Zero Snippet: Happy Birthday, Sea!

Start from the beginning
                                        

"Ya," Chan memutar bola matanya geli. "Makasih banyak udah mau repot-repot. Padahal ini kan ulang tahun pacarku ya, bukan pacarmu, Kak."

"Ya pacarmu pacarku juga."

"GIMANA?"

"Loh, salah." Junhui tertawa. "Maksudku, kamu kan adiknya Xiaoyi. Sea pacarmu. Berarti Sea adiknya Xiaoyi juga. Nah, adiknya Xiaoyi juga adikku."

"Jauh banget deh perasaan melesetnyaㅡdari adik ke pacar." Xiao mengerucutkan bibir yang langsung dikecup Junhui sekilas. "Kamu tuh ya?!"

"Apa? Aku apa?" tanya Junhui, mengabaikan Chan yang baru saja mengerang kesal melihat peristiwa tidak menyenangkan di hadapannya. "Aku cakep, oke iya bener."

"Ampun deh."

"Nggak usah dengerin, Chan, jokes bapak-bapak emang gini doangㅡnggak ada peningkatan," Xiao mendorong mundur Junhui dengan sikunya. "Buruan mandi, nanti si kembar pulang kalian rebutan kamar mandi."

"Pffft." Chan mendengus pelan. "Kalian punya, like, lima kamar mandi di rumah ini masa iya masih rebutan?"

•••

"Selamat ulang tahun, Sayang." Xiao meletakkan roti ulang tahun berwarna putih-pink buatan Junhuiㅡyang lilinnya baru saja mati ditiup Seaㅡdi atas meja. Tangan kanannya mengulurkan pisau sementara tubuhnya condong ke depan untuk memberi satu kecupan singkat di pipi calon adik iparnyaㅡhopefully. "Ayo potong kuenya."

Sea tertawa pelanㅡsedikit malu mengingat dirinya bukan lagi anak kecil yang setiap ulang tahun harus dirayakan dengan tiup lilin dan potong kue. Tapi, ia tidak bisa berbohong hatinya menghangat dan dadanya membuncah didominasi oleh rasa bahagia.

Sudah sejak lama Sea memimpikan hari ulang tahun yang hangat, di mana ia dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya dengan tulus, dan ia mendapatkannya hari iniㅡdi rumah keluarga Wen.

"Sayang banget mama sama papa nggak bisa gabung," Xiao berujar pelan, mengamati gerakan tangan Sea yang memotong roti dengan hati-hati. "Tapi semoga ini cukup dan kamu bahagia ya, Sea."

"Happy is an understatement deh, Kak." Sea tertawa sembari meletakkan potongan kuenya di atas paper plate. "Aku lebih dari happy."

"You look sooooo happy, Tante Sea, you're blushing and your cheeksㅡaw, how cute."

"Thank you, Xiaochen," Sea mengerling pada salah satu dari si kembar di seberang meja. Lalu melirik Junhui sebentar yang juga tengah mengamatinya sembari memangku Xuanyi. "First slice aku buat Kak Junhui nggak apa-apa ya? Soalnya udah mau repot-repot masak sebanyak ini."

"It's okay," Xiao mengangguk antusias. "He deserves it, sih, memang. Meskipun berisik banget bikin anak-anak nggak bisa tidur."

Junhui tertawa. "Makasih, Sea."

"Aku yang makasih banyak ya, Kak Junhui." Sea mencondongkan tubuhnyaㅡmeletakkan slice pertama roti ulang tahunnya di depan Junhui. "Makasih banyak pokoknya."

"Give me your second slice dong, Tante. I want it, so bad."

Juan merajukㅡmengundang tawa sekeliling meja makan.

"Okay, second slice for Juan."

"Ini bisa-bisa aku kebagian potongan terakhir nggak, sih," keluh Chan setengah bercanda. "Sedih banget pacarku disabotase nggak cuma sama satu orang tapi satu keluarga."

"Ih, salty amat, sih. Salah siapa punya pacar cakep dan lucu gini kan aku juga gemes, Chan." Xiao terkekeh menanggapi keluhan adik laki-lakinya sementara Junhui hanya tertawa. Tangannya sibuk menyuapkan roti ke mulut Xuanyi. "Cute, cute, cute, cuteeeee. Kapan deh mau diresmiin?"

SEVENTEEN Imagine SnippetsWhere stories live. Discover now