(4) "Sweet Punishment" ⚠️

Start from the beginning
                                    

Sesampainya dikamar mew langsung memeluk gulf dari belakang. "Kamu seneng ga sayang?"

Gulf mengangguk. "Iya seneennggg banget, makasih ya mew." Gulf memutar badannya dan mencium pipi mew.

Senyum mereka sama-sama mengembang. Gulf mengalungkan tangannya ketengkuk mew, memberikan ciuman dimulut manis mew. Mew membalas dengan lahap membuat mereka terhanyut dalam suasana.

Tiba-tiba gulf melepas ciumannya. "Eh mandi dulu. Seharian kamu kerja langsung kesini belom mandi." Gulf memang begitu, sangat mengutamakan kebersihan.

"Ah nanti ajalah. Kita main dulu." Minta mew manja.

"Gak, mandi dulu, atau aku tidur di sofa." Ancam gulf.

"Tapi mandi bareng." Mew menggoda lagi.

"Gak, aku udah mandi tadi sore pas nunggu kamu. Sana kamu mandi cepett.." gulf mendorong mew menuju kamar mandi. Dengan malasnya mew mengikuti perintah gulf.
"Hurry up dear, if you want to fell me." Bisik gulf lembut. Mew hanya bisa tersenyum nakal, dan mandi secepat mungkin karena tidak sabar untuk memakan gulf.
##

Hey guys.. gimana nih masih staykan?
Hahaha oke oke aku lanjut ya guys🤟
Here we go waanjai😘

##

Gulf sudah menunggu sambil menonton acara bola yang dia cari di televisi. Dia sudah mengganti pakaiannya, hanya memakai singlet dan boxer. Ketika gulf sedang asik melihat acara bola mew keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yg basah dan hanya menggunakan handuk untuk menutupi pinggang dan penisnya.

Gulf hanya bisa menegak salivanya melihat penampakan indah itu, dia mulai tidak fokus melihat acara ditelevisi. Matanya hanya berfokus pada satu titik ya itu tubuh mew yang menampakan perut sixpack-nya. Membuat gulf semakin bergairah, sepertinya boxer gulf sudah mulai terasa sempit.

Mew tersenyum nakal. Mendekati dirinya untuk menyentuh gulf yang sejak tadi memandanginya seperti banyaknya wanita diluar sana. Membuat mew semakin bersemangat untuk memangsanya. Mew menghampiri gulf yang berada disofa dan memeluknya erat. Tiba-tiba gulf berbisik kepadanya.

"I wanna punish you right now dear." Gulf menjilat daun kuping mew.

"Aku salah apa? Kok kamu hukum?" Mew sedikit panik mendengar kata-kata gulf. Gulf hanya terkekeh melihat tampang bingung mew.

"Kamu terlalu banyak bikin aku ngambek hari ini. Makanya aku harus hukum kamu." Gulf masih menggoda mew.

"Hah ta-tapi kan a-aku." Mew kehabisan kata-kata. Belum sempat berargumen gulf sudah menarik pinggang mew. Membawanya keatas kasur sambil mencium bibirnya dengan semangat.
"Ahhhh... gulf.. ahhh" mew kewalahan, gulf terus menciumnya tanpa memberikan mew toleransi untuk bernafas.

Gulf membanting tubuh mew keatas kasur. Mew hanya bisa mengikutinya pasrah, sejujurnya mew pun sangat menyukai gaya bermain gulf yang kasar, membuat mew selalu mendapatkan pelepasan yang terbaik. Dia terlalu sempurna untuk dimiliki wanita-wanita diluar sana. Mew terkadang bersyukur mengetahui gulf adalah seorang gay.

Gulf mengambil tas yang sejak tadi mew bawa, sebenarnya gulf tahu apa isi dari tas tersebut. Gulf membuka resleting tas itu dan melihat beberapa peralatan bdsm yang sering mereka gunakan dicondo. Gulf melihat beberapa alat baru, sepertinya malam ini mew ingin mencoba semua alat yang dia bawa.

"Are you ready dear?" Gulf menatap mew seperti ingin menghabisinya. Mew yang lemas hanya bisa megangguk pasrah.

Gulf mememulai permainannya. Dia mendekati mew mencium bibir mew dan mengigit bagian bawah bibir mew. Dia menelusuri leher mew, menciuminya dengan nafsu. Dia terus berlalu, gulf membuka handuk mew dan membuangnya kesembarang tempat, sekarang mew telanjang sempurna.

One shoot story about Mew Suppasit and Gulf KanawutWhere stories live. Discover now