Chapter 4

620 20 3
                                    

Author POV

"Ouh... ngngngngh..."

Soonyoung mencium pusar Nana dan menjilatinya.

"Ouh—oppa, geli," Nana terkikik.

Soonyoung hanya tersenyum sebelum kemudian menarik celana dalam Nana dan melemparnya. Nana mengikuti nalurinya, melebarkan kedua kakinya agar suaminya dapat melihat daerah itu lebih jelas. Soonyoung mendekatkan wajahnya di antara kedua paha Nana. Diendusnya aroma khas kewanitaan gadis itu kemudian menghembuskan nafas. Kontan Nana menggelinjang.

"Ngngh, oppaaa,"

Soonyoung mencium vagina Nana yang bersih terawat tanpa ada sehelai bulu pun, mengecupnya beberapa kali membuat gadis itu mendesah kesetanan.

"Oppa, jebal..."

"Jebal apa sayang?" SoonYoung menyunggingkan senyum jahilnya.

Nana tidak menjawabnya, keringat turun dari pelipisnya, kedua tangannya memegangi kedua sisi kepalanya, berusaha menahan agar pikirannya tetap di tempatnya. Sementara Soonyoung di bawah sana dengan semena-mena memainkannya, kali ini dengan lidahnya, mengabaikan Nana yang hampir gila karena perlakuannya. 

"Ouh—aaah, oppaa—"

Desahan Nana bagai lantunan musik terseksi, membuatnya ingin terus mendengarnya. Soonyoung semakin beringas dan detik berikutnya Nana melihat kepala Soonyoung tenggelam di antara selangkangannya. Dia memainkan klitoris Nana hingga gadis itu ingin menangis karena terus memohon kepadanya.

"Aaaaaaargh, oppa—" Nana tak henti-hentinya berteriak mendesah dan menggelinjang. Tubuhnya sudah lelah tapi hasratnya terlalu besar untuk berhenti. Dia benar- benar terbuai dengan perlakuan suaminya dan tak sabar menanti apa yang akan selanjutnya di lakukan padanya. 

"Oppa, ouch—jebal..." Nana tanpa sadar meremas payudaranya sendiri.

Tubuh Nana bergetar dan menggelinjang hebat saat puncak yang nikmat itu menderanya. Soonyoung tetap memainkan klitoris itu saat merasakan kedua paha Nana mengapit kepalanya kuat, dia tahu istrinya baru saja mendapatkan orgasme'nya.

Soonyoung merangkak ke atas dan kembali melumat bibir Nana yang sedari tadi tidak berhenti mendesah. Nana hanya bisa pasrah dengan perlakuan Soonyoung yang penuh nafsu. Dia sudah mengira bahwa Soonyoung bisa seganas ini untuk urusan ranjang, tapi dia tidak pernah bermimpi bisa melakukannya dengan Soonyoung malam ini. Kalau pun ini mimpi, dia tak pernah ingin terbangun.

Soonyoung sendiri mencoba untuk tidak terlalu ganas, ini adalah kali pertama untuk mereka berdua. Dia hanya ingin mengekspresikan perasaannya kepada istrinya yang sudah dipendamnya lama. Keinginan untuk mengekspresikan cintanya, keinginan untuk membahagiakannya dan keinginan untuk hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dengannya. Lagipula ini adalah hak Nana atas dirinya, memilikinya seutuhnya.

"Enak?" bisiknya menggoda, tapi kemudian kedua jarinya masuk ke dalam lubang vagina Nana, menggoyangkannya pelan.

"OPPAAA—" Nana terkejut—berteriak sakit, ini jelas pertama kalinya untuknya.

Jari Soonyoung bergerak pelan tapi semakin lama semakin cepat, mengoyak-ngoyak isi di dalamnya. Nana menggelinjang, tangannya mencengkeram pundak Soonyoung kencang.

"Oppa, jebal—oooh..."

"Jebal apa, sayang?" goda Soonyoung, puas melihat wajah terangsang istrinya yang merona.
Tak cukup sampai disitu, ditambahkannya lagi satu jari lalu bergerak lebih intens, semakin kencang dan penuh nafsu.

"Ah, ini sempit sekali..."

"Oppaaaaaa—oh, aku—oppaa, tolong—" kepala Nana menggeleng liar. Sensasinya benar-benar membuatnya gila.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Secretly Craving YouWhere stories live. Discover now