SELAMAT.

11 5 1
                                    


Novita POV:

"Argh..." ucapku menggerang saat terbangun akibat rasa sakit yang menyengat badanku

"Tunggu!!..jangan bangun dulu!..lenganmu masih pat-" ucap seorang wanita terpotong karena ada seseorang wanita lain menutup mulutnya

"Ssttt!" Desis wanita itu menyuruhnya diam

Dengan bingung, aku mengedarkan padangan..mulai dari lantai sampai atap..'asing' itulah yg ada dipikiranku

'Aku tidak ingat apapun'...pikirku sambil melihat dua wanita yg sedang berdiri di depanku.

Wanita yang pertama bicara memakai baju lab dan rambut tergerai berwarna warni, dan wanita yang mencegah si rambut warna warni mengenakan pakaian stylish dan rambut yg diikat rapih.

Setelah puas memandang sekitar, akupun mengalihkan pandangan ke arah lenganku...'h-a...HANGUS??!!'

Akupun histeris dan seketika teringat lagi...

"Aku...selamat...dari...tahun bencana!" Mataku terbelalak saat mengingatnya..ya!!. Aku ingat saat aku menarik tangan Bella keluar dari kelas dan...

"BOM!!..ADA BOM!!..DAN BELLA..DIMANA SAUDARAKU??!!" akupun histeris lagi saat mengingat saudaraku...saat itu...entah kenapa aku sangat ingin melihat Bella.

Terakhir kali aku melihat Bella sedang tetbaring jauh di sebelahku dengan baju compang camping dan lebam di sekujur tubuhnya

...saat mengingat itu..tanpa kusadari sedari tadi, air bening menitik dari mataku dengan lirih aku mengulangi pertanyaanku "dimana??..saudaraku??"..

Dua wanita itu hanya menatapku iba dan si rambut warna warni memelukku dan menenangkanku...dia bilang akan menjelaskan semuanya kalau aku sudah sembuh...

"Aku akan menjelaskan semuanya...tapi..kau harus menunggu sampai kau benar2 sembuh" itu yg diucapkannya

"Dan...kalian...siapa??" Ucapku melontarkan pertanyaan yang sedari tadi bersemayam dipikiranku

"Oh iya...kami belum memperkenalkan diri. Namaku Mikaelis Veo Ovanna kau boleh panggil aku Veo, dan ini Agnes Rezennah kau boleh memanggilnya dengan Hannah" ucap 'wanita' bernama Veo sambil tersenyum ramah padaku

"Dann...aku ingin memperingatkanmu satu hal.." ucap Veo sambil menatap kearahku..kali ini tanpa senyum..

"Y-ya??" Ucapku sambil memiringkan kepala bingung

"Tetaplah berada di kamar ini sampai kau sembuh. Hannah, aku keluar dulu ya" ucap Veo sambil menuju pintu otomatis di depan kamar yg kutempati..

"Baiklaahh...luruskan tanganmu, aku akan mengganti perbannya" ucap Hannah sambil membongkar bongkar tasnya..

'Perban??..siapa yang masih pakai perban??' Batinku saat menyadari yang dikatakan Hannah tadi perban...yaa..sekarang ada laser kecil yang bisa disebut P3K zaman ini..

"Rileks saja agar darahmu tidak keluar lagi.." ucap Hannah sambil membalutkan perban dengan jemari halusnya ke lenganku yg terluka lebar...

Aku agak meringis saat Hannah selesai membalutkan perbannya dan mulai mengikatkannya kencang..jujur..itu perih...

"Dan sekarang tenanglah...aku akan membawakanmu makanan dan obat utk diminum" ucap Hannah sambil melangkah keluar...

'Siapa mereka sebenarnya??..di mana aku??..dan..kenapa mereka langsung mau merawatku seperti ini??..sepertinya lukaku adlh luka berat yang tidak bisa di stabilkan..'
batinku terus mengumpulkan pertanyaan yang akan kutanyakan saat aku sembuh..

BLANKWhere stories live. Discover now