part satu

103 18 3
                                    

Pagi yang indah dimana matahari masih berada di serambi langit dengan warna keemasan menambah pesonanya. Ciutan burung bersautan bak musik klasik menambah ketenangan dipagi hari. Semua bayangan berada panjang di sebelah barat benda akibat menutupi sinar matahari. Aaaaah, sudahin ajalah ya intronya, target Cuma 250 words ini. Kan galucu kalo Cuma di abisin buat intro doang.

Perlahan kubuka mata dan menyesuaikan diri dengan cahaya yang ada. Duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa dan beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menjalankan aktifitas sehari-hari.

Aku bukan orang kaya dan bukan pula orang bisa membeli apa saja dengan mudahnya. Terlalu banyak pertimbangan untukku menginginkan sesuatu. jadi, yaaa seperti itulah. Bisa kau simpulkan sendiri. Ayahku adalah seorang guru, sedangkan ibuku hanyalah seorang ibu rumah tangga yang sibuk mengurus cucunya dan mungkin mengerjakan pekerjaan yang senantiasa menunggu untuk digarap oleh ibuku.

Im Yoon Ah, nama yang cantik bukan. Memiliki arti gadis kecil yang polos. Aku memiliki kakak perempuan bernama Im Yoon Jeong, ia sudah menikah beberapa tahun yang lalu dan sudah tidak serumah lagi dengan kami. Meskipun digantikan dengan anak sulugnya yang berusia kurang lebih lima tahun. Aku bersyukur tentang itu, karna keberadaannya membuat rumah sedikit berwarna dengan ocehannya.

"unnie sedang apa sih ? itu ada yang menunggumu diluar"

Sosok gadis kecil menghampiriku yang sedang asik membalas chat via whatsapp.

"hmm" jawabku yang sedang memakai lipbalm dengan santainya, kenapa juga harus terburu-buru. Aku sudah tau siapa yang datang. Supir pribadi dong pastinya. Kalian yang jomblo jangan iri ya.

"Cepat unni, aku tak ingin meleleh karna mereka" sungutnya lagi yang masih betah melihat aktifitasku di cepitan pintu kamar. Kalian paham maksudku kan. Kadang suka heran juga sama itu anak kecil. Kenapa tidak membuka pitu lebar dan masuk sekalian ketimbang menjepit mukanya dipintu, kan sayang pintuku harus bersentuhan dengan pipi buluknya. Hehehe.

Setelah selesai bersiap-siap aku segera saja aku melangkah keruang tengah dengan membawa tas yang semalah sudah kupersiapkan.

Bersisihan dengan gadis kecil yang tadi mengusikku. Ah, hampir lupa. Gadis kecil yang dari tadi mampir di ceritaku adalah keponakanku sebenarnya. Tapi karena kita sangat dekat, terlebih mukaku masih baby face. Jadi dia memanggilku unni.

Terdengar gelegar suara ayah yang sedang mengobrol dengan tamu. Eh tunggu. Kenapa sepertinya bukan hanya satu orang.

Dan benar saja, saat sampai ruang tamu kudapati anak-anak NCT Dream + Jhonny yang datang.

"Oh, kalian rupanya. Tak heran rumah nunna seperti pasar pindah"

"Joheun Achim Yoona nunna" sapa mereka serentak.

"Selamat pagi juga. Tunggu, kenapa kalian yang kesini ? bukankah hari ini harusnya Sehun yang mengantarku ?" tanyaku penasaran. Pasalnya supirku itu banyak, dan mereka dengan suka rela membagi jadwal. Meskipun hampir adu otot karna menginginkan waktu lebih banyak. Maklumlah ya, orang cantik gini resikonya. Tapi aku bukan player ya. Kalau diperhatikan lebih teliti, mereka masih keluargaku juga. Kan kami SM Family, NO DEBAT.

"Sehun hyung tidak bisa karna ada jadwal latihan untuk comeback" Jawab Jhonny cepat namun seperti ada yang ditutupinya. Kulihat bahkan Jisung sedikit panik dan tangan kirinya meremas ujung jaketnya.

"Jisung, apa benar yang dikatakan Jhonny ?" tanyaku dengan nama mendesak karna kutahu hanya Jisung yang paling tidak bisa berbohong.

"Benar nunna" jawannya cepat

Yasudahlah, lupakan saja. Yang penting nanti ada yang mengantarku ke kampus.

"Jadi siapa yang akan mengantarku, kenapa rame sekali?" pasalnya, jika Jisung yang akan mengantar pasti dia hanya akan mengajak Chenle mengingat Jisung belum bisa membuat SIM karna umurnya yang belum memenuhi syarat. Itu juga yang membuat member lain tidak iklas karna Chenle Jisung memiliki kesempatan bersamaku dua kali.

BirthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang