BAGAI DAUN.

18 7 1
                                    

Belladona POV:

"Kaka!!" Seruku saat melihat postur seorang pria yang berada di ambang pintu

"Bella!!..ada cairan kimia yang bocor??" Tanya kaka itu sambil menutup hidungnya dan memasang ekspresi panik

"Bocor??...sepertinya ti-" ucapku terpotong ketika terdengar suara ledakan dari rumah sebelah

Akupun dengan panik lgsg melihat apa yang terjadi dengan rumah sebelah dari depan pintu,
Akupun panik dan langsung berteriak histeris dan menangis...

...setelah, melihat potongan2 tubuh yang berserakan akibat ledakan, TUBUH MEREKA TERCABIK!!...dan darah dimana mana!!

Seketika aku merasa pusing dan perutku bergejolak,

untungnya kaka Michaelis langsung menutup mataku dan menggendongku dengan wajahku menghadap kebelakang..

Aku merasakan kaka Michaelis berlari kencang sambil menggendongku, dengan nafas ter engah2 dia terus berlari sampai ke sebuah tembok hangus...

Dan dengan cepat aku dan kaka Michaelis berlindung di belakang tembok hangus itu,

//duaarr

Suara ledakan terdengar lagi dari kejauhan...dan itu berasal dari rumahku!!

Pupil mataku mengecil saat melihat kobaran api dan barang2 berhamburan keluar dari rumahku...dan..diantara kobaran api itu..aku melihat..

'ROBOT AUTOMATA!!' Batinku berteriak saat melihat postur berbadan besi dan memiliki lampu merah di wajah mereka

"Hmmmph!!!" Jeritku terhalang oleh tangan ka Michaelis yang dingin dan pucat...

"Hmmph...hiks...hmmph!!!!" Jeritku yang masih terhalang dekapan tangan dingin ka Michaelis..

"sstt...tenanglah...tenang..." ucap ka Michaelis dengan nada lembut dan bergetar sambil mendekapku erat...

Air mataku mulai menitik karena teringat dengan kejadian beberapa bulan lalu,
bom yang meledakkan sekolah...dan Novita yang terkapar dengan tubuh bagian kiri yang tertimpa reruntuhan

Akupun mulai merengkuh erat tangan ka Michaelis yang berselimut mantel tebal...dan mulai menangis sejadi jadinya,

Ka Michaelis tak bisa berbuat apa2 dan hanya mendekapku lalu menenangkanku dengan mengelus lembut rambutku yang terurai

Aku merasakan tangannya gemetar hebat, entah karena takut ataupun panik...dan juga tangannya berubah dingin di tengah kobaran api yang panas...

Asap2 hitam mulai mengebul dari rumahku, tidak...dari kota ini... dan asap hitam itu mulai menusuk ke hidungku...baunya sangat sesak..

Aku kesulitan bernafas dan mataku mulai perih dan berair, tak lama kemudian aku merasakan kesemutan di sekujur tubuhku....terasa lemas...lalu, gelap...aku tidak ingat apa2 lagi...

Selain.....ka Michaelis yang mulai menggendongku dan berlari lagi melewati kobaran api..

Belladona POV end#

Novita POV:

"AYO!!..LEBIH CEPAT LAGI!!" Seru ka Veo sambil menyilangkan tangannya di atas dada..

"Haahh..hah...udh ka, pegel..." ucapku lemas sambil mengangkat tangan tanda kalau aku menyerah

Aku sudah lari memutari jalan Chamomile sebanyak 14 kali dari sepulang belanja...aku bahkan belum istirahat.

BLANKWhere stories live. Discover now