(6) "The Best Way" (Angsat AU)

Start from the beginning
                                    

"Engga. Engga ada." Gulf menjawab singkat.

"Lo ga biasanya kaya gini.. kita temenan ga sehari-dua hari gulf." Mew menarik tangannya agar dia memperhatikan mew.

"Ck. Ih apaan si. Lepas mew." Gulf menarik tangannya. "Sakit."

"Ya lo jawab dulu gue salah apa?" Mew makin mengencangkan genggamannya. "Gara-gara gue mabok? Biasanya juga lo santai."

"Gue ga apa-apa! Udah lepasin ah." Gulf menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman mew. "Sana lo balik aja kekamar." Gulf kembali melanjutkan kegiatannya.

"Jangan sampe gue kasar ya sama lo." Mew menarik pundak gulf. "Gue ada salah apa lo ngomong!"

"Apaan sih mew, sakit!"

"GULF!" Mew meninggikan nada suaranya.

"APA!" Gulf menatap mew tajam. "PUAS LO KAYA GINI HAH?!" Gulf mendorong tubuh mew. "Puas lo buat gue nunggu tadi malem? Puas lo main sama cewe-cewe itu di party tadi malem? Puas lo mabok kaya gitu?!" Gulf tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Gulf.." mew terperanjat dan memanggilnya lembut.

"SENENG KAN LO KAYA GINI!"

"Gulf sabar.." mew memegang kedua pundak gulf. "Maaf semalem gue ga niat sampe mabok."

"Lo ga capek mew nyakitin gue kaya gini?! Mau lo apa bangsat!" Air mata gulf tak terbendung, dia mulai menangis sambil memaki mew. "Gue capek mew.. GUE CAPEK.."

"Gulf.. maaf" mew menarik tubuh gulf. Memeluknya erat, merasakan air mata gulf membasahi dadanya. "Maaf.. gue ga akan kaya gini lagi.."

"Lo ga pernah ngerti perasaan gue, lo ga pernah liat gue disini. LO BAJINGAN MEW! Gue benci sama lo.." gulf terus menangis hingga sesegukan. "Lo bajingan.. lo jahat.." Mew hanya bisa memeluknya erat tanpa membalas semua umpatan gulf.

Mew membawa gulf kembali kekamar. Membiarkan gulf merebahkan badannya agar lebih tenang.

"Mew." Gulf memecah keheningan setelah tangisnya mereda.

"Ya.." mew menoleh kearah gulf.

"Gue suka sama lo!"

-deg-
"Hah.. lo serius? Sejak kapan?" Jatung mew mulai berdegup kencang.

"Setelah 1 minggu gue kenal lo." Gulf membalasnya lirih.

Mew masih terdiam mendengar pernyataan gulf. Dia masih tidak percaya jika selama ini gulf menyukainya. Dia tidak pernah berfikir jika ini akan terjadi didalam hidupnya, ada seorang laki-laki yang menyukainya.

"Sorry, lo pasti kaget sama omongan gue. Setelah ini lo boleh pergi kalo lo ngerasa gue menjijikan buat lo. Gue cuma mau lo tau perasaan gue, gue udah terlalu capek nahan ini semua." Gulf mengehela nafasnya berat, menahan agar tidak menangis lagi.

Mew mendekatkan wajahnya kepada gulf. Gulf hanya bisa menelan salivanya yang mulai hilang ditenggorokannya.

"Gulf.." mew menatap mata gulf dalam. "Maaf.. gue ga bisa.."

Gulf terdiam, mengangguk perlahan dan air matanya mengalir kembali. "Iya mew, gue udah tau jawabannya." Gulf menjawabnya dengan lirih "Maaf gue udah lancang. Lo boleh pergi sekarang."

"Gulf, maaf.. gue ga maksud buat nyakitin lo." Mew memegang tangan gulf.

"Lo bisa pergi sekarang? plis mew gue mohon.." gulf menarik tangannya.

"Gulf tapi.."

"Plis mew.."

Dengan berat hati mew bangkit dari duduknya. Mengambil barang-barangnya, sesaat menandang gulf yang masih terisak dalam tangisnya. Sejujurnya dia ingin menenangkan gulf lalu pergi. Tapi menurutnya itu akan lebih menyakiti gulf. Mew membuka pintu kamar gulf, berhenti sejenak.

"Gulf.. maaf.." mew pergi dan kembali menutup pintu. Dia pergi meninggalkan gulf. Gulf semakin terisak dalam tangisnya.

"BODOH! LO BODOH GULF! MEW GA AKAN PERNAH CINTA SAMA LO! Lo bodooohh.. hiks.." gulf hanya menangis, rasa nyeri dibagian dadanya semakin terasa.
"Lo bodohh gulff.. hiks... lo bodohhhh.." Dia meringkuk didalam selimutnya, membiarkan hari ini berlalu dengan hati yang sudah mati rasa.
##

Mew POV

Sudah 3 bulan aku tidak berkomunikasi dengan gulf. Sejujurnya aku kehilangan, tetapi ini adalah jalan terbaik yang mungkin dia pilih untuk kita. Aku tidak pernah mencoba menghubunginya, mungkin dia sudah membenciku dan melupakanku.

Semenjak hari itu aku selalu berfikir tentang bagaimana perasaan yang harus aku hadapi untuknya jika suatu hari nanti kita kembali berteman. Meskipun rasanya tidak akan sama lagi, tapi aku masih berharap gulf kembali seperti dulu.

Hari ini aku mengunjungi cafe yang biasa kita kunjungi, memesan makanan dan minuman favorit ku ditempat ini. Aku sedikit teringat bagaimana cara gulf mengetahui semua hal yang aku sukai tanpa aku memberitahunya. Mengingatnya sekarang malah menyakitiku, apakah aku juga mulai menyukainya?

Sambil menunggu pesanan aku melihat keluar jendela, ku lihat wajah tak asing menuju kearah cafe, wajah yang mulai aku rindukan setelah menyakitinya. Dia masuk kedalam cafe, memandang segala penjuru cafe seperti sedang mencari seseorang hingga akhirnya mata kita bertemu.

Dia hanya terdiam, begitupun aku. Dia tersenyum tipis, akupun membalas.

"Gulf.." tiba-tiba seseorang memanggilnya, suaranya tidak jauh dari tempat dimana aku sedang duduki. "Sini sayang.."

Gulf berjalan menuju sumber suara, melewatiku yang sejak tadi hanya memandanginya. Mataku terus mengikuti langkahnya yang tidak menghiraukan ku. Aku melihatnya duduk berhadapan dengan seorang laki-laki, senyumnya mengembang sempurna hingga memperlihatkan pipi tembamnya.

Aku hanya bisa mengehala nafas berat, menyaksikan gulf dengan orang lain selain aku. Kini mulai terasa sesak didada melihat kejadian ini, apakah ini yang gulf rasakan dulu ketika aku melakukan hal ini padanya?

Tak lama kemudian aku melihat gulf bangkit dari duduknya, berjalan mendekati pintu keluar. Berhenti sejenak melihat kearahku dan tersenyum, aku hanya bisa menatap matanya tanpa membalas senyumnya. Dia keluar dari pintu, mengandeng seseorang yang sejak tadi bersamanya, berjalan menuju mobil dan menaikinya.

"Terima kasih gulf, maaf aku sering menyakitimu.. semoga kamu bahagia.."
Aku hanya bisa terus menatap kepergiannya seraya berharap dia bahagia tanpa aku yang hanya bisa menyakitinya. Hingga akhirnya mobil itu melaju dan hilang dari pandanganku.
##

Haii guyss..👋🏻
Maaf ya kalau cerita nya masih kurang menyentuh.. aku baru coba bikin sad story😄(meskipun akhirnya malah nangis sendiri wkwkwk)
Semoga kalian suka🥰
Jika ada saran boleh banget comment😉
Khop khun khaa~🙏🏻

One shoot story about Mew Suppasit and Gulf KanawutWhere stories live. Discover now