari mengedarkan matanya ke penjuru lorong.

"Dia sedang keluar." Jawab makhluk hijau itu.

"Kemana?" Madara menyelidik.

Zetsu mengangkat bahu. "Entahlah, orang itu tidak mengatakan apa-apa. Ke kuburan, mungkin? Menziarahi makam pacarnya?"

Mendengarnya, pria Uchiha itu menghela nafas panjang.

Tobi, adalah salah satu anggota Akatsuki yang dia rekrut sendiri.

Kehadirannya nyaris tidak terendus oleh para anggota Akatsuki lain. Kecuali Pein dan Konan -mantan ketua sekaligus wakilnya yang kini telah terbunuh.

Awal pertemuan Madara dan Tobi sekitar 10 tahun yang lalu.

Saat itu Madara tanpa sengaja menemukan sosok Tobi yang tengah sekarat. Tertimpa reruntuhan batu besar. Andai bocah itu tidak memiliki 'mata sharingan' tentu Madara tidak akan repot-repot berusaha menolongnya.

Oleh Madara, bocah yang diketahui satu klan dengannya itu ia pungut. Kemudian ia beri nama Tobi. Meskipun luka di wajah Tobi tidak bisa hilang, setidaknya bocah itu bisa selamat dari maut.

Melihat sosok Tobi saat itu, mengingatkan Madara akan dirinya sendiri. Terutama setelah ia mengetahui perasaan Tobi yang hancur setelah mengetahui gadis yang dicintainya mati terbunuh.

Satu alasan yang besar, mengapa akhirnya bocah tersebut ikut serta membantu Madara demi bisa membangkitkan Juubi.

"Jadi Kuro-sama benar-benar sudah pergi?" tanya Zetsu lagi.

Madara mengangguk, mengingat perpisahannya dengan Kuro di hutan Terlarang.

Kini setelah Kuro pergi, tidak ada yang bisa menghalangi tujuannya. Misi itu sudah ia serahkan pada Sasuke.

Tinggal menunggu kabar dari bocah pantat ayam itu dengan kelompoknya. Pria Uchiha itu duduk diatas kursi kamar.

Melepaskan topeng yang ia kenakan. Disampingnya Zetsu muncul sambil menyalakan sebuah lilin.

"Madara-sama ini...." ujarnya pelan sembari menyerahkan sesuatu.

Pria itu menatap datar kearah Zetsu kemudian meminum pil obat yang diberikan. Wajahnya yang semula pucat berangsur-angsur membaik.

"Madara-sama. Sampai kapan kau akan merahasiakan kondisimu dari yang lain?"

"..."

Tapi Madara tidak menjawab, pandangannya ia alihkan menatap lukisan yang terpajang di ruangan rahasia.

Sesosok wanita berambut indigo panjang. Dengan senyum yang mempesona.

Darker Than NightWo Geschichten leben. Entdecke jetzt